2.6 Sistem Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat di desa Siregar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan cara bertani dan berladang. Tanaman yang biasa ditanami
adalah padi dan umbi-umbian. Selain bertani dan berladang, kelompok ibu-ibu juga martonun yaitu membuat ulos yang nantinya akan dijual, sedangkan kelompok
bapak-bapak adalah sebagai nelayan. Namun beberapa bulan terakhir pekerjaan sebagai nelayan telah ditinggalkan, hal ini disebabkan semakin punahnya ikan-ikan di
danau.
11
11
wawancara dengan kepala desa Siregar.
28
BAB III DESKRIPSI UPACARA MARDEBATA
3.1 Pengertian dan Tujuan Upacara Mardebata
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa upacara Mardebata adalah upacara ritual Parmalim yang dilakukan karena seseorang atau keluarga telah
menyimpang dari ajaran Patik. Upacara ini dilakukan adalah sebagai sarana pengampunan dosa-dosa kepada Ompung Mulajadi Nabolon dan penguasa lainnya
karena telah melanggar ajaran Patik. Mengakui kesalahan dan dosa serta memohon pengampunan dosa kepada Ompung Mulajadi Nabolon adalah kewajiban bagi
masyarakat parmalim agar memperoleh bekal untuk kehidupan yang abadi diluar kehidupan dunia ini. Untuk mencapai kehidupan diluar kehidupan dunia ini, dalam
ajaran Ugamo Malim disebutkan : Indion ma pangan hamu na Hupapungu na di sopo on, mardos roha ma
hamu marbagi i, umbaen na Hupapungu i, asa adong do mangudut haleonmu.
Artinya :
Inilah kamu makan, yang telah Kusediakan dalam rumah ini, seiasekatalah kamu membaginya, sebab ini kusediakan agar kelak kamu tidak
berkekurangan. Bekal yang dimaksud adalah Poda firman Tuhan, Tona perintah Tuhan,
Patik aturan Tuhan, dan Uhum hukum Tuhan. Hal ini terpadu di dalam Patik ni Ugamo Malim. Setiap perilaku kehidupan apabila dicerminkan kepada Patik, dapat
diketahui kesalahan atau dosa apa yang telah dilakukan, kebaikan atau kebajikan
29
yang telah dilakukan. Kesalahan dan dosa, kebaikan atau kebajikan, semua dipersembahkan kepada Ompung Mulajadi Nabolon. Agar dosa diampuni, kebajikan
diberkati menjadi pengabdian kepada-Nya. Setiap saat Parmalim diwajibkan membaca ulang kegiatan kehidupannya untuk kemudian menata kehidupan bercermin
kepada Patik dan aturan Ugamo Malim.
3.2. Tempat Upacara