Range wilayah nada Frekwensi Pemakaian Nada

repertoar gondang. Nettl 1964:147-149 mengatakan bahwa untuk menentukan nada dasar dari sebuah komposisi musik ada beberapa cara, yakni : 1 patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang sering dipakai dan nada mana yang jarang dipakai dalam komposisi tersebut, 2 kadang-kadang nada yang harga ritmisnya besar dianggap nada dasar walaupun jarang dipakai, 3 nada pada bagian tengah komposisi dianggap mempunyai fungsi penting dalam komposisi tersebut, 4 nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada atau pada posisi tepat di tengah-tengah dapat dianggap penting, 5 interval-interval yang terdapat pada nada kadang-kadang dipakai sebagai patokan, 6 adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa dipakai sebagai patokan tonalitas, 7 harus diingat bahwa ada barangkali gaya-gaya musik yang mempunyai sistem tonalitas yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-patokan diatas. Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik tampaknya adalah pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan gaya musik tersebut. Dengan melihat ketujuh metode diatas, maka dalam menentukan nada dasar dari kedua repertoar gondang yang ditranskripsi, penulis memakai metode cara pertama yakni nada yang paling sering digunakan. Sehingga dapat diketahui bahwa nada dasar dari gondang ni Tuhan adalah nada “D“ sedangkan nada dasar dari gondang tu Raja Nasiakbagi adalah nada “E “.

4.4.3 Range wilayah nada

Wilayah nada adalah daerah ambitus nada yang frekwensinya paling rendah dengan nada yang frekwensinya paling tinggi dalam satu komposisi lagu. Setelah penulis mentranskripsikan kedua repertoar gondang, maka dapat dilihat dalam kedua repertoar wilayah nada yang digunakan. 81 Gambar 5 Wilayah Nada repertoar Gondang Ni Tuhan Wilayah nada yang terdapat pada gondang ni Tuhan adalah dari G – G I Gambar 6 Wilayah Nada Gondang tu Raja Nasiakbagi Wilayah nada yang terdapat pada gondang tu Raja Nasiakbagi adalah daro G-G 1 .

4.4.4 Frekwensi Pemakaian Nada

Untuk mengetahui frekwensi pemakaian nada dari kedua repertoar gondang penulis mengacu pada apa yang dikemukakan oleh Nettl bahwa untuk mendeskripsikan modus lagu paling tidak harus menyebut nada mana yang berfungsi sebagai nada dasar tonal centre, nada-nada yang terpenting dalam lagu itu, nada-nada yang hanya dipakai sebagai nada awal atau pendamping nada lain, dan sebagainya. Lebih lanjut dikatakan bahwa gambaran tangga nada dan modus disampaikan melalui notasi tangga nada. Ditulis diatas garis paranada dengan harga-harga yang menandai fungsi-fungsi nada, dan membedakan nada yang sering walaupun yang jarang dipakai dalam komposisi. Nada dasar biasanya dituliskan sebagai not utuh, nada penting lainnya sebagai not setengah, nada biasa sebagai not seperempat, nada biasa nada yang jarang muncul sebagai not seperdelapan atau seperenambelas 1964:146. Berdasarkan apa yang dikemukakan diatas, maka frekwensi pemakaian nada dari repertoar gondang ni Tuhan adalah : 82 Gambar 7 Jumlah pemakaian nada pada repertoar Gondang Ni Tuhan. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa nada yang sering muncul adalah nada D yaitu sebanyak 355 kali, nada E sebanyak 303 kali, nada C sebanyak 222 kali, nada F sebanyak 137 kali, dan nada G sebanyak 27 kali. Sedangkan untuk repertoar gondang tu Raja Nasiakbagi frekwensi pemakaian nadanya adalah : Gambar 8 Jumlah pemakaian nada pada repertoar Gondang tu Raja Nasiakbagi Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa nada yang paling sering muncul adalah nada E yaitu 221 kali, nada F 193 kali, nada D 146 kali, nada G 49 kali, dan nada C 16 kali.

4.4.5 Interval