Jenis-Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan
rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebahagian yang baik-baik. yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha
Agung Allah, Tuhan semesta
alam.”
21
Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi kreativitas, sebagai berikut:
Menurut James J. Gallagher yang dikutip oleh Yeni Rahmawati Euis Kurniati mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by
which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and products, in fashion that is novel to him or her”
kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara
keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya. Supriadi mengutarakan sebagaimana dikutip oleh Yeni Rahmawati
Euis Kurniati bahwa kreativitas adalah “kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa y
ang telah ada”.
22
Angelou berpendapat sebagaimana dikutip oleh Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono bahwa kreativitas ditandai dengan adanya
kemampuan untuk menciptakan, mengadakan, menemukan suatu bentuk baru dan atau untuk menghasilkan suatu melalui keterampilan
imajinatif.
23
21
H. Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012, h. 236.
22
Yeni Rahmawati Euis Kurniati, op. cit., h. 13-14.
23
Yuliani Nurani Sujiono dan Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak, Jakarta: PT. Indeks, 2010, h. 38.
Lebih lanjut lagi Seto Mulyadi yang dikutip dalam buku pengalaman hidup 10 tokoh kreativitas Indonesia mengembangkan
kreativitas memaknai kreativitas dengan merumuskan strategi 4-P, yaitu pribadi person, proses, produk dan press;
1 Pribadi. Kreativitas disini dikaitkan dengan adanya ciri-ciri
kreativitas yang terdapat pada diri individu, yaitu ciri-ciri yang bersifat aptitude atau kognitif berkaitan dengan kemampuan
berpikir seperti
kelancaran, keluwesan,
keunikan dan
kemampuan elaborasi, serta ciri-ciri yang bersifat non-aptitude atau afektif berkaitan dengan sikap dan perasaan seperti: rasa
ingin tahu, ingin mencoba hal-hal baru, berani menghadapi risiko, tidak takut salah, keras kepala, dan sebagainya.
2 Pendorong. Pendorong yang bersifat internal adalah pendorong
dari dalam diri individu, yaitu hasrat dan motivasi yang kuat pada diri kita sendiri. Sementara pendorong yang bersifat eksternal
adalah pendorong dari luar diri individu, seperti: diperolehnya aneka macam pengalaman yang kaya, lingkungan yang cenderung
menghargai berbagai gagasan unik dari sang anak, tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang sikap kreatif, dan
sebagainya.
3 Proses. Disini lebih ditekankan pada kegiatan bersibuk diri secara
kreatif. Artinya kreativitas lebih ditinjau dari aspek kegiatan ‘bermain’ dengan gagasan-gagasan dalam pikiran tanpa terlalu
menekankan pada apa yang dihasilkan oleh proses tersebut. Keasyikan yang timbul akibat dari keterlibatannya dengan
aktivitas yang penuh dengan tentangan itulah yang lebih mendapatkan porsi utama.
4 Produk. Disini kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk menciptakan dan menghasilkan produk-produk baru. Pengertian baru disini tidak berarti harus selalu baru sama sekali,
namun bisa pula merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari beberapa hal yang sebelumnya sudah pernah ada. Dari seseorang
yang memiliki ciri pribadi yang kreatif, memperoleh sesuatu pendorong untuk mengembangkan kreativitasnya secara optimal,
melalui suatu proses kreatif yang aman dan bebas secara psikologis, maka akan memungkinkan lahirnya produk-produk
kreatif yang bermakna. Menurutnya lagi tentang kreativitas yang senantiasa diajarkan oleh Ibu Utami Munandar kepada saya: K = f
I x D x E x A
dimana kreativitas adalah merupakan fungsi dari adanya Imajinasi, Data, Evaluasi dan Aksi. Maksudnya memiliki
imajinasi kreatif, lalu mengumpulkan data untuk bahan-bahan perbandingan, kemudian mengevaluasi apa yang sudah diperoleh,