Lingkup Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Kegiatan
menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan intra kurikuler. Kegiatan ini dilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti
mempelajari buku-buku tertentu, melakukan penelitian, membuat karangan, dan kegiatan-kegiatan yang sejenis dengan tujuan untuk
lebih menghayatimemperdalam apa yang telah dipelajari. Hasil kegiatan ini ikut menentukan dalam pemberian nilai bagi para
siswa. Dari setiap aspek kegiatan, siswa diharapkan berkembang
menjadi lebih baik, terutama dalam perkembangan motorik, perkembangan kognitif dan perkembangan sosial dan moral, selain
itu perlu adanya motivasi instrinsik maupun ekstrinsik yang mempengaruhi perkembangan siswa dalam kegiatannya. Setelah
itu,
siswa diharapkan dapat menunjukkan peningkatan
prestasi maupun perilaku positif, seperti: kedisiplinan, kerajinan, kerja
sama, tanggung jawab, prestasi hasil belajar dan kematangan diri. Target pengembangan kreativitas siswa meliputi tumbuh kembang
siswa, motivasi instrinsik dan ekstrinsik serta gagasanproduk yang dihasilkan:
1. Tumbuh kembang siswa
Tumbuh kembang dapat diartikan meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan atau
kedewasaan dan pembelajaran. Proses-proses perkembangan meliputi:
a. Perkembangan motor motor development, yakni proses
perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik siswa motor
skill b.
Perkembangan kognitif cognitive development, yakni perkembangan
fungsi intelektual
atau proses
perkembangan kemampuan kecerdasan otak siswa
c. Perkembangan sosial dan moral social dan moral
development, yakni proses perkembangan mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara siswa
berkomunikasi dengan orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
45
Dalam mengembangkan setiap kegiatan, sasaran dari pengembangan kegiatan kesiswaan adalah terwujudnya berbagai
kegiatan kesiswaan dalam berbagai bidang sehingga program- program yang dapat dikembangkan antara lain:
1 Penyosialisasian kegiatan kesiswaan
2 Peningkatan perencanaan program kegiatan kesiswaan
kegiatan ekstrakurikuler, kreativitas, lomba-lomba dan olimpiade
3 Peningkatan implementasi kegiatan kesiswaan
4 Peningkatan supervisi, monitoring, dan evaluasi dalam
program kegiatan kesiswaan 5
Peningkatan manajemen program kegiatan Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran
tersebut antara lain: 1
Melaksanakan workshop pelatihan secara internal di sekolah
2 Melakukan kerjasama dengan komite sekolah
3 Melakukan kerjasama dengan masyarakat
4 Melakukan kerjasama dengan LPTI instansi lain yang
relevan 5
Melakukan kerjasama dengan dunia usaha industri 6
Melaksanakan lomba-lomba dan sebagainya Hasil yang diharapkan dan dapat diperoleh dari sasaran
tersebut adalah:
45
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 14, h. 60.
1 Terwujudnya sosialisasi kegiatan kesiswaan
2 Tercapainya peningkatan perencanaan program kegiatan
kesiswaan kegiatan ekstrakurikuler, kreativitas, lomba- lomba dan olimpiade
3 Tercapainya
peningkatan implementasi
kegiatan kesiswaan dan hasil-hasil atau prestasi akademik dan
nonakademik siswa 4
Tercapainya peningkatan supervisi, monitoring, dan evaluasi dalam program kegiatan kesiswaan
5 Tercapainya peningkatan manajemen program kegiatan
kesiswaan.
46
2. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik
Dalam pengembangan kreativitas, motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat dibutuhkan untuk membangun keinginan dalam
melakukan sesuatukegiatan agar dapat mencapai tujuan menjadi orang yang berpengetahuan dan ahli dalam bidang tertentu.
a. Motivasi intrinsik, adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi
instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang
studi tertentu. b. Motivasi ekstrinsik, adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
47
Motivasi ekstrinsik yang dimaksud juga dapat terletak pada lingkungan siswasarana prasarana. Misalnya, orang
tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana prasarana pendidikan yang ia butuhkan. Atau
46
Rohiat, Manajemen Sekolah, Bandung: PT.Refika Aditama, 2010, cet. 1, h. 94.
47
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, Cet. 19, h. 89-91.
ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan siswa.
Selain sarana prasarana, motivasi ekstrinsik untuk mendukung tujuan pembelajaran agar efektif dan efisien
perlu adanya sumber daya yang memadai. Komponen sumber daya dijabarkan menjadi:
1 Sumber daya manusia yang meliputi: kepala
sekolah, guru-guru dan tenaga lainnya 2
Sumber daya keuangan yang meliputi: swadana dan pemerintah.
48
3. Gagasan produk yang dihasilkan
Produktivitas pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Kualitas lulusan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan besar
pengaruhnya terhadap produktivitas organisasi. Adapun produktivitas pendidikan mencangkup tiga fungsi:
a. Fungsi managerial, yang berkaitan dengan berbagai pelayanan untuk kebutuhan siswa dan guru. Diantaranya
adanya perlengkapan mengajar, ruangan, dan lain-lain yang memungkinkan tercpainya pelaksanaan pendidikan
dengan baik b. Fungsi behaviorial, yang keluarannya merujuk kepada
fungsi pelayanan yang dapat merubah perilaku siswa dalam kemampuan kognitif, keterampilan dan sikap
c. Fungsi ekonomi, yang keluarannya diidetifikasi sebagai lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi, sehingga
apabila bekerja dapat memperoleh penghasilan tinggi.
49
48
Mulyono, Manajemen Administrasi Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, h. 283-284.
49
Sobry Sutikno, Pendidikan Sekarang dan Masa Depan, Mataram: NTP Press, 2006, Cet. 3, h. 114-115.