Prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler Konsep Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Kegiatan
Lebih lanjut lagi Seto Mulyadi yang dikutip dalam buku pengalaman hidup 10 tokoh kreativitas Indonesia mengembangkan
kreativitas memaknai kreativitas dengan merumuskan strategi 4-P, yaitu pribadi person, proses, produk dan press;
1 Pribadi. Kreativitas disini dikaitkan dengan adanya ciri-ciri
kreativitas yang terdapat pada diri individu, yaitu ciri-ciri yang bersifat aptitude atau kognitif berkaitan dengan kemampuan
berpikir seperti
kelancaran, keluwesan,
keunikan dan
kemampuan elaborasi, serta ciri-ciri yang bersifat non-aptitude atau afektif berkaitan dengan sikap dan perasaan seperti: rasa
ingin tahu, ingin mencoba hal-hal baru, berani menghadapi risiko, tidak takut salah, keras kepala, dan sebagainya.
2 Pendorong. Pendorong yang bersifat internal adalah pendorong
dari dalam diri individu, yaitu hasrat dan motivasi yang kuat pada diri kita sendiri. Sementara pendorong yang bersifat eksternal
adalah pendorong dari luar diri individu, seperti: diperolehnya aneka macam pengalaman yang kaya, lingkungan yang cenderung
menghargai berbagai gagasan unik dari sang anak, tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang sikap kreatif, dan
sebagainya.
3 Proses. Disini lebih ditekankan pada kegiatan bersibuk diri secara
kreatif. Artinya kreativitas lebih ditinjau dari aspek kegiatan ‘bermain’ dengan gagasan-gagasan dalam pikiran tanpa terlalu
menekankan pada apa yang dihasilkan oleh proses tersebut. Keasyikan yang timbul akibat dari keterlibatannya dengan
aktivitas yang penuh dengan tentangan itulah yang lebih mendapatkan porsi utama.
4 Produk. Disini kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk menciptakan dan menghasilkan produk-produk baru. Pengertian baru disini tidak berarti harus selalu baru sama sekali,
namun bisa pula merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari beberapa hal yang sebelumnya sudah pernah ada. Dari seseorang
yang memiliki ciri pribadi yang kreatif, memperoleh sesuatu pendorong untuk mengembangkan kreativitasnya secara optimal,
melalui suatu proses kreatif yang aman dan bebas secara psikologis, maka akan memungkinkan lahirnya produk-produk
kreatif yang bermakna. Menurutnya lagi tentang kreativitas yang senantiasa diajarkan oleh Ibu Utami Munandar kepada saya: K = f
I x D x E x A
dimana kreativitas adalah merupakan fungsi dari adanya Imajinasi, Data, Evaluasi dan Aksi. Maksudnya memiliki
imajinasi kreatif, lalu mengumpulkan data untuk bahan-bahan perbandingan, kemudian mengevaluasi apa yang sudah diperoleh,
akhirnya melakukan suatu aksi yang konkret dalam bentuk sebuah karya nyata.
24
Kreativitas biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk mencipta suatu produk baru. Ciptaan itu tidak perlu seluruh produknya harus baru,
mungkin saja gabungannya, kombinasinya, sedangkan unsur-unsurnya sudah ada sebelumnya.
25
Maka produk baru yang dimaksud di sini adalah inti dari ide-ide baru yang biasanya dengan meminjam, menambah,
menggabungkan atau menyempurnakan yang lama. Bagaimanapun juga, setiap hal yang lama dapat dikombinasikan dalam berbagai cara. Dan
disinilah daya kreatif itu digunakan.
26
Menurut buku Utami Munandar yang berjudul Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, kreativitas adalah kemampuan
untuk kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Yang dimaksudkan dengan data, informasi, atau unsur-unsur
yang ada, dalam arti sudah ada sebelumnya, atau sudah dikenal sebelumnya, adalah semua pengalaman yang telah diperoleh seorang
selama hidupnya. Jelaslah, makin banyak pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki seseorang makin memungkinkan dia memanfaatkan dan
menggunakan segala pengalaman dan pengetahuan tersebut untuk bersibuk diri secara kreatif.
27
Misalnya orang yang pertama kali menemukan sepatu roda sebagai gabungan dari sepatu dan roda juga
termasuk orang yang kreatif. Jadi di sini kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, atau melihat hubungan-
hubungan baru antara unsur, data atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
28
24
Utami Munandar, Pengalaman Hidup 10 Tokoh Kreativitas Indonesia Mengembangkan Kreativitas, Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2001, h. 205-208.
25
Conny Semiawan., dkk, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Jakarta: PT Gramedia, 1990, h. 8.
26
Michael Le Boeuf, Imageenering Bagaimana Cara Memanfaatkan Daya Kreativitas Anda, tt.p: t.t. h.45.
27
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: PT Grasindo, 1999, h. 47.
28
Conny Semiawan., dkk, op. cit., h. 8.