Manfaat Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian

13 Keempat, buku yang bejudul Tafsir Asasi PII ; Darma Bakti Pelajar Islam Indonesia yang ditulis oleh H. Anton Timur Djaelani dan disahkan oleh Kongres PII ke- 5 di Kediri yang berlangsung pada tanggal 22-26 Februari 1956. Dalam buku ini menceritakan gerak sejarah PII dari masa ke masa dan upaya yang ditempuh dalam melaksanakan cita-citanya. Buku ini juga menjadi inspirasi dan rujukan bagi aktivis PII dalam melihat peran dan kedudukan PII sebagai organisasi pendidikan dan dakwah serta posisi stretgis PII dalam dinamika sosial politik yang menyertainya. Secara umum ke empat litarur diatas masih menekankan terhadap aspek historis- politis sebagai bentuk relasi PII dengan Orde Lama dan Orde Baru. Djayadi Hanan lebih fokus menceritakan situasi politik yang dialami oleh PII pada saat mengalami fase radikalisme ideologis karena terpaan politik Orde Baru, terutama ketika diberlakukannya asas tunggal. Muhammad Wildan fokus studinya mengenai perbandingan sikap PII dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia dalam merespon asas tunggal Pancasila. Erwin M. Hasan fokus pada kontribusi gerakan pelajar dalam wadah Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia KAPPI pada saat tragedi G-30-S PKI. Sementara itu, Anton Timur Djaelani menceritakan tentang gerak sejarah PII dari masa ke masa dan upaya yang ditempuh dalam melaksanakan cita-cita perjuangannya. Melihat kepustakaan yang telah disebutkan diatas, fokus studi mengenai pemberdayaan politik di wilayah PII Jakarta menerut peneliti belum ada. Dengan demikian, penulis berkeinginan membaca PII dari perspektif yang lain sebagai sebuah sumbangan literatur mengenai gerakan pelajar islam yang secara spesifik masih belum banyak yang membahas. 14

E. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan dalam bahasa I nggris disebut ”empowerment”. Kata ”power” dalam empowerment disebut daya sehingga empowerment diartikan sebagai pemberdayaan. Kata ”daya” merupakan kekuatan yang berasal dari dalam, tetapi dapat diperkuat dengan unsur-unsur penguatan yang diserap dari luar. Kartasasmita , 1996 http:www.ginandjar.compublic12PowerdanEmpowerment.pdf . Sementara itu kata “empower” menurut Webster dalam Oxford English Dictionary mengandung dua arti. Pengertian pertama adalah to give power or authority, dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable. Dalam pengertian pertama, diartikan sebagai member kekuasaan, mengalihkan kekuatan, atau mendelegasikan otoritas kepada pihak lain. Dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk member kemampuan atau keberdayaan Sedarmayanti, 2000: 79 . Menurut Edy Suharto, pemberdayaan merupakan sebuah proses dan tujuan, yang mana memiliki fokus atas kegiatan dalam memperkuat kekuasaan atau keberdayaan yang ada dalam diri seseorang. Pemberdayaan juga merujuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan hidup yang dihadapinya Suharto, 2005: 59-60. A.M.W Pranaka dan Vidhyadika Moelyarto menempatkan konsep pemberdayaan sebagai bagian dari ”upaya membangun eksistensi pribadi, keluarga, masyarakat bangsa, pemerintah, negara, dan tata dunia dalam kerangka proses