Pengertian Politik Kerangka Teoritis 1. Pengertian Pemberdayaan
21
orientasi dalam menyatukan identitas nasional sebagai anti-tesa atas kolonialisme penjajahan yang menguasai sendi-sendi kehidupan.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, para pelajar yang bergabung dalam berbagai wadah pergerakan pelajar terlibat dalam perhelatan politik nasional dan
ikut andil secara aktif dalam membangun pondasi politik dan persatuan bangsa dan berjuang bersama rakyat dalam melawan hegemoni kolonialisme penjajahan pada
waktu itu yang menguasi berbagai sendi kehidupan bangsa Indonesia. Pada tahun 1908 lahir gerakan Boedi Oetomo dari lapisan generasi Soetomo
yang memiliki momentumnya bagi lahirnya gerakan pemuda-pelajar nasional dan sebagai perintis pergerakan pelajar Erwin, 2002: 9. Selanjutnya, Jong Islamieten
Bond JIB didirikan pada tahun 1925 di Jakarta. Kelahiran JIB sebagai ungkapan
kekecewaan terhadap Jong Java, dan merefleksikan persaingan dalam ruang publik dan marginalnya pelajar Islam Latif, 2005: 306.
Proyek historis JIB diorientasikan untuk “mengislamkan kaum terpelajar” yang berpendidikan Barat agar lebih dekat dengan umat Islam. Walaupun JIB
merupakan representasi dari kalangan pelajar Islam, tetapi tetap mempunyai komitmen terhadap solidaritas nasional dan tidak mengurangi keterikatan dengan
tujuan pembentukan sebuah blok historis nasional Latif, 2005: 308. Pada tahun 1926, JIB mendirikan organisasi kepanduan yang bernama
National Indonesische Padvinderij Gerakan Pandu Nasional Indonesia, yang
merupakan organisasi pertama pada waktu itu yang menggunakan kata-kata “nasional Indonesia”. JIB juga turut serta dalam keterlibatannya yang aktif dalam
kongres pemuda ke dua pada bulan Oktober 1928 Latif, 2005: 308. Secara umum,
22
para anggota JIB merupakan para pelajar atau mantan pelajar dari sekolah menengah dan lulusan dari sekolah dasar bisa bergabung dalam organisasi ini,
terutama pada tahun 1930-an di antara anggota organisasi JIB terdapat mahasiswa Latif, 2005: 308.
Pada tahun 1934 didirikan Studenten Islam Studiesclub SIS di Jakarta, SIS adalah kelanjutan dari proyek gerakan JIB yang fokus terhadap perhimpunan
pelajar di perguruan tinggi, SIS didirikan dengan sebuah kegelisahan para pendirinya akan kurangnya pemahaman tentang pengetahuan Islam diantara pelajar,
sehingga orientasi gerakannya adalah dengan mengislamkan kaum terpelajar Latif, 2005: 312. Kehadiran kedua gerakan pelajar tersebut mewarnai perkembangan
gerakan-gerakan intelektual Muslim sepanjang abad ke-20 dan menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan pelajar selanjutnya.