Flavor Analog Daging TINJAUAN PUSTAKA

ditandai dengan kenaikan kandungan fraksi gurih sebagai asam-asam amino, peptida terlarut dan perubahan komposisi autolisat kaldu kacang hijau Nagodawithana, 1994. Proses autolisis akan menyebabkan terjadinya hidrolisis protein kapang. Kapang Rhizopus sp, diketahui memiliki aktivitas enzim protease, karbohidrase dan lipase. Kapang ini juga memiliki enzim glutaminase dan gama glutamil transferase yang berperan dalam meningkatkan kadar asam glutamat Frazier W dan D. Westhoff, 1988. Peningkatan kadar asam glutamat sebanding dengan fraksi gurih yang semakin meningkat pula, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kandungan asam amino dan peptida terlarut serta intensitas rasa gurih pada autolisat setelah proses autolisis berlangsung Susilowati dkk, 2007.

2.2. Flavor Analog Daging

Flavor atau citarasa merupakan sensasi yang dihasilkan oleh bahan makanan ketika diletakkan dalam mulut terutama yang ditimbulkan oleh rasa dan aroma. Penguat rasa Flavor enhancer adalah substansi yang ditambahkan pada makanan sebagai suplemen untuk mempertinggi rasa aslinya. Substansi yang biasa digunakan misalnya monosodium L-glutamat MSG, disodium 5’-inosinate IMP, dan disodium 5’guanylate GMP. Beberapa senyawa ini mampu memperkuat atau memperbaiki citarasa makanan. Citarasa ini kadang dinyatakan dengan kata gurih atau umami, kata umami berasal dari bahasa Jepang yang berarti kesedapan. Citarasa glutamat kadang-kadang dikatakan menyerupai rasa daging atau rasa ayam. Secara umum disepakati bahwa citarasa glutamat unik dan tidak mempunyai kesamaan dengan daging M deMan, 1989. 8 Savory flavor adalah istilah yang sering digunakan untuk rasa gurih. Savory flavor dalam satu formulasinya terdapat berbagai macam komposisi, diantaranya ekstrak daging, rempah-rempah dan asam amino. Savory flavor tersedia dalam bentuk bubuk, pasta dan cair yang penggunaanya tergantung dari jenis produk. Dalam bentuk bubuk biasanya terdiri dari filler berupa garam, gula, pati dan MSG Monosodium Glutamat. Bentuk cair, banyak terdapat pada minyak dalam mi instan. Bentuk pasta terdiri dari campuran fraksi padatan dan cair, dapat terdiri dari minyak dan pati. Flavor analog daging merupakan flavor yang menyerupai flavor daging sapi tetapi bahan dasarnya bukan dari daging sapi. Menurut Heinz 1978, analog daging atau meat analog didefinisikan sebagai produk bernutrisi yang mirip dengan daging tetapi tidak mengandung protein daging protein hewani atau produk hasil samping daging. Analog daging dibuat menyerupai daging baik dalam penampilan, textur dan rasa. Flavor daging terdiri dari campuran senyawa yang diperoleh dengan cara memanaskan non odorous prekusor prekusor tidak berbau yang bisa membentuk senyawa volatil. Bila dibandingkan dengan tipe flavor buah- buahan dan flavor lainnya, flavor daging tidak tersusun dari satu karakter senyawa volatil yang dominan. Sejak ditemukannya teknik pembentukan flavor daging melalui proses pemanasan, karakter senyawa volatilnya tergantung dari kondisi dan lama pemanasan Heinz 1978. Beberapa senyawa volatil yang teridentifikasi pada daging terdiri dari 6 senyawa asam, 31 aldehid, 3 ester, 1 eter, 2 pirol, 25 alkohol, 23 keton, 19 hidrokarbon, 12 senyawa benzene, 11 lakton, 8 furan, 53 senyawa sulfur, 37 9 senyawa nitrogen Heinz, 1978. Senyawa-senyawa yang mempunyai peranan penting pada flavor daging adalah golongan furanoid, pirazin dan sulfur. Aroma daging berhubungan dengan senyawa sulfur. 2-Metil-3-furanthiol MFT 1. Senyawa ini merupakan senyawa volatil pemberi aroma daging yang banyak ditemukan pada daging sapi David, 1998. Berikut adalah beberapa senyawa flavor daging rebus. SH SH O 3-Merkapto-2-butanon O SH 3-Merkapto-2-pentanon O SH 2-Merkapto-3-pentanon O SH 2-Metil-3-furantiol O SH 2,5-Dimetil-3-furantiol O S Metional metanatiol 1 2 3 4 5 6 7 Menurut Kerler 2000, senyawa yang terdapat pada daging yang direbus adalah senyawa-senyawa sulfur seperti 2-metil-3-furantiol 1; 3-merkapto-2- butanon 2; 3-merkapto-2-pentanon 3; metanetiol 4; 2-merkapto-3-pentanon 5; 2,5-dimetil-3-furantiol 6; hidrogen sulfida dan metional 7. Senyawa tersebut dapat terbentuk dari prekusor. Prekusor adalah suatu senyawa yang digunakan untuk mendapatkan senyawa flavor melalui suatu reaksi kimia. Prekusor pembentuk substansi flavor daging adalah gula pentosa bebas atau 10 berikatan seperti ribosa, ribosa fosfat dan inosin fosfat. Prekusor lainya adalah senyawa yang mengandung sulfur seperti thiamin, cystein, glutation dan metionin Erickson, 1991. Dalam Tabel 2 berikut terdapat beberapa komponen senyawa volatil aroma daging sapi. Tabel 2. Komponen senyawa volatil aroma daging sapi Tipe senyawa Jumlah senyawa teridentifikasi Alifatik hidrokarbon 73 Alisiklik hidrokarbon 4 Terpenoid 8 Alifatik alkohol 46 Alifatik aldehid 55 Alifatik keton 44 Alisiklik keton 8 Alifatik asam karboksilat 20 Lakton 32 Alifatik ester 27 Alifatik eter 5 Alifatik amin 20 Senyawa Klor 10 Senyawa benzena 86 Senyawa sulfur bukan heterosiklik 68 Furan dan derivatnya 43 Tiopen dan derivatnya 40 Pirol dan derivatnya 20 Piridin dan derivatnya 17 Pirazin dan derivatnya 54 Oksazole dan oksazoline 13 Tiazole dan tiazoline 29 S-heterosiklik 13 Lain - lain 12 Sumber : Lawrie 1995 Kombinasi antara asam amino dengan gula dipakai pada reaksi pembentukan flavor daging karena ditemukan adanya kesamaan komposisi asam amino pada daging dan Hidrolised Vagetable Protein HVP Ouweland, 1978. Reaksi Maillard merupakan tipe reaksi yang dapat menghasilkan flavor daging. Reaksi ini yang menjadi dasar proses flavoring untuk pembentukan flavor analog daging pada kaldu nabati. 11

2.3. Reaksi Maillard Proses Flavoring