Total Protein Hasil perhitungan Analisis Variansi Lampiran 7, Tabel 40 menunjukkan

bahwa protein terlarut lebih banyak lolos dalam permeat di 60 menit pemurnian yaitu 6,63mgmL dan turun di 90 menit pemurnian menjadi 5,9mgmL. Pada retentat, kandungan protein terlarut di 60 menit lebih rendah dari permeat yaitu 5,1 mgmL dan meningkat di 90 menit menjadi 6,35mgmL, hal ini disebabkan telah terjadi fouling di 90 menit pemurnian. Tabel 9. Kandungan protein terlarut hasil proses pemurnian mikrofiltrasi Permeat Retentat Jenis Analisis Waktu Proses Tekanan 4 bar Tekanan 6 bar Tekanan 4 bar Tekanan 6 bar 0,5 Menit 5,83 6,05 6,25 5,78 30 Menit 6 5,93 6,43 5,88 60 Menit 6,63 5,95 5,1 6,23 Protein terlarut mgmL 90 Menit 5,9 6,18 6,35 5,65 Pada tekanan yang lebih tinggi yaitu 6 bar lebih mampu mendorong lebih kuat sehingga kandungan protein terlarut semakin meningkat dan pada 90 menit pemurnian mencapai 6,18 mgmL sedangkan pada retentat adalah 5,65mgmL setelah sempat banyak tertahan di 60 menit pemurnian yakni sebesar 6,23 mgmL.

4.2.2.7. Total Protein Hasil perhitungan Analisis Variansi Lampiran 7, Tabel 40 menunjukkan

bahwa faktor jenis hasil proses pemurnian permeat dan retentat berpengaruh nyata pada taraf 5 terhadap total protein. Tetapi tidak menunjukkan adanya pengaruh nyata pada tekanan dan waktu proses membran serta interaksi antar perlakuan terhadap total protein setelah dilakukan pemurnian secara mikrofiltrasi. 46 Berdasarkan analisis uji lanjut Duncan pada taraf 5 Lampiran 7, Tabel 41 diketahui bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada nilai rata-rata total protein dengan jenis hasil pemurnian yaitu permeat dan retentat. Perbedaan ini disebabkan oleh sistem mikrofiltrasi yang mampu memisahkan protein dengan ukuran partikel 0,04-2µm sehingga akan tertahan dalam retentat. Kandungan total protein pada kaldu nabati ini tidak terlepas dari bahan dasar yang digunakan yaitu kacang hijau, dimana kandungan proteinnya dalam 100 gram bahan adalah 19,7-24,2 Kay,1997. Adanya beberapa tahap proses dalam pembuatan kaldu nabati ini seperti fermentasi dan autolisis menyebabkan terjadinya pemecahan protein menjadi peptida dan asam-asam amino dengan berat molekul lebih rendah, meskipun demikian tidak semua polipeptida terhidrolisis, serta adanya proses flavoring yang menjadikan kandungan total protein bisa meningkat. Protein memiliki kisaran ukuran partikel 0,04-2µm dengan berat molekul tinggi dan merupakan polipeptida yang terdiri dari banyak asam amino Anonim, 2005. Kandungan total protein pada pemurnian dengan Mikrofiltrasi 0,2 µm cenderung meningkat pada permeat di kedua tekanan tetapi lebih banyak tertahan di retentat. Tabel 10. Kandungan total protein hasil proses pemurnian mikrofiltrasi Permeat Retentat Jenis Analisis Waktu Proses Tekanan 4 bar Tekanan 6 bar Tekanan 4 bar Tekanan 6 bar 0,5 Menit 29,31 37,81 33,79 32,49 30 Menit 26,38 25,6 33,87 32,47 60 Menit 26,63 27,77 34,34 27,23 Total Protein 90 Menit 27,28 32,72 29,86 39,55 47 Seperti terlihat di Tabel 10, konsentrasi total protein retentat di 90 menit pemurnian adalah 39,52 pada tekanan 6 bar dan pada tekanan 4 bar cenderung menurun menjadi 29,86 dari 34,34 di 60 menit pemurnian. Konsentrasi total protein pada permeat 4 bar di 30, 60 dan 90 menit pemurnian masing-masing adalah 26,38, 26,63 dan 27,28 sedangkan pada tekanan 6 bar dengan waktu proses yang sama berturut-turut adalah 25,60, 27,77 dan 32,72.

4.2.2.8. Intensitas Flavor Analog Daging