66
anggaran mencapai 165 juta US dollar. Selain itu, AS akan memberikan pinjaman kepada Mesir sebesar 1 miliar dollar AS untuk kebutuhan
pengembangan dan pertumbuhan ekonomi di Mesir.
141
2. Uni Eropa
Uni Eropa merupakan salah satu pihak yang turut memberikan pengaruh terhadap politik luar negeri Mesir. Hubungan dengan Mesir sudah terjalin dari
adanya hubungan dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial-budaya. Hubungan kerjasama dengan Uni Eropa menjadikan posisi Mesir sebagai
jembatan penghubung antara Barat dengan Dunia Arab. Dengan demikian, posisi strategis yang dimiliki oleh Mesir salah satu instrumen dalam upaya meraih
kembali dominasi dan menambah kekuatan di kawasan Timur-Tengah.
a. Kerjasama Kebudayaan Uni Eropa-Mesir
Kerjasama antara Mesir dengan Uni Eropa telah terjalin sejak tahun 1995 melalui Deklarasi Barcelona. Saat itu Uni Eropa membuka hubungan kerjasama
juga dengan negara-negara di wilayah Mediterania. Program kerjasama tersebut dinamakan Euromed Programmes dan bergerak dalam bidang kebudayaan dan
audiovisual. Program kerjasama dengan Mesir yang dijalani oleh Uni Eropa ini berjalan hingga tahun 1998. Dari kerjasama yang berlangsung antara kedua pihak,
Mesir mendapat kompensasi sebesar 3 Miliar Euro untuk membantu program
141
Ibid, h.18
67
promosi kebudayaan dan kreativitas yang ada di Mesir.
142
Dengan adanya kompensasi tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi Mesir untuk
mengembangkan program-program yang berkaitan dengan sejarah, kebudayaan dan industri kreatif.
Kerjasama dalam bidang kebudayaan juga salah satu upaya yang dilakukan oleh Uni Eropa dalam memahami konstelasi politik yang berkembang
di Mesir dan wilayah sekitar Mesir. Penyesuaian strategi yang dilakukan oleh Uni Eropa tersebut membuat kerjasama tersebut terus berlangsung. Sejak tahun 2007,
Uni Eropa memberikan bantuan sekitar 2 Miliar Euro bagi Mesir untuk memperkuat kerjasama di bidang kebudayaan. Sementara itu, sejak tahun 2010
Mesir mengirimkan delegasi untuk berkontribusi dalam panorama film Eropa yang diorganisir oleh MISR International.
143
Edisi keenam dari kegiatan yang diorganisir oleh organisasi tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2013.
Dengan partisipasi Mesir dalam upaya promosi kebudayaan yang dilakukan oleh Uni Eropa, Mesir juga mendapat tambahan kompensasi sebesar 35.000 Euro.
Selanjutnya pada tahun 2012, delegasi yang dikirimkan oleh Mesir mendapat kompensasi sebesar 9000 Euro dalam festival film Eropa. Pada saat itu juga
berbagai film yang diproduksi di Eropa mendapat izin untuk diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab.
144
142
“Preparatory Action Culture in EU External Relations”. Country report Egypt, h.17
143
Ibid, hal. 18
144
Ibid
68
b. Kerjasama dalam bidang politik
Faktor lain yang membuat Uni Eropa menjadi salah satu pihak yang mempengaruhi politik luar negeri Mesir ialah adanya hubungan kerjasama dalam
bidang politik. Hal ini dapat dilihat dari pertemuan pemerintah Mesir dengan pihak Uni Eropa untuk membicarakan rencana program bantuan Uni Eropa dalam
proses transformasi politik yang ada di Mesir pada November tahun 2012.
145
Pasca revolusi yang terjadi pada tahun 2011, Uni Eropa merupakan salah satu pihak eksternal yang mendukung upaya reformasi politik di Mesir yang bertujuan
membawa Mesir menjadi negara yang demokratis yang menjunjung tinggi hak- hak sosial-ekonomi masyarakat sipil, khususnya masalah kebebasan, keadilan
sosial, dan kesejahteraan.
146
Uni Eropa mengadakan pendekatan baru untuk menyikapi dinamika politik yang berada di Mesir pasca revolusi yahun 2011. Pendekatan yang
dilakukan ialah dengan melakukan pembaruan terhadap program European Neighbourhood Policy ENP yang dibuat pada Mei 2011.
147
Melalui program tersebut, Uni Eropa berkomitmen untuk mendukung upaya percepatan transisi
Mesir menuju negara yang demokratis dan memberikan solusi atas masalah sosial-ekonomi yang dihadapi oleh Mesir sejak revolusi tahun 2011 silam.
148
145
Muriel Asseburg. The Arab Spring ang The European Response. The International Spectator, Vol. 48, No.2, June 2013, hal. 57
146
“EU-Egypt Task Force”, Co-chairs conclusions, November 14, 2012, h. 1
147
Ibid
148
Riccardo Alcaro and Miguel Haubrich-Seco , ed. “Re-Thinking Western Policies Inlight Of The
Arab Uprisings”, IAI Research Paper 2012, h. 97
69
3. Iran
Hubungan antara Mesir dengan Iran memberikan berbagai indikasi dan dugaan dari berbagai kalangan perihal politik luar negeri dan kebijakan luar
negeri yang dirancang oleh pemerintahan Mursi. Hubungan antara kedua negara tersebut
– Mesir dan Iran – sudah lama mengalami kebekuan diplomatik. Kebekuan tersebut bermula saat ditandatanganinya perjanjian Camp David
antara Mesir dengan Israel. Baru setelah Mursi terpilih menjadi presiden Mesir pasca revolusi tahun 2011, hubungan kedua negara kembali normal. Hal tersebut
ditandai dengan kunjungan presiden Mesir ke Iran dalam rangka menghadiri KTT Non-Blok pada Agustus 2012 di Tehran. Kemudian Iran membalas
kunjungan Mursi tersebut dengan kunjungan balik presiden Ahmadinejad ke Kairo dalam rangka Konferensi OKI pada Februari 2013.
149
Menteri luar negeri Iran, Ali Akbar Salehi menyebut Mesir sebagai sebuah mitra strategis bagi Iran di Timur Tengah.
150
Kembali pulihnya hubungan antara Mesir dengan Iran ini diharapkan dapat menciptakan kekuatan
Islam yang baru di Timur Tengah. Dan bagi Iran sendiri, normalisasi hubungan dengan Mesir memberikan keuntungan strategis, yakni untuk memperluas
pengaruh dan eksistensi dalam lingkup regional yang selama ini terhalangi oleh sebab perbedaan sekte antara Islam Sunni dan Syiah.
151
Sementara itu di dalam negeri Mesir sendiri, khususnya di dalam kelompok Islam yang mendominasi terdapat perbedaan pendapat mengenai
149
“Egypt and The Influence of Iran”. Diakes dari http:www.eturbonews.com35117egypt-and- influence-iran pada 8 oktober 2014.
150
Fahim and El Shaikh, “Ahmadinejad Visits Egypt, Signaling Realignment,” The New York Times.
151
Joshua Haber and Helia Ighani, A Delicate Balancing, hal.36