Opini Publik Mesir Faktor Internal

64 dan budaya. Hal ini menjadi faktor pendorong bagi AS untuk terus menjalin dan memperkuat hubungan diplomatik dengan Mesir. 136 Setidaknya terdapat dua hal yang dapat dilakukan AS dalam rangka upaya mempererat hubungan bilateral dengan Mesir, antara lain 1 menciptakan keamanan regional dan memerangi jaringan teroris, serta 2 mendukung proses transisi Mesir pasca revolusi untuk menciptakan pemerintahan yang efektif dan dapat memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat Mesir. 137 Langkah-langkah tersebut tentu merupakan sebuah implementasi dari kepentingan nasional dan kepentingan keamanan nasional AS terhadap kawasan Timur-Tengah, khususnya aliansi dengan Mesir. Dalam upaya menciptakan keamanan regional, AS melihat potensi Mesir yang begitu besar dari segi politik dan geografis untuk dapat mewujudkan stabilitas di Timur Tengah. Selain itu, dalam upaya mendukung AS dalam memerangi jaringan terorisme; Al-Qaida, Mesir memiliki peran yang penting pula. Antara AS dan Mesir telah lama memiliki kerjasama dalam upaya memerangi kelompok Al-Qaida dan yang berafiliasi dengan kelompok tersebut. Dengan rezim yang baru pasca revolusi, Mesir tetap berfokus untuk menghadapi kelompok-kelompok ini, khususnya yang masuk di wilayah Semenanjung Sinai. 138 Selanjutnya AS memiliki peran tersendiri dalam rangka mengawal proses transisi yang ada di Mesir pasca revolusi tahun 2011 lalu. AS mendorong 136 Ibid, h.6 137 Ibid 138 Barak Ravid, “Shin Bet Forms New Unit to Thwart Attacks on Israel by Sinai Jihadists,” Haaretz , August 20, 2013, http:www.haaretz.comnewsdiplomacy-defense.premium diakses pada 20 Desember 2014 65 terciptanya pemerintahan Mesir yang baru yang transparan dan memberikan kesempatan kepada seluruh rakyat Mesir untuk memperoleh hak-hak mereka, baik itu hak ekonomi maupun hak politik. Bagi AS, apabila hak-hak tersebut tidak terpenuhi selama masa transisi, maka Mesir akan dihadapkan pada perang saudara yang akan menambah beban dan menambah panjang penderitaan rakyat Mesir. Dari sisi politis, apabila hal itu terjadi akan memberikan dampak negatif terhadap upaya pemulihan nama baik Mesir di dalam lingkup regional maupun internasional. 139 Secara langsung, AS memiliki orientasi pragmatis dalam hubungan bilateral yang telah terjalin sejak lama dengan Mesir hingga proses transisi pasca revolusi tahun 2011. Namun di sisi lain, AS memiliki beban moral untuk mengawal proses tranisi tersebut, khususnya dalam bidang politik dan ekonomi. Sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung proses transisi di bidang politik dan ekonomi, AS menyetarakan orientasi strategis di bidang keamanan regional dengan kedua bidang tersebut. Penyetaraan tersebut tidak lain sebagai jawaban dari pemerintah AS terhadap pemerintahan Mesir yang baru yang skeptis terhadap bantuan AS. Hal tersebut berdasarkan pada pengalaman AS yang menempatkan keamanan regional menjadi high priority ketimbang masalah ekonomi dan politik yang memberikan dampak positif bagi rakyat Mesir. 140 Presiden Barrack Obama saat pidato di Department of State, menyatakan bahwa AS akan terus mendorong upaya transisi Mesir di bawah rezim pemerintahan yang baru. AS akan membuat program bantuan ke Mesir dengan 139 Katulis. Managing Change in Egypt, h. 6 140 Ibid, h.28 66 anggaran mencapai 165 juta US dollar. Selain itu, AS akan memberikan pinjaman kepada Mesir sebesar 1 miliar dollar AS untuk kebutuhan pengembangan dan pertumbuhan ekonomi di Mesir. 141

2. Uni Eropa

Uni Eropa merupakan salah satu pihak yang turut memberikan pengaruh terhadap politik luar negeri Mesir. Hubungan dengan Mesir sudah terjalin dari adanya hubungan dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial-budaya. Hubungan kerjasama dengan Uni Eropa menjadikan posisi Mesir sebagai jembatan penghubung antara Barat dengan Dunia Arab. Dengan demikian, posisi strategis yang dimiliki oleh Mesir salah satu instrumen dalam upaya meraih kembali dominasi dan menambah kekuatan di kawasan Timur-Tengah.

a. Kerjasama Kebudayaan Uni Eropa-Mesir

Kerjasama antara Mesir dengan Uni Eropa telah terjalin sejak tahun 1995 melalui Deklarasi Barcelona. Saat itu Uni Eropa membuka hubungan kerjasama juga dengan negara-negara di wilayah Mediterania. Program kerjasama tersebut dinamakan Euromed Programmes dan bergerak dalam bidang kebudayaan dan audiovisual. Program kerjasama dengan Mesir yang dijalani oleh Uni Eropa ini berjalan hingga tahun 1998. Dari kerjasama yang berlangsung antara kedua pihak, Mesir mendapat kompensasi sebesar 3 Miliar Euro untuk membantu program 141 Ibid, h.18