Kebijakan SCAF dalam Politik Luar Negeri Mesir.

42 wilayah ini memberikan pengaruh terhadap konstelasi hubungan bilateral antara Mesir dengan Israel. Hal tersebut dapat dilihat dari peristiwa pada tanggal 18 Agustus 2011. Seorang warga Gaza yang termasuk salah satu anggota jaringan teroris yang senantiasa melakukan perlawanan kepada Israel melintasi Sinai dan melakukan penyerangan terhadap angkatan bersenjata Israel. Serangan tersebut menewaskan 8 warga Israel, dua orang di antaranya merupakan tentara Israel, dan melukai 31 orang. 83 Tidak terima dengan penyerangan tersebut, Israel melakukan aksi balasan dengan melakukan penyerangan terhadap orang-orang yang dianggap sebagai militan dari organisasi yang tergolong jaringan teroris Palestina. Namun, serangan balasan Israel tersebut ternyata turut menewaskan lima orang personel tentara Mesir yang bertugas menjaga perbatasan Mesir-Israel di Semenanjung Sinai. Kejadian tersebut langsung mendapatkan respon dari pemerintah Mesir dengan menuntut pertanggungjawaban Israel. 84 d. Memperketat Ekspor Sumber Daya Alam Mesir ke Israel Pada saat revolusi hingga berakhirnya masa pemerintahan Mubarak, ekspor gas alam juga mendapat sorotan dari kubu oposisi Mubarak. Pada tanggal 15 September 2011, kepala Egyptian Company for Natural Gases EGAS menyatakan bahwa negosiasi dengan Israel saat ini mengalami kebuntuan. Ia juga membantah telah mencapai kesepakatan dengan Israel terkait dengan perkembangan penjualan gas alam Mesir ke Israel. 85 Ekspor gas alam Mesir ke 83 Ibid, h.17 84 Ibid 85 “Wizarat al-batrul tanfy al-ittifaq ‘ala ta’dil as’ar al-ghaz li-isra’il,” The Petroleum Ministry Rejects the Agreement to Amend Gas Prices to Israel, Akhbar el-Yom, September 15, 2011, 43 Israel ini merupakan salah satu konsekuensi yang harus ditanggung oleh Mesir akibat penandatanganan perjanjian Camp David. Efek dari memburuknya hubungan politik antara Mesir dengan Israel, hubungan dagang kedua negara pun juga mengalami gangguan. Salah satu komoditas yang terganggu untuk diekspor ke Israel adalah pohon palem. Daun dari pohon palem banyak digunakan oleh masyarakat Israel untuk wadah makanan pada setiap upacara perayaan keagamaan. Jumlah impor Israel terhadap pohon palem Mesir pada tahun 2010 mencapai 600.000 buah pohon. Namun, pasca bergantinya rezim dari Mubarak ke rezim transisi di bawah pimpinan SCAF ekspor pohon palem ke Israel mulai mendapat sorotan dan larangan. Media Al- Ahram menyatakan bahwa rezim SCAF melarang ekspor pohon palem karena dalam pandangan SCAF, pohon palem termasuk ke dalam kekayaan alam Mesir yang mesti dilestarikan dan dilindungi keberadaannya, 86

B. Politik Luar Negeri Mesir Masa Pemerintahan Mohammed Mursi

1. Langkah dan Kebijakan Presiden Mursi dalam Politik Luar Negeri

Mesir terhadap Israel Mohammed Mursi merupakan seorang presiden terpilih secara demokratis melalui pemilihan umum pasca revolusi tahun 2011. Mursi merupakan seorang tokoh sipil yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Mursi terpilih sebagai presiden setelah meraih suara terbanyak dari kandidat lainnya pada pemilihan dalam Michael Sharnoff. ,“Post-Mubarak Egyptian Attitudes Toward Israel”, Foreign Policy Research Institute October 2011, h. 3 86 Sharnoff. Post-Mubarak Egyptian Attitudes, h. 3 44 umum yang dilaksanakan selama dua putaran. Pada putaran kedua, Mursi mengalahkan Ahmed Shafiq, yang juga mantan perdana menteri Mesir pada masa pemerintahan Mubarak. 87 Sama seperti halnya masa Mubarak dan masa transisi di bawah kepemimpinan SCAF, pada masa pemerintahan Mursi juga terdapat beberapa hal penting yang disoroti dalam politik luar negeri Mesir, khususnya dalam hubungan bilateral dengan Israel. Adapun sikap yang ditunjukkan oleh Mursi yang merupakan bagian dari langkah kebijakan dan implementasi politik luar negeri Mesir antara lain: 1. Dukungan terhadap Palestina Dukungan terhadap Palestina merupakan salah satu langkah strategis Mursi dalam merealisasikan politik luar negeri Mesir juga dapat dilihat dari pandangan dan sikap Mesir terhadap masalah Israel-Palestina. Setelah serangan Israel ke Gaza pada November 2012, Mursi memberikan tendensi pada kejadian ini. Mursi memanggil Duta Besar Mesir di Palestina dan Israel untuk berkonsultasi dengan Liga Arab, dan menghasilkan keputusan untuk mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Nabil Al Arabi. 88 Saat itu, posisi Mursi dihadapkan pada ketegangan dengan Israel. Hal ini disebabkan karena pada kasus ini, Mursi lebih memihak kepada Palestina dan menganggap Israel sebagai pihak yang bersalah dalam masalah ini. 87 Qian Xuewen, “The January Revolution and the Future of Egypt”, Journal of Middle Eastern and Islamic Studies in Asia Vol. 6, No. 2, 2012, hal. 49 88 Ibid 45 Dalam dukungannya terhadap Palestina, Mesir di bawah kepemimpinan Mohammed Mursi mewujudkannya dalam langkah konkret berupa pembukaan pintu perbatasan Rafah yang menjadi jalur penting bagi masyarakat Palestina untuk memenuhi kebutuhan logistik domestik masyarakat Palestina. 89 Selain itu, Mursi juga membuka blokade di wilayah Jalur Gaza yang telah lama ditutup pada saat Mubarak berkuasa. 90 Di samping membuka perbatasan di Rafah dan blokade di Jalur Gaza, Mesir juga memberikan bantuan ekonomi dan politik ke Palestina. Bantuan ekonomi ke Palestina salah satunya ditunjukkaan dengan ekspor gas bumi kepada Palestina, dan secara politis, Mesir juga membangun komunikasi dengan Kelompok Hamas di Palestina. 91 Bentuk dukungan Mesir tersebut mendapatkan respon dari Israel selaku pihak yang merasa terancam dengan langkah yang dilakukan oleh Mesir. Menurut Israel, langkah yang dilakukan oleh Mesir tersebut mengancam keamanan nasional Israel, khususnya yang berakaitan dengan penyeludupan orang dan senjata kepada kelompok ekstremis di Palestina. 92 Hal tersebut ditambah dengan adanya kedekatan antara Kelompok Hamas di Palestina dengan dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir, yang merupakan pemegang kekuatan politik terbesar setelah pemilihan umum tahun 2012. 93 89 Udi Dekel and Orit Perlov , “President Morsi and Israel-Egypt Relations”, July 25, 2012 dalam http:www.canadafreepress.comindex.phparticlepresident-morsi-and-israel-egypt-relations diakses pada 23 Agustus 2014 90 Ibid 91 Sharp, Egypt in Transition, h.18 92 Jeremy M. Sharp , “The Egypt-Gaza Border and its Effect on Israeli-Egyptian Relations”, Congressional Researches Services , February 1, 2008, h. 2 93 Stephen Lendman , “Ongoing Fighting in Sinai: Hamas, Islamic Jihad and Iran Wrongfully Blame”, Global Research July 12, 2013, dalam http:www.globalresearch.caongoing- fighting-in-sinai-hamas-islamic-jihad-and-iran-wrongfully-blamed5342506 diakses pada 23 Agustus 2014 46 Namun hal tersebut tetap tidak membuat Mesir mengurungkan langkah yang sudah diambil. Hal ini berdasarkan pertimbangan ideologi pergerakan yang telah lama dianut oleh Ikhwanul Muslimin, khususnya dalam persepsi terhadap masalah konflik Palestina-Israel. Hal tersebut menjadi semakin signifikan dengan momentum kemenangan yang diraih dalam pemilihan umum tahun 2012 dan menempatkan Mohammed Mursi – salah satu tokoh Ikhwanul Muslimin – sebagai presiden Mesir. 94 Selanjutnya, afiliasi yang terjalin antara Kelompok Hamas dengan Ikhwanul Muslimin menjadi jalan lain yang ditempuh untuk mewujudkan dukungan terhadap Palestina. Sikap Mesir yang menunjukkan keberpihakan kepada Palestina kembali terlihat saat pemberian status baru yang diberikan kepada Palestina oleh PBB sebagai permanent observer. Status ini didukung oleh 138 negara dan Mesir termasuk di dalamnya sehingga menghasilkan resolusi 6719 Majelis Umum PBB. 95 Sikap yang ditunjukkan oleh Mursi ini tidak terlepas dari kemenangan kelompok Ikhawanul Muslimin melalui sayap politik Freedom and Justice Party FJP dalam pemilihan umum tahun 2012 di bawah pimpinan Mursi paca revolusi. Selanjutnya, dalam menyatakan pandangan dan sikap terkait dengan isu Palestina- Israel, Mursi juga melakukan inisiasi untuk menyorot segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina. Hal ini dilakukan untuk mengarahkan opini publik agar dapat lebih bersimpati kepada Palestina dan ikut mendukung Palestina sebagai negara merdeka. Mesir di bawah pimpinan Mursi 94 “Muslim Brotherhood-backed candidate Morsi wins Egyptian presidential election”, June 24, 2012. Diakes melalui http:www.foxnews.comworld20120624egypt-braces-for- announcement-presidentixzz2QgHPWWF7 pada 17 April 2014 95 Khaled Elgindy. “Egypt, Israel and Palestine: Prospects for Peace After the Arab Spring”. Cairo Review Vol. 6 2012, h, 172