Peran SCAF dalam Transisi di Mesir

41 kelompok Hamas di Palestina saat pemilihan umum yang akan digelar oleh pemerintahan transisi SCAF pada akhir tahun 2011. 79 Pilihan Israel untuk membebaskan 1027 tahanan Palestina dan ditukar untuk membebaskan seorang anggota tentara merupakan sebuah keputusan yang telah didasari atas pertimbangan yang matang. Pertimbangan tersebut berasal dari kondisi Palestina yang sedang mencari dukungan dari dunia internasional untuk menjadi negara berdaulat. 80 Di sisi lain, Mesir yang saat itu akan menyelenggarakan pemilihan umum memiliki potensi untuk dikuasai oleh Kelompok Islam – Ikhwanul Muslimin – yang memiliki afiliasi dengan Hamas di Palestina. Langkah pertukaran tahanan tersebut dijadikan tujuan bagi Israel untuk dapat memulai negosiasi dengan Hamas, yang semula tidak pernah diajak negosiasi oleh Israel, dalam proses perdamaian konflik dengan Palestina. 81 Dengan demikian, harapan Israel dari langkah tersebut ialah berhentinya proses pencarian dukungan yang dilakukan oleh Palestina – melalui Presiden Mahmoud Abbas – dan Israel dapat merasa nyaman berhubungan dengan Mesir manakala hasil pemilihan umum yang diselenggarakan pada tahun 2012 tersebut berhasil dikuasai Kelompok Islam. 82 c. Keamanan di Semenanjung Sinai Politik luar negeri Mesir pada masa SCAF ini pula tidak terlepas dari adanya permasalahan keamanan di Semenanjung Sinai. Peristiwa yang terjadi di 79 Brumberg and Sallam, The Politics of Security, h.2 80 Trias Kuncahyono , “Sersan Gilad Shalit”, Rabu, 19 Oktober 2011, dalam http:nasional.kompas.comread2011101903350553.Sersan.Gilad.Shalit diakses pada 20 Desember 2014. 81 Ibid 82 Sharp, Egypt in Transition, h.18 42 wilayah ini memberikan pengaruh terhadap konstelasi hubungan bilateral antara Mesir dengan Israel. Hal tersebut dapat dilihat dari peristiwa pada tanggal 18 Agustus 2011. Seorang warga Gaza yang termasuk salah satu anggota jaringan teroris yang senantiasa melakukan perlawanan kepada Israel melintasi Sinai dan melakukan penyerangan terhadap angkatan bersenjata Israel. Serangan tersebut menewaskan 8 warga Israel, dua orang di antaranya merupakan tentara Israel, dan melukai 31 orang. 83 Tidak terima dengan penyerangan tersebut, Israel melakukan aksi balasan dengan melakukan penyerangan terhadap orang-orang yang dianggap sebagai militan dari organisasi yang tergolong jaringan teroris Palestina. Namun, serangan balasan Israel tersebut ternyata turut menewaskan lima orang personel tentara Mesir yang bertugas menjaga perbatasan Mesir-Israel di Semenanjung Sinai. Kejadian tersebut langsung mendapatkan respon dari pemerintah Mesir dengan menuntut pertanggungjawaban Israel. 84 d. Memperketat Ekspor Sumber Daya Alam Mesir ke Israel Pada saat revolusi hingga berakhirnya masa pemerintahan Mubarak, ekspor gas alam juga mendapat sorotan dari kubu oposisi Mubarak. Pada tanggal 15 September 2011, kepala Egyptian Company for Natural Gases EGAS menyatakan bahwa negosiasi dengan Israel saat ini mengalami kebuntuan. Ia juga membantah telah mencapai kesepakatan dengan Israel terkait dengan perkembangan penjualan gas alam Mesir ke Israel. 85 Ekspor gas alam Mesir ke 83 Ibid, h.17 84 Ibid 85 “Wizarat al-batrul tanfy al-ittifaq ‘ala ta’dil as’ar al-ghaz li-isra’il,” The Petroleum Ministry Rejects the Agreement to Amend Gas Prices to Israel, Akhbar el-Yom, September 15, 2011,