18
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar”.
22
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai
tujuan menyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti dan dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan
yang dipilih oleh para pendidikguru sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi di dalam atau di luar kelas.
4. Mata Pelajaran yang Terintegrasikan
Peneliti mengintegrasikan pembelajaran tematik dengan komponen mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan SBK di kelas II semester genap tahun
pelajaran 20132014. Keterampilan proses yang akan dikembangkan dibatasi pada keterampilan mengobservasi dan keterampilan berkomunikasi melaporkan hasil
observasi. IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan
kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan hasil obervasi dan eksperimen. Dengan demikian sains tidak hanya
sebagai kumpulan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi tentang cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah pembelajaran IPA merupakan
upaya guru dalam membelajarkan siswa melalui penerapan berbagai model pembelajaran yang dipandang sesuai dengan karakteristik anak MI.
Sedangkan bahasa untuk melatih siswa untuk lancar berkomunikasi dalam menyampaikan semua ide-ide atau pendapatnya, bahasa dipakai untuk
berkomunikasi dan terbentuk dari bunyi-bunyian, sebagaimana yang disampaikan oleh Kridalaksana dan Kentjono
menyatakan bahwa: ”bahasa adalah sistem
22
Trianto loc.cit. 74
19
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri”.
23
D. Kerangka Berpikir
Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandas tumpu pada asumsi anggapan dasar sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik sangat bermakna bagi siswa apabila dirancang
sesuai dengan perkembangan psikologis siswa dan faktor pendukung yang ada di lingkungan sekolah siswa.
2. Keterampilan membaca sangat penting dan perlu dikembangkan sejak dini
bagi siswa sekolah dasar. Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu.
E. Penelitian yang Relevan
Endah Kusumawati 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan PAKEM siswa Kelas I
SD Jombang Banguntapan Bantul” menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini dilakukan dengan strategi kopasus kelompok pasang susun permaian kartu kata
dengan tahap – tahap yaitu tahap pengelompokkan, tahap pemasangan, tahap
penyusunan, tahap pembahasan dan tahap penutup. Hasil penelitian pada siklus III menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas hasil pre tes 66,61 dengan persentase
ketuntasan siswa yang mencapai KKM 48,5 meningkat menjadi 78,45 dengan persentase ketuntasan siswa yang mencapai KKM 90,9.
Mulyadi 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Membaca Permulaan melalui Pembelajaran Kooperatif pada Siswa Kelas I Sekolah Dasar
” menyimpulkan hasil penelitian ini Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus diperoleh hasil bahwa rerata hasil
23
Ramlan A.Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK PRESS, cet. Ke-2, 2011, hal. 1
20
observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I sebesar 58,75 pada siklus II sebesar 72,5 dan pada siklus III meningkat menjadi 85. Rerata tes
kemampuan membaca permulaan siswa pada kondisi awal 59,06 tingkat ketuntasan klasikal 25. Padasiklus I nilai rerata 67,81 tingkat ketuntasan klasikal
43,75. Pada siklus II, nilai rerata 71,71, tingkat ketuntasan klasikal 68,75. pada siklus III, nilai rerata 76,87 tingkat ketuntasan klasikal 87,5.
Persamaan salah satu penelitian di atas dengan penelitian ini adalah terdapat pada aspek meningkatkan keterampilan membaca siswa, dan
perbedaannya terletak pada metode yang digunakan, sujek dan hasil penelitiannya sampai III siklus. Pada penelitian berikutnya terdapat persamaan dengan
penelitian ini yaitu pada metode yang digunakan, akan tetapi perbedaannya terdapat pada subjek dan hasil penelitian sampai III siklus.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Melalui media lingkungan sekolah dapat meningkatkan
keterampilan membaca pada siswa Kelas II MI. Ath-Thoyyibiyyah Tegal Alur Jakarta Barat Semester genap tahun pelajaran 20132014.