16
memperoleh  pengetahuan  adalah  dengan  penelitian,  karena  pengetahuan  yang diperoleh  dengan  cara  ini  semakin  banyak  digunakan  sebagai  dasar  perbuatan
keputusan, terutama di negara-negara maju.
14
Hudoyono mengemukakan  bahwa  “Belajar  merupakan  proses  aktif  untuk
mengembangkan skemata sehingga pengetahuan terkait bagaikan jaring laba-laba dan  bukan  sekedar  tersusun  secara  hirarkis”.
15
Selanjutnya  Burton, mengemukakan  bahwa
“  belajar  adalah  suatu  perubahan  dalam  diri  individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan
menjadikan lebih mampu melesta rikan lingkungannya secara memadai”.
16
Dari pengertian di  atas, dapat  dipahami bahwa belajar adalah suatu  aktivitas yang berlangsung secara interaksi antara faktor intern pada diri pembelajar dengan
faktor  ekstern  atau  lingkungan,  sehingga  melahirkan  perubahan  tingkah  laku. Secara  global,  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  hasil  belajar  siswa  dapat
dibedakan, yakni: a.
Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi keadaan lingkungan di
sekitar siswa. c.
Faktor  pendekatan  belajar  approach  to  learning,  yakni  jenis  upaya  belajar siswa  yang  meliputi  strategi  dan  metode  yang  digunakan  siswa  untuk
melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran
17
.
3.  Model Pembelajaran Tematik
Model  pembelajaran  tematik  pada  hakikatnya  adalah  model  pembelajaran terpadu  yaitu  suatu  pendekatan  pembelajaran  yang  memungkinkan  peserta  didik
baik  secara  individual  maupun  kelompok  aktif  mencari,  menggali  dan
14
Ibnu  Hadjar.  Dasar-dasar  Metodologi  Penelitian  Kwantitatif  dalam  Pendidikan.  Jakarta:  PT. Raja Grafindo Persada, Ed. 1. Cet. Ke-2, 1999, hal. 5
15
Ibid. 103
16
Anisah basleman dan Syamsul Mappa. op. Cit, hal. 7
17
Muhibbin Syah.  Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.  Cet. Ke-16, 2010. Hal.129
17
menemukan  konsep  serta  prisip  secara  holistik  dan  otentik.  Pembelajaran  ini merupakan model yang memadukan beberapa bahasan dalam suatu tema tertentu,
sehingga  diharapkan  siswa  memiliki  kedalaman  wawasan  materi  dengan  tingkat keterampilan dan pengetahuan yang beragam dan komplek multipleknowledge.
Kata “terpadu dalam kamus  Bahasa Indonesia memiliki makna sudah dipadu, disatukan,  dilebur  menjadi  satu.”
18
Jika  jika  dirangkaikan  dengan  kata pembelajaran  Pembelajaran  Tematik  dapat  berarti  sebuah  konsep  dalam
pembelajaran bahasa indonesia yang memadukan atau menyatukan berbagai mata pelajaran yang sudah terintegrasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
“Pebelajaran terpadu sangat diperlukan terutama untuk sekolah dasar , karena pada  jenjang  ini  siswa  sangat  menghayati  pengalamannya  masih  secara  totalitas
serta masih sulit menghadapi pemilahan yang artificial”.
19
Model  pembelajaran  Joyce adalah “suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan  sebagai  pedoman  dalam  merencanakan  pembelajaran  di  kelas  atau pembelajaran  dalam  tutorial  dan  untuk  menentukan  perangkat-perangkat
pembelajaran  termasuk  di  dalamnya  buku-buku,  film,  komputer,  kurikulum,  dan lain-
lain”.
20
Beans  mengemukakan ,  “bahwa  pembelajaran  terpadu  merupakan
pendekatan untuk
mengembangkan kemampuan
peserta didik
dalam pembentukkan  pengetahuan  berdasarkan  interaksi  dengan  lingkungan  dan
pengalaman dalam kehidupannya”.
21
Adapun  Soekamto,  dkk    mengemukakan  maksud  dari  model  pembelajaran adalah:
“Kerangka  konseptual  yang  menuliskan  prosedur  yang  sistematis  dalam mengorganisasikan  pengalaman  belajar  untuk  mencapai  tujuan  belajar  tertentu,
18
Qanita Alya, Kamus  Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Indahjaya Adipratama,  2009, hal, 505
19
Udin  Saefudin  Saud,  dkk.  Pembelajaran  Terpadu,  Bandung:  UPI  PRESS,  Cet,kesatu,  2006, hal 31
20
Trianto. op.cit, . 74.
21
Dadang Sukirman dan Nana Jumhana, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: UPI PRESS, cet, ke-1, 2006, hal, 127.
18
dan  berfungsi  sebagai  pedoman  bagi  para  perancang  pembelajaran  dan  para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar”.
22
Dari  pengertian-pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai
tujuan  menyajikan  pesan  kepada  siswa  yang  harus  diketahui,  dimengerti  dan dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan
yang  dipilih  oleh  para  pendidikguru  sesuai  dengan  materi  yang  diberikan  dan kondisi di dalam atau di luar kelas.
4. Mata Pelajaran yang Terintegrasikan
Peneliti  mengintegrasikan  pembelajaran  tematik  dengan  komponen  mata pelajaran  Bahasa  Indonesia,  IPA  dan  SBK  di  kelas  II  semester  genap  tahun
pelajaran 20132014. Keterampilan proses yang akan dikembangkan dibatasi pada keterampilan  mengobservasi  dan  keterampilan  berkomunikasi  melaporkan  hasil
observasi. IPA  merupakan  ilmu  yang  berhubungan  dengan  gejala-gejala  alam  dan
kebendaan yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan  hasil  obervasi  dan  eksperimen.  Dengan  demikian  sains  tidak  hanya
sebagai  kumpulan  tentang  benda  atau  makhluk  hidup,  tetapi  tentang  cara  kerja, cara  berpikir  dan  cara  memecahkan  masalah    pembelajaran    IPA    merupakan
upaya  guru  dalam  membelajarkan  siswa  melalui  penerapan  berbagai  model pembelajaran yang dipandang sesuai dengan karakteristik anak MI.
Sedangkan  bahasa  untuk  melatih  siswa  untuk  lancar  berkomunikasi  dalam menyampaikan  semua  ide-ide  atau  pendapatnya,  bahasa  dipakai  untuk
berkomunikasi dan terbentuk dari bunyi-bunyian, sebagaimana yang disampaikan oleh  Kridalaksana  dan  Kentjono
menyatakan  bahwa:  ”bahasa  adalah  sistem
22
Trianto loc.cit.  74