Aplikasi Keterampilan Membaca dalam Pembelajaran

12 Hamalik dalam teorinya “Kembali ke Alam.” 6 menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi: 1. Masyarakat di sekeliling sekolah 2. Lingkungan fisik disekitar sekolah 3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan 4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi media lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka. Dengan adanya lingkungan sekolah sebagai media ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sekolah sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya.

C. Hakikat Pembelajaran Tematik 1. Definisi Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang banyak kepada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran terpadu. ”Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk 6 Nur Afifuddin, Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Media Pembelajaran dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Materi Ekosis, http:begawanafif.blogspot.com200902makalah-dan-artikel_26. rabu, 10 Desember 2014, pukul 22.51 wib 13 mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa Depdiknas. ” 7 Berbicara tentang Pembelajaran berarti membahas sesuatu yang tidak pernah berakhir sejak manusia ada dan berkembang di muka bumi sampai akhir zaman. Karena manusia tidak lepas dari belajar dan pembelajaran yang membutuhkan suatu proses dari hari ke hari. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Konsesus Knowles “pembelajaran merupakan suatu proses tempat perilaku diubah, dibentuk atau dikendalikan”. 8 “Pembelajaran tematik berasal dari kata integrated teaching and learning atau integrated curriculum approach yang konsepnya telah lama dikemukan oleh Jhon Dewey sebagai usaha mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan siswa dan kemampuan perkemban gannya”. 9 “Definisi lain tentang pendekatan tematik adalah holistic, yang mengkombinasikan aspek epistemology, sosial, psikologi dan pendekatan pedagogic untuk mendidik anak, yaitu menghubungkan antara otak dan raga, antara pribadi dan pribadi, antara individu dan komunitas, dan antara domain- domain pengeta huan”. 10 Wolfinger mengemukakan “ dua istilah yang secara teoritis memiliki hubungan yang sangat erat, yaitu integrated curriculum kurikulum tematik dan integrated learning pembelajaran tematik”. 11 Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran suatu proses untuk mengaitkan dan memadukan materi ajar dalam suatu mata pelajaran atau antar mata pelajaran dalam semua aspek perkembangan anak serta kebutuhan dan tuntutan sosial lingkungan keluarga. Kurikulum tematik adalah kurikulum yang 7 Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010, cet, ke-1, hal, 79. 8 Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, cet,ke-1,hal, 13 9 Uukurniawati, konsep dasar pembelajaran tematik, wordpress. Com 20130517sabtu, 5 April 2014, pukul 21.30 wib 10 Uukurniawati, Ibid. 11 Uukurniawati, Ibid.