Dana Pemeliharaan Kesehatan Polri Restitusi pada DPK Polri

16

2.2.1. Dana Pemeliharaan Kesehatan Polri

Dana DPK Polri adalah hasil dari potongan gaji anggota Polri dan PNS Polri sebesar 2 dari gaji bruto gaji pokok yang diterima langsung oleh Polri dari Departemen Keuangan. DPK digunakan untuk pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan terbatas, restitusi dan peningkatan kemampuan pelayanan kesehatan Polri. Distribusi DPK tersebut saat ini adalah 25 untuk Mabes Polri, 5 Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS. Soekanto dan 70 untuk kewilayahan Polda. Mekanisme pendistribusian kepada Biddokkes Polda dan RS. Bhayangkara akan ditentukan dengan perbandinganpersentase tertentu berdasarkan penilaian atas bebankinerja Biddokkes dan RS. Bhayangkara. Penggunaannya diatur sebagai berikut: a. DPK bagi Biddokkes Polda penggunaannya untuk : 1. Pengadaan Obat dan Alkes bahan habis pakai, yang tidak terpenuhi dari pengadaan pusat untuk pelayanan kesehatan di luar RS. Bhayangkara termasuk Poliklinik di tingkat Polres maksimal 75 2. Restitusi minimal 25. b. DPK bagi RS. Bhayangkara Polda penggunaannya untuk : 1. Pengadaan obat dan alkes bahan habis pakai minimal 80 2. Regulasi apotik untuk penggantian biaya pembelian obat-obatan yang karena keadaan tertentu tidak tersedia di fasilitas kesehatan polri maksimal 20 Skep Kapolri No.Pol : Skep 245 II2006. Universitas Sumatera Utara 17

2.2.2. Restitusi pada DPK Polri

Restitusi adalah penggantian pelayanan kesehatan anggota Polri PNS Polri dan keluarganya yang berobat di luar fasilitas kesehatan Polri berdasarkan rujukan dari Pusdokkes Polri dan jajarannya. Restitusi adalah semacam asuransi kesehatan Polri. Restitusi berlaku pada pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh peserta di luar kemampuan fasilitas kesehatan Polri, dengan perkataan lain pembiayaan ditanggung dahulu oleh anggota PNS Polri pada pelayanan kesehatan di luar fasilitas kesehatan Polri. Kemudian diajukan klaim penggantian dan pembayarannya oleh Dokkes Polri. Besarnya penggantian biaya adalah sampai batas maksimal seperti yang tertera dalam daftar jaminan. Ketentuan besarnya pembiayaan merujuk pada standar pemerintah dalam hal ini standar PT. Askes Indonesia Biddokkes Polda Sumut, 2006.

2.2.3. Perbedaan dan Persamaan Askes Sosial dengan DPK Polri