Uji Normalitas Data Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

58

4.4. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan dalam analisisnya. Pengujian asumsi klasik meliputi :

4.4.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi antara variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak yang dapat dilihat dengan menggunakan normal histogram dan p_plot. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal serta dapat dilihat dari kurva normal yang tidak condong kekiri dan kanan histogram. Terlihat dari Gambar 4.2. bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.2. Grafik Uji Normalitas Variabel

4.4.2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana variabel independen saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda yang baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinearitas antara variabel independen. Alat Re gre ssion St a nda rdize d Re sidua l 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 8 6 4 2 H ist ogra m De pe nde nt V a ria ble : K ine rja F r e q u Std. Dev. =0.947 N =30 Mean =4.46E-15 Universitas Sumatera Utara 60 ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor VIF . Dimana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Tabel 4.10. Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Constant Tolerance VIF Individu 0,898 1,113 Psikologis 0,558 1,791 1 Organisasi 0,588 1,702 Terlihat pada output bagian ini bahwa dari ketiga variabel independen pada Tabel 4.10 dengan nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.

4.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 61 Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan gambar seperti berikut ini : Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 R e gressi on S tudent ized D e le te d Pres s R esidual 2 1 -1 -2 -3 -4 Scatterplot Dependent Variable: Kinerja Gambar 4.3. Grafik Uji Heteroskedastisitas Dengan menggunakan metode grafik di atas dapat diambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tetentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 4.3 diatas menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan menandakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel penelitian, dengan demikian asumsi dasar bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan terpenuhi.

4.4.4. Autokorelasi