17
2.2.2. Restitusi pada DPK Polri
Restitusi adalah penggantian pelayanan kesehatan anggota Polri PNS Polri dan keluarganya yang berobat di luar fasilitas kesehatan Polri berdasarkan rujukan
dari Pusdokkes Polri dan jajarannya. Restitusi adalah semacam asuransi kesehatan Polri. Restitusi berlaku pada pembiayaan yang telah dikeluarkan oleh peserta di luar
kemampuan fasilitas kesehatan Polri, dengan perkataan lain pembiayaan ditanggung dahulu oleh anggota PNS Polri pada pelayanan kesehatan di luar fasilitas kesehatan
Polri. Kemudian diajukan klaim penggantian dan pembayarannya oleh Dokkes Polri. Besarnya penggantian biaya adalah sampai batas maksimal seperti yang tertera dalam
daftar jaminan. Ketentuan besarnya pembiayaan merujuk pada standar pemerintah dalam hal ini standar PT. Askes Indonesia Biddokkes Polda Sumut, 2006.
2.2.3. Perbedaan dan Persamaan Askes Sosial dengan DPK Polri
Askes Sosial adalah sumber dana pemeliharaan kesehatan yang berasal dari 2 pemotongan gaji bruto seluruh PNS Republik Indonesia kecuali PNS TNIPolri
dan seluruh pensiunan PNS dan Purnawirawan TNIPolri yang pengelolaannya dipercayakan kepada PT. Askes yang disalurkan dari Departemen Keuangan. Dari
Tabel 2.1 terlihat perbedaan antara Askes Sosial dan DPK Polri.
2.2.4. Dana Non APBN Rumah Sakit di Lingkungan Polri
Dana Non APBN Rumah Sakit adalah dana yang merupakan hasil penerimaan dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum yang dikelola sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
18 ketentuan-ketentuan pengelolaan APBN Skep Kapolri No.Pol : Skep 1665
XII2000. Pelayanan kesehatan yang diberikan dapat berasal dari Tenaga Medis dan Paramedis baik oleh Personil Organik maupun Dokter Konsulen Tamu di RSBM.
Hasil dari pelayanan ini pengendalian penggunaannya diatur dengan persentase menurut perbandingan yaitu 60 untuk operasional pelayanan masyarakat
umum, 20 untuk peningkatan pelayanan pasien dinas dan 20 untuk peningkatan kemampuan operasional rumah sakit, termasuk peningkatan pelayanan pasien dinas,
diantaranya adalah honor dan tambahan biaya rujukan. Dalam hal ini pemanfaatannya dapat digunakan untuk membiayai dokter spesialis yang dilakukan terhadap pasien
tanggungan Polri.
Tabel 2.1. Persamaan dan perbedaan Askes Sosial dan DPK Polri
Askes Sosial DPK Polri
Sumber Dana 1.Pemerintah Departemen
Keuangan 2.Pemotongan 2 Gaji Bruto
PNS dan 5 pensiunan TNIPolri
1.Pemerintah Departemen Keuangan
2. Pemotongan 2 Gaji Bruto AnggotaPNS Polri
Sifat Compulsary wajib
Compulsary wajib Pengelola
PT. Askes Indonesia BUMN Mabes Polri Pusdokkes Polri
masih sentralistik Tempat pelayanan
Bisa dipergunakan pada fasilitas yang sudah ditentukan PT. Askes,
umumnya seluruh fasilitas kesehatan pemerintah jumlahnya
lebih bervariasi Hanya bisa dipergunakan
khususnya pada fasilitas kesehatan milik Polri serta
non Polri atas persetujuan dan wewenang pusat jumlahnya
terbatas
Jumlah Pelayanan Banyak dan lebih bervariasi
Terbatas
Dimodifikasi dari Sumber : Raharja E, 2006, Muninjaya,2004 dan Azwar A, 1996
Universitas Sumatera Utara
19
2.3. Kinerja 2.3.1. Definisi Kinerja