Koleksi Perpustakaan TINJAUAN PUSTAKA

Perpustakaan sekolah hendaknya tidak hanya memiliki koleksi buku pelajaran baik fiksi maupun nonfiksi tetapi juga memiliki koleksi untuk keperluan hiburan seperti novel populer, musik, komputer, kaset video, disk laser video, majalah dan poster. 35 Koleksi yang lengkap dan bervariasi isi dan jenisnya dapat memacu siswa untuk memanfaatkan perpustakaan. Koleksi perpustakaan sekolah terdiri dari : a Buku teks pelajaran yang mendukung setiap mata pelajaran termaksud buku pegangan guru b Buku rujukan referensi dan bahan bukan buku c Buku pengayaan baik untuk mendukung semua mata pelajaran yang terdapat di sekolah tersebut atau koleksi lain yang mendukung tujuan umum pendidikan termaksud koleksi yang bersifat hiburan, dan d Sumber belajar lain, diantaranya berupa koleksi multi media, situs web website, globe, CD, dan sebagainya. 36 Secara rinci Pedoman Umum Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah disebutkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah terdiri atas : 1. Buku pelajaran pokok Buku pelajaan pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai 35 IFLA UNESCO, “Pedoman Perpustakaan Sekolah,” artikel diakses pada 25 April 2010 dari http:www.ifla.orgVIIs11pubsschool-guidelines.htm. 36 Rachman Hermawan. S dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h. 39. oleh siswa pada tinggat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diadakanditerbitkan oleh pemerintah, dan isinya sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku. 2. Buku pelajaran pelengkap Buku pelajaran pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan untuk pelajaran pokok yang dipergunakan oleh siswa maupun guru yang sebagian besar isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 3. Buku bacaan Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi : a. Buku bacaan non-fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum. b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat. c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat. 4. Buku sumber referensi atau rujukan Buku sumber referensi atau rujukan buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu pengetahuan atau keterampilan. Buku referensi terdiri dari kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, atlas buku indeks dan abstrak selain itu sumber lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, ilmu pendidikan, dan lain-lain. 5. Terbitan berkala Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dengan jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala antara lain adalah surat kabar, majalah dan bulletin. 6. Pamlet atau brosur Pamlet atau brosur biasanya memuat tentang keadaan atau kegiatan lembaga ataupun orang yang menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. 7. Media pendidikan antara lain slide, film, kaset dan piringan hitam. 8. Alat peraga. 9. Kliping dan lain-lain yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan. 37 37 Perpustakaan Nasioanal RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Jakarta: Perpustakaan Nasioanal RI, 1999, h. 14.

D. Layanan Perpustakaan

Menurut KBBI, “layanan adalah perihal atau cara melayani, jasa atau kemudahan yang diberikan yang berkaitan dengan jasa”. 38 Menurut Soejono, “layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pengguna perpustakaan”. 39 Sedangkan menurut Darmono, “layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai dan penyediaan segala alat Bantu penelusuran”. 40 Sebuah layanan merupakan salah satu barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakan harus berusaha memberikan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai. 41 Berbagai aktifitas layanan perpustakaan sekolah yaitu : 1 Meminjamkan buku-buku 2 Melayani kebutuhan-kebutuhan pelajaran dalam kelas 3 Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru perseorangan 4 Sekolah yang mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelolah dengan baik dapat mengadakan “jam perpustakaan” 5 Mendidik anak untuk dapat mencari infornasi secara mandiri 38 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Depdikbud, 1988, h. 504. 39 Soejono Trimo, Reference Work Bibliography Jakarta: Bumi Aksara, 1997, h. 2. 40 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h. 166. 41 Sunarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Samitra Media Utama,2004, cet. 1 h. 71. 6 Melatih anak untuk mahir dalam menggunakan bahan pustaka, seperti memakai kamus, ensklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru. 42

1. Sistem Layanan Perpustakaan

Sistem layanan perpustakaan biasanya ditentukan oleh beberapa hal yaitu jumlah pustakawan, jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, jumlah pemakai yang dilayani, jenis layanan, macam layanan yang tersedia, dan besar kecilnya gedung perpustakaan. Sistem layanan perpustakaan dapat dibedakan kedalam dua sistem, yakni : a. Sistem terbuka open acces Sistem layanan terbuka open acces, pada sistem ini para pengguna perpustakaan bebas mencari sendiri informasi yang terekam dalam suatu dokumen berupa buku atau non buku book material atau pun non book material. 43 Keuntungan sistem ini diantaranya pemakai bebas memilih koleksi pustaka yang diinginkan. Pemakai mempunyai peluang alternatif lain dalam memilih koleksi, khususnya ketika ia tidak menemukan apa yang dikendakinya. Tidak membutuhkan banyak tenaga petugas. Sedangkan kerugian dari sistem ini adalah lebih memungkinkan terjadi kesalahan letak koleksi, hal ini bisa terjadi 42 Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Sekolah: Petunjuk Pelaksanaan dan Pembinaan, h. 71. 43 Aa Kosasih, “Layanan Referensi dan Serial Perpustakaan Sekolah” makalah disampaikan dalam workshop dan pelatihan tenaga kepustakaan sekolah pada tingkat SMPSMASMK Se-Jawa Timur Tanggal 22 Agustus 2006 Malang: Universitas Negeri Malang, 1999, h. 2. karena ketidaktahuan pemakai dalam tata letak koleksi dirak atau juga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pemakai. Frekuensi kemungkinan kehilangan koleksi lebih tinggi. 44 b. Sistem tertutup close acces Sistem layanan tertutup close acces, pada sistem ini para pengguna perpustakaan tidak bisa mengambil sendiri buku yang diperlukan melainkan petugas yang mengambilkan yang pemakai inginkan dengan terlebih dahulu pemakai mencari daftar koleksi yang diinginkan pada katalog. 45 Keuntungan sistem ini diantaranya koleksi perpustakaan akan tetap terjaga susunannya. Kemungkinan terjadinya kehilangan bahan pustaka relatif sangat kecil. Sedangkan kerugian dari sistem ini diantaranya untuk memilih buku lain tidak bisa bebas. Butuh banyak petugas pelayanan. Butuh banyak waktu untuk melayani peminjaman. Mempersulit pemakai yang kurang mengetahui cara menggunakan katalog. 46 Pelayanan perpustakaan terbagi dua jenis kategori pelayanan langsung dan pelayanan tidak langsung. Pelayanan perpustakaan yang bersifat langsung adalah layanan perpustakaan yang diberikan secara langsung oleh petugas perpustakaan dan dapat diterima langsung oleh setiap pemakai perpustakaan seperti layanan peminjaman atau 44 Rizal Saiful-Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 103. 45 P.Sumardji, Pelayanan Perpustakaan Yogyakarta: Kanisius, 1992, cet 5. h. 64. 46 Rizal Saiful-Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 103.