2 mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang, 3 menunjang berbagai kegiatan
kreatif serta hiburan yang positif. e. Fungsi penelitian.
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian diantaranya: ensiklopedi, almanak, kamus, majalah
ilmu pengetahuan, koran, atlas, hasil laporan, internet dan sebagainya. f. Fungsi deposit.
Perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang di terbitkan. Maka perpustakaan
sekolah merupakan tempat penyimpanan dan pemeliharaan semua hasil karya siswa.
26
B. Pemakai Perpustakaan
Menurut Whittaker, “pemakai perpustakaan adalah orang yang telah menggunakan salah satu jasa yang ada di perpustakaan dalam jangka waktu 1
tahun”.
27
Definisi pemakai atau pemustaka yang dikutip dari Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan,
“Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas
layanan perpustakaan.”
28
26
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h. 3.
27
Kenneth Whittaker, The Basic of Library used service London: Library Asosiation, 1993, cet 1, h. 21.
28
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tentang Perpustakaan Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia RI, 2007,
h. 3.
Pemakai perpustakaan merupakan orang yang paling penting dalam perpustakaan. Pemakai tidak tergantung pada kita melainkan kita yang
bergantung kepadanya. Pemakai tidak pernah mengganggu pekerjaan kita sebab dia adalah tujuan dari pekerjaan kita.
29
Oleh sebab itu, keberadaan perpustakaan tidak akan ada artinya tanpa adanya pemakai.
Sebagus apapun gedung perpustakaan dan sebaik apapun produk atau jasa yang disediakan perpustakaan tidak akan ada gunanya jika tidak
dimanfaatkan oleh pemakai. Jadi dapat dikatakan bahwa pemakai suatu perpustakaan merupakan tujuan didirikannya perpustakaan.
Adapun jenis pemakai menurut Sulistyo Basuki dalam bukunya Teknik dan Jasa Dokumentasi dapat dinyatakan sebagai
berikut:
1. Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa.
2. Pemakai yang mempunyai pekerjaan, yang diinginkan merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
Kelompok ini digolongkan berdasarkan aktifitas utama manajemen, riset, pengembangan, produksi, jasa, berdasarkan
cabang aktifitas dan atau bidang spesialis pegawai negeri, pertanian, industri dan berdasarkan tingkat pendidikan
tanggung jawab propesional, teknis,asisten, administrasi
3. Pemakai umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus.
30
Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran melayani pemakai jenis pertama yaitu siswa, dan jenis kedua yaitu kepala sekolah, guru dan staff
lainnya.
29
Achmad, “Menuju Kepuasan Pemustaka Towards Library Users’ Satisfaction,” artikel diakses pada 1 Mei 2010 dari
http:palimpsest.fisip.unair.ac.idimagespdfachmad.pdf
30
Sulistyo-Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992, h. 201.
C. Koleksi Perpustakaan
Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendra, “koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber infomasi, baik itu tercetak
maupun noncetak yang dikelolah untuk membantu kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”.
31
Sedangkan menurut Soetimah, “koleksi berarti kumpulan, sehingga koleksi pustaka berarti kumpulan buku
dan atau non buku”.
32
Adapun definis koleksi menurut Rachman Hermawan S. dan Zulfikar Zen, “koleksi perpustakaan sekolah adalah koleksi yang sesuai
dengan kebutuhan, pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, imajinasi, dan kejiwaan masyarakat sekolah”.
33
Koleksi perpustakaan
merupakan modal
utama dari
suatu penyelenggaraan
perpustakaan. Perpustakaan
sekolah diharuskan
menyediakan koleksi yang memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan memperluas dan memperdalam
pengetahuan. Koleksi harus terus dikembangkan sesuai dengan kurikulum serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Koleksi merupakan tulang punggung informasi. Kualitas informasi pada sebuah perpustakaan bisa kita lihat dari koleksi yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan para pemakai. Perpustakaan akan terasa lebih menarik perhatian bila koleksi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan pemakai, menurut Rizal
31
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 9.
32
Soeatimah, Pepustakaaan Kepustakawanan dan Pustakawan Yogyakarta: Kanisius, 1991, h. 30.
33
Rachman Hermawan. S dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h. 39.