Sistem Layanan Perpustakaan Layanan Perpustakaan
koleksi perpustakaan, layanan referensi, pelayanan bimbingan pemakai, dan lain-lain.
47
Sedangkan pelayanan tidak langsung adalah bentuk kegiatan yang tidak secara langsung memberikan hasil seketika. Seperti
kegiatan pengadaan koleksi secara terus menerus melakukan kerjasama pelayanan dengan perpustakaan lain, melakukan kegiatan
pembinaan minat baca dan pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan.
48
Secara rinci dalam buku Pengolahan Perpustakaan Sekolah, Ibrahim Bafadal mengemukakan bahwa pelayanan perpustakaan
terbagi dua unit yakni :
49
1. Layanan Teknis Layanan teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam
mempersiapkan sebuah buku seperti katalogisasi, klasifikasi, pengetikan dan labeling agar nantinya dapat digunakan untuk
penyelenggaraan layanan baca. 2. Layanan Pembaca
Layanan pembaca meliputi kegiatan pelayanan yang langsung diberikan kepada pembaca. Layanan ini meliputi
47
Rizal Saiful-Haq, dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dam Proses Belajar Mengajar Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Jakarta, 2007, h. 30.
48
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 83.
49
Ibrahim Bafadal, Pengolahan Perpustakaan Sekolah Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 14.
layanan ruang baca, sirkulasi buku, layanan referensi, layanan foto copy, layanan literatur, informasi muktahir, dan sebagainya.
Pelayanan teknis dan pelayanan pembaca sangat erat kaitanya. Pelaksanaan pelayanan pembaca dapat dijalankan setelah pelayanan
teknis terselesaikan. Misalnya bahan pustaka baru bisa dipinjam oleh pemakai setelah bahan pustaka diolah oleh pelayanan teknis
diklasifikasi, diberi label buku atau call number, disampul dengan plastik, dan dilengkapi kartu buku beserta kantongnya. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar tata urut kerja pelayanan teknis dan pelayanan pembaca seperti berikut :
50
Unit Pelayanan Teknis
Unit Pelayanan Pembaca
Gambar 1 Tata Kerja Pelayanan Teknis dan Pelayanan Pembaca
50
Ibid, h. 14.
Klasifikasi Inventarisasi
Pengadaan
Katalogisasi Pembuatan
Label buku Pembuatan
kartu buku Pembuatan
slip tunggal Pembuatan
kantong buku
Penyusunan
Melayani peminjaman
Bantuan informasi
Pembimbingan minat baca
Bimbingan membaca
Melayani pengembalian
Sebuah perpustakaan dalam memberikan sebuah layanan harus memperhatikan kualitas dari layanan tersebut karena kualitas layanan
memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pemakai, yaitu kualitas memberikan suatu dorongan kepada pemakai untuk
menjalani ikatan hubungan yang kuat dengan penyedia layanan dalam hal ini perpustakaan. Dengan demikian, perpustakaan dapat
meningkatkan kepuasan pemakai, yang pada gilirannya kepuasan pemakai dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pemakai kepada
perpustakaan yang memberikan kualitas memuaskan. Konsep mutu pelayanan yang sangat popular adalah konsep
ServQual yang dikembangkan oleh Parasuraman, Berry dan Zeithml sejak 15 tahun yang lalu. Pertama kali konsep dari dimensi mutu
pelayanan diformulasikan menjadi sepuluh dimensi, kemudian disederhanakan menjadi lima dimensi.
51
Adapun lima dimensi yang menentukan mutu pelayanan jasa meliputi
:
a. Keandalan reliability : kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, yaitu kemampuan petugas
untuk memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten.
b. Keresponsifan responsiveness : kemauan untuk membantu pemakai dan memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, yaitu kemauan dari
51
Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002, h. 129.
perpustakaan dan petugas untuk membantu pemakai dan memberikan jasa dengan cepat dan bermakna serta kesediaan mendengar dan
mengatasi keluhan yang diajukan pemakai. c. Keyakinan confidence : pengetahuan dan kesopanan petugas serta
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau “assurance”, yaitu berupa kemampuan petugas untuk
menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukan misalnya janji dalam promosi.
d. Empati emphaty : kesediaan untuk peduli memberi perhatian pribadi bagi pemakai yaitu kesediaan petugas untuk lebih peduli memberikan
perhatian secara pribadi kepada pemakai, jika pemakai mengeluh maka harus dicari solusinya untuk mencapai persetujuan yang
harmonis dengan menunjukkan rasa peduli yang tulus. e. Berwujud Tangible : penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal
dan media komunikasi, yaitu berupa penampilan fisik, peralatan, dan berbagai materi komunikasi, misalnya gedung dan kebersihan yang
baik serta penataan ruangan yang rapi.
52
Agar layanan dapat memuaskan orang atau kelompok yang dilayani, maka petugas harus memenuhi 4 karakter pokok yaitu: Pertama adalah
tingkah laku yang sopan. Kedua adalah cara penyampaiaan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang yang
bersangkutan. Ketiga adalah waktu menyampaikan yang tepat. Keempat adalah keramah tamahan.
53
52
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implimentasi dan Kontrol Jakarta: Prenhalindo, 1997, ed. 9. h. 93.
53
Hessel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik Jakarta: Grafindo, 2005, h. 208.