Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, bahkan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Pendidikan itu mutlak sifatnya dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa atau negara sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya merancang masa depan umat manusia yang dalam konsep dan implementasinya harus memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Konsep pendidikan dapat diibaratkan sebuah pakaian yang tidak dapat diimpor atau diekspor. Ia harus diciptakan sesuai dengan keinginan, ukuran, model, dari orang yang memakainya sehingga tampak pas dan serasi. 1 Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk membentuk kepribadian anak yang baik. Dalam masa kemajuan sekarang ini, setiap sekolah membutuhkan beberapa orang guru yang betul-betul berkualitas. Guru merupakan salah satu faktor yang amat penting khususnya dalam pendidikan formal untuk mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan Islam. 1 Abuddin Nata, Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 19 Secara praktis, Muhammad Athiyah al-Abrasyi, menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam terdiri atas lima sasaran, yaitu: 1 membentuk akhlak mulia 2 mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat 3 persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya 4 menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan peserta didik 5 mempersiapkan tenaga profesional yang trampil. 2 Idealnya seorang guru harus mampu membaca dan memprediksi kemampuan semua siswanya, yakni mengetahui gaya belajar mereka yang sudah tentu berbeda-beda. Selain itu guru harus mengetahui pula karakter siswanya sehingga guru dapat memposisikan diri dengan baik dan menghadapi mereka sesuai dengan karakter dan gaya belajar mereka dengan cara yang tepat. Seorang guru harus dapat menarik perhatian para siswa dengan berbagai macam cara dan pendekatan guna kelancaran proses pembelajaran. Kepribadian guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa dari sekian banyak faktor lainnya. Adapun beberapa syarat yang harus dimiliki seorang pendidikguru adalah: 1 dia harus mengerti ilmu mendidik sebaik-baiknya, sehingga segala tindakannya dalam mendidik disesuaikan dengan jiwa anak didiknya 2 dia harus memiliki bahasa yang baik dan menggunakannya sebaik mungkin, sehingga dengan bahasanya itu anak tertarik pada pelajarannya 3 mencintai anak didiknya 4 bertakwa kepada Allah SWT 5 berilmu 6 sehat jasmani 7 berakhlak baik dan 8 berjiwa nasional. 3 Setiap guru akan mempunyai pengaruh terhadap anak didik, dimana pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang dilakukan dengan sengaja dan ada pula yang terjadi secara tidak sengaja, bahkan tidak disadari oleh guru, melalui sikap, gaya dan macam-macam penampilan kepribadian guru. Bahkan dapat dikatakan kepribadian guru akan lebih besar pengaruhnya daripada kepandaian dan ilmunya, terutama 2 Muhammad Athiyah al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Bustami A. Ghani dan Djohar Bahry, Jakarta: Bulan Bintang, 1984, h. 4 3 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: CV. Pustaka Setia, 2005, h. 71 bagi anak didik yang masih dalam usia anak-anak dan masa meningkat remaja, yaitu tingkat pendidikan dasar dan menengah, karena anak pada tingkat tersebut masih dalam pertumbuhan. 4 Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik. Dalam makna demikian, seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang itu, asal dilakukan secara sadar. Dan perbuatan yang baik sering dikatakan bahwa seseorang itu mempunyai kepribadian yang baik atau berakhlak mulia. Sebaliknya, bila seorang melakukan suatu sikap dan perbuatan yang tidak baik menurut pandangan masyarakat, maka dikatakan bahwa orang itu tidak mempunyai kepribadian yang baik atau mempunyai akhlak yang tidak mulia. Oleh karena itu, masalah kepribadian adalah suatu hal yang sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru dalam pandangan anak didik atau masyarakat. 5 Sementara itu menurut seorang tokoh pendidikan Islam Ibnu Miskawaih bahwa guru memiliki persyaratan antara lain : bisa dipercaya, pandai, dicintai, sejarah hidupnya jelas tidak tercemar di masyarakat. Disamping itu, ia hendaknya menjadi cermin atau panutan dan bahkan harus lebih mulia dari orang yang dididiknya. 6 Dengan demikian, sudah semestinya guru dapat memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, yakni senantiasa menunjukkan sikap dan tutur kata yang sopan dan mencerminkan pribadi yang luhur. Jika setiap guru mampu mengimplementasikan nilai-nilai agama dan moral dalam kehidupan sehari-harinya dengan ikhlas karena Allah dan bukan karena mengharapkan pujian orang lain, niscaya para peserta didik akan menjadikannya sebagai 4 Zakiah Darajat, Keprbadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, h.10 5 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000 h. 40 6 Abuddin, Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam: Seri Kajian Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cet.I, 2000, h.97 panutan, yakni guru yang berkepribadian baik yang memiliki wibawa, tutur katanya penuh makna dan berkarisma. Adapun beberapa hal penting yang terkait dengan proses pembelajaran secara teknis, menurut pendapat ulama pendidikan Islam, Al- Thusi, sebagaimana dikutip Muhammad Jawwad Ridla dalam al-Fikr al- Tarbawi al-Islami, beliau menyarankan bahwa seorang guru sudah seharusnya unruk meletakkan mata pelajaran yang sesuai dengan kompetensi anak didik, mudah dipahami dan sesuai dengan kompetensi intelektualitasnya, bukan pelajaran yang melangit yang tak mungkin dicerna oleh akal. 7 Sikap guru dalam memberikan bimbingan dan didikan kepada siswanya sangat dipengaruhi oleh kepribadiannya. Alexander 1971 menyatakan: “No one can be a genuine teacher unless he is himself actively sharing in the human attempt to understand men and their word” secara tidak langsung, Alexander menyarankan agar guru dapat memahami kesulitan yang dihadapai oleh muridnya dalam belajar, dan kesulitan lain yang mengganggu dalam hidupnya. Guru sebagai teladan murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian yang utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya. 8 Karenanya guru harus selalu berusaha memililih dan melakukan perbuatan yang positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya, terutama di depan murid- muridnya. Sifat-sifat guru yang paling disukai oleh anak didik adalah, suka membantu dalam pekerjaan sekolah, menerangkan pelajaran dan tugas dengan jelas serta mendalam dan menggunakan contoh-contoh sewaktu mengajar, riang, gembira, mempunyai perasaan humor, bersikap akrab seperti sahabat, menunjukan perhatian pada murid, dan memahami mereka, membangkitkan keinginan belajar, tegas, sanggup menguasai kelas, tidak 7 Imam Tholkhah, Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan Mengurai Akar Tradisi dan Integrasi Keilmuan Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h.219 8 Qomari Anwar, Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press, 2004, h. 133 pilih kasih, tidak mempunyai anak kesayangan, tidak suka mengomel, serta mempunyai pribadi yang menyenangkan. 9 Sementara pada kenyataannya di lapangan masih ada guru yang tidak suka membantu kesulitan belajar siswa, tidak suka humor, kurang mampu menumbuhkan minat belajar siswa, kurang memahami keadaan siswa-siswinya, kurang tegas dalam mengendalikan kelas, mempunyai anak emas, tidak adil, kasar, suka mencela siswanya, sehingga siswa tidak mendapat dorongan untuk belajar. Hal ini tentunya akan mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti pelajaran guru tersebut. Dalam hal ini adalah guru pendidikan agama Islam. Hal tersebut di atas peneliti ketahui dari hasil perbincangan peneliti dengan beberapa siswa. Siswa sering mengeluh bila diajar oleh guru yang berkepribadian seperti itu, karena akan berdampak pada minat siswa untuk mengikuti mata pelajaran dengan guru yang bersangkutan. Minat merupakan kunci utama keikutsertaan siswa untuk aktif mengikuti pelajaran di kelas. Tujuan sekolah akan tercapai, jika semua guru yang mengajar di sekolah tersebut mempunyai kepribadian yang baik dan menarik kehidupan anak didik dengan harapan dapat membangkitkan minat belajar siswa sehingga pada akhirnya tercipta suasana kesiapan dalam proses pembelajaran. Banyak siswa yang berpandangan bahwa kepribadian guru memegang peranan penting dalam proses perkembangan siswa. Kepribadian guru pula akan ikut menentukan keberhasilan siswa. Menurut tokoh pendidikan Islam, Mohammad Athiyah al-Abrasyi, ada tujuh sifat yang harus dimiliki seorang guru, diantaranya adalah: 1 memiliki sifat zuhud 2 memiliki jiwa yang bersih dari sifat dan akhlak yang buruk 3 ikhlas dalam menjalankan tugasnya 4 bersifat pemaaf terhadap muridnya 5 menempatkan dirinya sebagai bapak 6 mengetahui bakat, tabiat dan watak muridnya dan 7 menguasai bidang studi yang diajarkannya. Sifat-sifat guru tersebut di atas pada garis besarnya dapat 9 Nasution, Diktatik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, h. 15 dibagi menjadi dua bagian. Pertama, sifat yang berkaitan dengan kepribadian, kedua sifat yang berkaitan dengan keahlian akademik. 10 Jika siswa telah memiliki perasaan simpatik dan memiliki persepsi yang positif terhadap gurunya atau siswa telah menyenangi gurunya, biasanya guru akan lebih mudah memasuki dunia siswa dan secara otomatis guru pun akan dengan mudah menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa pun akan mudah menyerap dan memahaminya, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik. Dasar itulah penulis tertarik untuk membahas dan menuangkan masalah ini dalam bentuk skripsi dengan judul: ”PERSEPSI SISWA TERHADAP KEPRIBADIAN GURU HUBUNGANNYA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Studi Kasus di Kelas VIII SMPN 3 Bogor”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Kepribadian guru yang kurang baik tidak disukai oleh siswa, sehingga menimbulkan persepsi siswa yang kurang baik pula terhadap guru tersebut, akibatnya minat belajar siswa pada mata pelajaran guru tersebut menjadi rendah. 2. Murid merasa tidak puas dengan kepribadian guru yang tidak sesuai dengan harapan siswa. Hal ini mengakibatkan rendahnya minat siswa pada mata pelajaran guru tersebut. 3. Cara berinteraksi atau komunikasi guru dan siswa yang kurang baik dikarenakan rendahnya minat siswa pada mata pelajaran guru tersebut. 4. Metode dan strategi pembelajaran guru kurang dapat menarik perhatian siswa, sehingga pelajaran yang disampaikan kurang diminati oleh siswa. 10 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997, h. 77

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Persepsi siswa terhadap mata pelajaran PAI (di SMAN 3 kota Tangerang)

0 20 95

Hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS dan minat belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

0 6 166

Hubungan persepsi siswa terhadap disiplin guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam

6 30 101

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME DANKEPRIBADIAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Dan Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas VIII Smpmuhammad

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME DANKEPRIBADIAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Dan Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas VIII Smpmuhammad

0 2 9