Fungsi Pendidikan Agama Islam

38 Ahmad Tafsir dalam bukunya yang berjudul “ Metodologi Pengajaran Agama Islam” menyatakan bahwa, tujuan Pendidikan Agama Islam itu harus meliputi tiga aspek daerah binaan, domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. 43 Untuk aspek kognitif, tujuannnya adalah mengembangkan atau membina pemahaman agama Islam agar siswa paham akan ajaran Islam, mengembangkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an dan tarikh Islam. Pada aspek afektif, tujuan yang ingin dicapai adalah agar siswa menerima ajaran Islam tersebut. Sedangkan pada aspek psikomotor, tujuan yang ingin dicapai adalah agar siswa terampil melakukan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. 44 Dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 56 Allah berfirman :        Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. Q.S. Adz-Dzariyat:56 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah mewujudkan manusia muslim yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia serta berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan diri kepada Allah SWT. Dengan kata lain tujuan akhir dari Pendidikan Agama Islam adalah agar peserta didik menjadi manusia-manusia sempurna insan kamil setelah ia menghabisi sisa umurnya.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani bahwa fungsi Pendidikan Agama Islam untuk sekolahmadrasah sebagai berikut: 43 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997, cet.3, h.86 44 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran.....h.86 39 a. Pengembangan Pengembangan merupakan upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT, yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Sekolah berfungsi untuk mengembangkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan sehingga nilai keimanan dan ketakwaannya terus berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. b. Penanaman Nilai Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di dunia dan di akhirat. c. Penyesuaian Mental Penyesuaian mental yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannnya sesuai dengan ajaran agama Islam. d. Perbaikan Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. e. Pencegahan Pencegahan berfungsi untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannnya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. f. Pengajaran Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum alam nyata dan nir nyata, sistem, dan fungsionalnya. g. Penyaluran 40 Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dibidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. 45 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah, yakni untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai ajaran agama Islam sehingga nilai-nilai agama bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang merancukan pengertian istilah “ Pendidikan agama Islam” dan “ pendidikan Islam”. Kedua istilah ini dianggap sama, sehingga ketika seseorang berbicara tentang pendidikan Islam ternyata isinya terbatas pada pendidikan agama Islam, atau sebaliknya ketika seseorang berbicara tentang Pendidikan agama Islam justru yang dibahas di dalamnya adalah tentang pendidikan Islam. Padahal kedua istilah itu memiliki substansi yang berbeda. Tafsir 2004 membedakan antara pendidikan agama Islam PAI dan pendidikan Islam. PAI sebagai mata pelajaran seharusnya dinamakan “Agama Islam”, karena yang diajarkan adalah agama Islam bukan pendidikan agama Islam. Nama kegiatannya atau usaha-usaha dalam mendidikkan agama Islam disebut sebagai pendidikan agama Islam. Sedangkan menurut Muhaimin 2003, bahwa pendidikan agama Islam merupakan salah satu bagian dari pendidikan Islam. Istilah “pendidikan Islam” dapat dipahami dalam beberapa perspektif, yaitu: a. Pendidikan Menurut Islam, atau pendidikan yang berdasarkan Islam, dan atau sistem pendidikan yang Islami, yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan serta disusun dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu al-Quran dan al-SunnahHadis. 45 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi..... h. 130 41 b. Pendidikan ke-Islaman atau pendidikan agama Islam, yakni upaya mendidik agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life pandangan dan sikap hidup seseorang. c. Pendidikan dalam Islam, atau proses dan praktik penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan berkembang dalam sejarah umat Islam. 46 Jadi berdasarkan penjelasan di atas, Pendidikan Agama Islam PAI dapat diartikan sebagai proses pendidikan terhadap nilai-nilai ajaran Islam kepada pemeluknya untuk dipelajari, dihayati dan diamalkan segala peraturan yang terkandung di dalamnya yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, sebagai pedoman hidup menuju jalan keselamatan di dunia dan di akhirat. Adapun yang menjadi permasalahan urgent bagi ilmu pendidikan agama Islam ialah: a. Bagaimana seharusnya pendidikan Islam dapat menjawab tantangan kebutuhan kependidikan generasi muda bagi kehidupannya masa depan secara sistematis berencana, mengingat ciri khas agama Islam adalah sifat aspiratif dan kondusif kepada kebutuhan hidup sesuai dengan human nature fitrah. b. Bagaimana agar pendidikan Islam mampu mendasari kehidupan generasi muda dengan iman dan takwa dalam berilmu pengetahuan yang sekaligus memotivasi daya kreativitasnya dalam kegiatan pengembangan dan pengamalan ilmu pengetahuan tersebut sejalan dengan tuntutan Al-Quran. c. Bagaimana pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu dapat melestarikan dan memajukan tradisi dan budaya moral yang Islamic-Ethik dalam komunikasi sosial dan interpersonal dalam masyarakat yang semakin industrial-teknologis. 46 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h. 6-8 42 d. Bagaimana agar pendidikan Islam tetap mampu berkembang dalam jalur input environmental di lembaga pendidikan dalam proses pencapaian tujuan akhirnya, baik dalam upaya membentuk pribadi, maupun anggota masyarakat dan warga negara yang berkualitas baik. Semboyan yang menjadi etos kerja kita antara lain adalah firman Allah yang menyatakan:       +      ,          -    .   01   2    3      4 5   6         7     8   Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” Q.S. Ar-Ra’du,11 47 Penyelenggaraan pendidikan agama Islam di sekolah penuh tantangan, karena secara formal penyelenggaraan pendidikan Islam di sekolah hanya 2 jam pelajaran per minggu. Jadi apa yang bisa mereka peroleh dalam pendidikan yang hanya 2 jam pelajaran. Jika sebatas hanya memberikan pengajaran agama Islam yang lebih menekankan aspek kognitif, mungkin guru bisa melakukannya, tetapi kalau memberikan pendidikan yang meliputi tidak hanya kognitif tetapi juga sikap dan keterampilan, guru akan mengalami kesulitan. Kita tahu bahwa sekarang 47 Muzayin Arifin, Pendidikan Islam Dalam Arus Dinamika Masyarakat..... h. 83-85 43 di kota-kota pada umumnya mengandalkan pendidikan Islam di sekolah saja, karena orang-orangnya sibuk dan jarang sekali tempat-tempat yang memungkinan mereka belajar agama Islam. Jadi guru ini kalau dipercaya untuk mendidik pendidikan agama Islam di sekolah, keislaman mereka ini adalah tanggung jawab moral. Oleh karena itu jangan hanya mengandalkan guru-guru yang hanya mengajar di sekolah saja, akan lebih baik apabila menciptakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang memungkinkan mereka bisa belajar agama Islam lebih banyak lagi.

4. Harapan Terhadap Pendidikan Agama Islam

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Persepsi siswa terhadap mata pelajaran PAI (di SMAN 3 kota Tangerang)

0 20 95

Hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS dan minat belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

0 6 166

Hubungan persepsi siswa terhadap disiplin guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam

6 30 101

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME DANKEPRIBADIAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Dan Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas VIII Smpmuhammad

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME DANKEPRIBADIAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Dan Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas VIII Smpmuhammad

0 2 9