23 menjadi sumber inspirasi dan pedoman hidupnya, yang semua itu
tertuang dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Sikap dan tutur kata guru haruslah sejalan dengan apa yang ia amalkan, agar ia tidak dimurkai oleh
Allah SWT. Sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang
tidak kamu kerjakan” Q.S As- Shaff : 3
4. Pentingnya Kepribadian Guru
Kepribadian seseorang adalah suatu integrasi yang kompleks dari proses kognitif, proses perkembangan sikap dan penilaian, proses dalam
mempelajari berbagai peranan dan konsep diri. Pengembangan pola tingkah laku yang spesifik dan pengintegrasiannya dengan kepribadian
seseorang terjadi melalui proses sosialisasi. Jadi, perkembangan
kepribadian adalah suatu proses sosialisasi yang progresif yang memungkinkan pribadi yang bersangkutan mengembangkan pola
tingkah laku yang membuka jalan baginya hidup dengan berhasil dalam masyarakatnya.
16
Ada tiga masalah penting yang perlu diperhatikan dalam perkembangan kepribadian sesorang: pertama, perkembangan itu relatif
cukup stabil, terutama yang menyangkut pola-pola penyesuaian sosial; kedua, bagaimana pandangan pribadi yang berkembang itu tentang
pribadinya sendiri, karena diantara konsep-konsep yang dipelajarinya terdapat konsep tentang dirinya sebagai pribadi; bagaimana konsep itu
telah terbentuk, bagaimana konsep itu mempengaruhi perubahan perilaku dan interaksi sosial; ketiga, bagaimana bentuk proses sosialisasi yang
16
Samoel Soetoyo, Psikologi Pedidikan Mengutamakan Segi-Segi Perkembangan, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 1982 cet.kedua, h. 64
24 mempengaruhi kelestarian dan kestabilan perkembangan kepribadian
yang bersangkutan.
17
Setiap guru mempunyai pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang
guru dari guru lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan,
cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap persoalan. Prof. Dr. Zakiah
Daradjat 1980 mengatakan bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak ma’nawi, sukar dilihat atau diketahui
secara nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya dalam tindakannya,
ucapan, cara bergaul, berpakaian, dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah, baik yang ringan maupun yang berat.
Kepribadian adalah
faktor yang
berpengaruh terhadap
keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia. Karena seorang guru disamping berperan sebagai pembimbing dan
pembantu, guru juga berperan sebagai panutan. Mengenai masalah kepribadian, guru harus dapat membawa anak didiknya kepada
kepribadian yang baik, yang sesuai dengan norma-norma agama dan norma-norma susila. Kepribadian yang baik akan menjadi contoh bagi
siswa dalam perkembangan watak dan sikapnya. Tidak berhasil seorang guru jika hanya mengembangkan kecerdasan kognitif anak didik saja,
sedangkan sikap afektif dan psikomotorik anak didiknya tidak diperhatikan. Dalam pembelajaran perubahan ini bersifat menyeluruh
integral, oleh sebab itu kepribadian guru menjadi teladan bagi anak didik. Hal ini sejalan dengan pendapat W.S Winkel yang mengemukakan
bahwa dalam mengajar, beberapa kepribadian guru yang berperan adalah:
17
Samoel Soetoyo, Psikologi Pedidikan Mengutamakan Segi-Segi Perkembangan.....h. 68
25 a. Penghayatan nilai-nilai kehidupan values
Sebagai manusia guru berpegangan pada nilai-nilai tertentu, yang akan menampakkan diri dalam pembicaraan dan tingkah laku di depan
kelas, misalnya taggung jawab dalam bertindak, kebanggaan atas hasil jerih payah sendiri, kerelaan membantu sesama dan pengorbanan diri,
penghargaan terhadap jenis kelamin sendiri serta lawan jenis dan lain sebagainya.
b. Motivasi Kerja Guru yang pertama-tama memikirkan masalah pendapatan,
memandang pekerjaannya sebagai sarana melulu untuk mendapatkan uang, bahkan sekolah dipandang sebagai organisasi penjamin
kesejahteraan guru. c. Sifat dan sikap
Telah banyak diadakan penelitian tentang guru yang “ideal”, yaitu ciri-ciri kepribadian bagaimanakah yang harus dimiliki seseorang,
supaya menjadi guru yang baik. Penelitian itu menghasilkan beberapa ciri, seperti keluwesan dalam pergaulan, suka humor, kemampuan
untuk menyelami alam pikiran dan perasaan anak, kepekaan terhadap tuntutan keadilan, kemampuan untuk mengadakan organisasi,
kreatifitas dan rela membantu. Hasil penelitian ini sebenarnya hanya memperkuat kesan yang sudah dimiliki orang tentang ciri-ciri guru
yang baik, sebelum penelitian ini diadakan.
18
Mengenai pentingnya hal kepribadian guru, seorang psikolog terkemuka di dunia pendidikan Zakiah Darajat menegaskan
bahwasannya”Faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadian. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik
dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi
18
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Grasindo, 1999, cet. 5, h. 195- 196
26 anak didik yang masih kecil tingkat sekolah dasar, dan mereka yang
sedang mengalami kegoncangan jiwa tingkat menengah”.
19
Sementara itu menurut Ibnu Sina guru yang baik adalah guru yang berakal cerdas, beragama, mengetahui cara mendidik akhlak,
cakap dalam mendidik anak, berpenampilan tenang, jauh dari berolok- olok dan main-main dihadapan muridnya, tidak bermuka masam,
sopan santun, bersih dan suci murni. Selain itu guru juga harus mengutamakan kepentingan ummat daripada kepentingan diri sendiri,
menjauhkan diri dari meniru sifat raja dan orang-orang yang berakhlak rendah, mengetahui etika dalam majelis ilmu, sopan dan
santun dalam berdebat, berdiskusi dan bergaul.
20
Berdasarkan gambaran di atas, kepribadian guru cukup penting sebagai syarat kinerja guru di sekolah. Kepribadian guru yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah sifat-sifat seorang guru yang diharapkan secara utuh mencakup ciri khas yang nampak cara
melakukan pekerjaannya, penghayatan nilai-nilai kehidupan, motivasi kerja, sikap dan sifatnya.
C. Minat Belajar 1. Pengertian Minat