PENGERTIAN PEMIKIRAN TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN PEMIKIRAN

Secara etimologi, pemikiran berasal dari kata pikir yang berarti proses, cara atau perbuatan memikir: yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu persoalan dengan mempertimbangkan segala sesuatu yang bjaksana. 11 Dr. Samsul Nizar berpendapat bahwa pemikiran adalah upaya cerdas ijtihady dari proses kerja akal dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari penyelesaian secara bijaksana. 12 Dalam kamus umum bahasa Indonesia, kata “pikir” mempunyai arti 1 akalbudi, ingatan, angan-angan; dan 2 kata dalam hati, pendapat pertimbangan. Sedan gkan kata “berpikir” diartikan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang- nimbang dalam ingatan. “Memikirkan” artinya mencari daya upaya untuk menyelesaikan sesuatu dengan menggunakan akalbudi. “Pemikiran” adalah cara atau hasil pikir. Karena kata “pikir” berasal dari bahasa Arab yaitu fikr, tentu akan lebih utama jika merujuk pada asal usul bahasanya. Kata fikr terdiri dari huruf fa‟, kaf, dan ra‟, dari bentuk fi‟il: fakara – yufakiru, artinya “menggunakan akal untuk sesuatu yang diketahui, untuk mengungkap perkara 11 Anton M. Moeliyono, et. al. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Bali Pustaka, 1998, hlm. 682-673. 12 Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama 2001, hlm. 6. yang tidak diketahui.” Dari kata fikr, lahir pula tafkir dari kata fakara-yufakiru, yang artinya “memfungsikan akal dalam suatu masalah untuk mendapatkan pemecahannya”. Al- Mu‟jam Al-Wasiityh Disiplin ilmu yang lebih intens dan membahas tentang berpikir adalah psikologi, karena erat hubungannya dengan daya-daya jiwa yang lain, seperti tanggapan, ingatan, pengertian, dan prasaan. Tanggapan memegang pranan penting dalam berpikir, meskipun merupakan syarat yang harus dalam berpikir, karena memberikan pengalaman-pengalaman dari pengamatan yang telah lampau. Pengertian, meskipun merupakan hasil berpikir dapat memberi bantuan yang besar dalam proses berpikir. Prasaan selalu menyertai pula, ia memberi keterangan dan ketekunan untuk memecahkan masalah atau persoalan. M. Ngalim Purwanto berpendapat, dalam arti sempit, abstrak-abstrak. Dalam arti luas, berpikir adalah bergaul dengan abstraksi-abstraksi. Abstraksi dalam hal ini berarti anggapan lepasnya kualitas atau relasi dari benda-benda, kejadian-kejadian dan situasi-situasi yang mula-mula dihadapi sebagai kenyataan. 13 Jhon Dewey dalam Human Nature and Conduction sebagaimana dikutip oleh Fuad Baali dan Ali Wardi berpendapat bahwa berpikir adalah salah satu bentuk perbuatan manusia dan seperti perbuatan manusia lainnya, pemikiran cenderung mengikuti aturan-aturan masyarakat. 14 13 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1994 hlm. 43 14 Fuad Baali dan Ali Wardi, Ibnu Khaldun and Islamic Thougt Styles A Social Perspective, Boston, Massachusetts, tt, hlm. 11 G. H. Mead mengaitkan antara munculnya pikiran, akibat dari pemikiran dan proses pengambilan pranan orang lain. Menurutnya, ketika seseorang berpikir, ia sebenarnya berkomunikasi dengan “hal lain” atau “hal lain yang dilegalisir”. Berpikir sebenarnnya berasal dari cara hidup masyarakat dimana seseorang setuju atau tidak setuju terhadap argument yang diberikan lalu dikatakan masuk akal rasional atau tidak. 15 Para ahli psikologi kontemporer sepakat bahwa proses berpikir pada taraf yang tinggi, pada umumnya melalui tahapan-tahapan berikut: 1. Timbulnya masalah kesulitan yang harus dipecahkan 2. Mencari dan mengumpulkan fakta-fakta yang dianggap ada sangkut pautnya dengan pemecahan masalah 3. Taraf pengolahan atau pencernaan, dalam tahap ini fakta diolah dan dicernakan 4. Taraf penemuan atau pemecahan, dalam tahap ini ditemukan cara pemecahan masalah 5. Menilai, menyempurnakan dan mencocokan hasil pencernaan. 16 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemikiran seseorang adalah 17 : 1. Kemampuan seseorang dalam melihat dan memahami suatu permasalahan 2. Sesuatu yang sedang dialami dan situasi luar yang dihadapi 3. Pengalaman-pengalaman 4. Kecerdasan 15 G.H. Mead, Mind, Self And Society, Chicago: University of Chicago Press, 1934, hlm. 152- 164 16 M. Ngalim Purwanto, op.cit., hlm. 46 17 Ibid, hlm. 47 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemikiran adalah suatu keaktifan pribadi manusia untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang dikehendaki berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi serta berusaha mendapatkan memberikan solusinya secara bijaksana.

B. PENGERTIAN AKTIVITAS