Mad’u Pemikiran Dakwah Habib Abu Bakar Assegaf 1. Pengertian Dakwah

g. Da‟i harus memperhatikan tertib urusan pusat perhatian dakwah, yaitu prioritas pertama berdakwah sehubungan dengan hal-hal yang bersifat universal, yakni al-khair kebajikan, yad‟una ila al-khoir, lalu kepada amar ma‟ruf dan baru kemudian nahi munkar. 82

3. Mad’u

Obyek dakwah adalah orang menerima pesan dakwah. Menurut Habib Abu Bakar Assegaf, sasaran dakwah itu adalah seluruh umat manusia didunia. Apabila seora ng da‟i akan terjun kedunia dakwah maka dia harus memahami berasal dari tingkatan- tingkatan apa saja para mad‟unya itu yang pada garis besarnya dapat dibagi dua bagian, yaitu Muslim dan Non-Muslim. 83 Kemudian terbagi lagi obyek dakwah yang muslim kepada: Muslim yang formal dan muslim yang riil. Muslim yang formal adalah mereka yang telah menyatakan muslim tapi belum memahami isi ajaran Islam. Sedangkan yang dimaksud dengan muslim riil adalah mereka yang telah menyatakan muslim dan sudah memahami isi ajaran Islam, kemudian mengamalkan ajaran Islam itu dalam kehidupan dan penghidupan sehari-hari. 84 Adapun obyek dakwah dapat diklasifikasikan: a. Berdasarkan derajat pemikiran intelektual 82 Faizah, S. Ag., MA H. Lalu Muchsin Effendi, LC., MA, Psikologi Dakwah, Jakarta, Prenada Media, 2006, cet. ke-1, hlm. xii 83 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 4 Januari 2011 84 Prof. Dr. KH. Masdar Helmy, Dakwah Islamiyah Bunga Rampai Ajaran Islam, Jakarta: Puataka Amani, 1986, hlm. 53 Menurut Syeh Muhammad Abduh, berdasarkan derajat pikirannya, obyek dakwah terbagi kepada tiga golongan, yaitu : Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran dan dapat berpikir secara kritis dan mendalam, golongan awam, yaitu orang kebanyakan, yang belum dapat berpikir secara kritis dan mendalam serta belum dapat menangkap pengertian yang tinggi dan golongan yang tingkat kecerdasannya di antara kedua golongan tersebut. 85 b. Berdasarkan pekerjaannya profesi; Menurut pekerjaan dan profesinya obyek dakwah dapat berupa : Petani, pedagang, karyawan, pelaut, pelayan, guru, dosen, pengusaha, murid, pelajar, mahasiswa, pejabat pemerintah, baik ABRI maupun sipil, mulai dari Presiden sampai pangkat yang paling terendah, wakil-wakil rakyat dan pemimpin- pemimpin segala golongan dan Iain-lain. 86 c. Berdasarkan jenis kelamin; Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dakwah itu terdiri dari pria dan wanita, dimana pria dan wanita berbeda dalam beberapa hal. d. Berdasarkan usia; e. Berdasarkan geografis; 85 Abdurrahman Arroisi, Syurga di Tengah Keresahan, Bandung: Rosda,1986, cet.ke-3, hlm. 39 86 Prof. Dr. KH. Masdar Helmy, op,cit. hlm. 53 Klasifikasi obyek dakwah menurut letak geografis terdiri dari masyarakat desa dan masyarakat kota, yang masing-masing mempunyai sifat dan kebutuhan yang berbeda. f. Berdasarkan keadaan ekonomi. Obyek dakwah berdasarkan tingkat ekonomi, dapat dibagi pada tiga golongan; orang kaya yang standar kehidupan ekonominya kuat, golongan menengah, dan golongan fakir miskin. 87

4. Maudhu Materi Dakwah