Pengertian Habib TINJAUAN TEORI

۴ ܕ ݛ ܂ ݂ ﷲ۴ ܕ ݂ ܒ ݕ ۺ ܕ ܏ݜ ۴ ݈ ݕ ݛ݇ ۴ ݕ ﷲ۴ ݕ ܇ ܕ ݛ ݍ ۵ ݂ ݍ ݊ڲ݇ ۻ ݎ ܛ ܋ ۺ ݕ ܛ ۪ ﷲ۴ ﻞ ݕ ܛ ܕ ݙ ܺ ݉ ݂ ݇ ݌ ۵ ݂ ܑ ܾ ݇ ۤ ﺐ۴ܗ܋ݞ۴ : ۣ Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada kaum sekalian pada diri Rasulullah, suri tauladan yang baik bagi orang-orang yang mengharapkan ridha Allah dan hari akhir serta berdzikir kepada Allah dengan dzikir yang banyak” QS. Al-Ahzab: 21. Sebagai seorang yang membawa misi menyampaikan ajaran islam kepada manusia, seorang juru dakwah berkewajiban meneladani Rasulullah dalam sikap yang baik akhlaqul karimah, sekaligus berkewajiban memberikan teladan bagi mad‟unya.

D. Pengertian Habib

Secara bahasa, habaib itu adalah bentuk jama‟ dari kata habib. Menurut kamus bahasa Arab yang disusun oleh Maftuh Ahnan, kata habib memiliki arti yang tercinta. 43 Sedangkan Ahmad Warson Munawwir dalam Al Munawwir kamus bahasa Arab- Indonesia, mengartikan “yang mencintaidicintai kekasih”. 44 M. Hasyim Assegaf dalam bukunya Derita Putra-Putri Nabi, studi historis kafaah syarifah mengatakan “bersama dengan gelar sayyid yang biasa digunakan di Malaysia dan di Indonesia, kita dapati juga gelar habib habaib = kekasih. Kata sayyid memang digunakan masyarakat kepada keturunan Ali bin Abi Thalib r.a dan Fathimah binti Muhammad SAW.” 45 Menurut Ibnu Mandzhur dalam kitab Lisanul Arab sebagaimana dikutip oleh Muhammad Abduh Yamani dalam buku yang telah 43 Maftuh Ahnan, Kamus Indonesia Arab – Arab Indonesia, Gresik: CV Bintang Pelajar, tth, hlm. 310 44 Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Bahasa Arab-Indonesia, Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir, 1984, hlm. 247 45 M. Hasyim Assegaf, Derita Putra-Putri Nabi, Studi Historis Kafaah Syarifah, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2000, cet. ke-1, hlm. 203. diterjemahkan menjadi Ajarilah Anakmu Mencintai Keluarga Nabi Saw. Menulis bahasa dengan lafadz As-Sayyid digunakan untuk sebutan pemilik pekerjaan majikan, pemilik barang, seorang bangsawan, orang yang mulia, orang yang dermawan, orang yang murah hati, orang yang memikul beban berat kaumnya, seorang suami, pemimpin dan pemuka”. 46 Selanjutnya M. Hasyim Assegaf didalam bukunya yang sama mengatakan bahwa “sayyid” juga secara khusus digunakan bagi keturunan Ali dan keturunan Abu Thalib disekitar aktu yang sama dengan menggunakan gelar Syarif, yang menggambarkan Hasan dan Husein dan orangtua mereka sebagai sayyid sayyidah ”. 47 Lebih lanjut M. Hasyim Assegaf ia mengatakan di Hadramaut, gelar sayyid baru terbiasa di kalangan kaum „Alawiyyin sejak abad ke-19 abad ke-14H. Sebelum itu, mereka bergelar Al-Habib antara abad ke-17 dan ke-19. Dahulu, tokoh-tokoh mereka bergelar Syeikh abad ke-11 hingga ke- 17”. 48 Sedangkan Syarif dapat diartikan sebagai keturunan dari leluhur yang tersohor. Merupakan leluhur yang hebat merupakan syarat unutk diakui sebagai syarif. Menurut Syarif As-suyuthi 1445-1505 seperti dikutip oleh M. Hasyim Assegaf “Gelar Syarif digunakan di masa lebuh dini pada orang-orang yang termasuk Ahlul Bait, baik keturunan Hasan dan Husein maupun keturunan Ali bin Abi Thalib melalui putra-putra 46 Muhammad Abduh Yamani, Ajarilah Anakmu Mencintai Keluarga Nabi Saw, Pasuruan: L‟Islam, 2002 cet. ke2, hlm. 25 47 M. Hasyim Assegaf, op. cit.,hlm . 202 48 Ibid, hlm. 203. Ali yang bukan anak Fathimah, seperti Muhammad Hanafiah, atau putra- putra Ja‟far, Aqil, dan Abbas bin Abi Thalib”. 49 Sedangkan kata Habib itu sendiri sama dengan sebutan ahlul bait menurut Cyril Glasse adalah istilah untuk keturunan Nabi Muhammad Saw melalui putrinya Fathimah dengan keponakan sekaligus menantunya Ali bin Abi Thalib. Pasangan suami istri dikaruniai tiga orang anak laki-laki yaitu, Hasan, Husein dan Muhsein yang meninggal ketika masih bayi. Dari Hasan dan Husein lahir keturunan syarif atau sayid yang sangat dihormati ditengah masyarakat muslim. Sampai saat ini jumlah keturunan nabi mencapai puluhan ribu. Di beberapa negara muslim, misalnya di Mesir dibentuk petugas pendaftar keturunan Nabi. 50 Sedangkan Imam Jalaludin As-Suyuthi di dalam bukunya yang berjudul 105 hadits keturunan Ahl Bait mengatakan “…pendapat ini sejalan dengan penafsiran Zayid ibn Arqam didalam hadistnya yang panjang, dan Ash-Shahabiy berkesimpulan demikian berdasarkan informasi para ulama serta tabi‟in”. 51 Dalam kitab J ami‟u Al-Hadist terdapat sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Thabrani yang berkaitan dengan Ahl Bait, yaitu: ݌ ܲ ۴ ݑ ݏ ܲ ﷲ۴ ݙ ܦ ܕ ܑ ݛ ܳ ܛ ݙ ۹ , ݈ڰ݇ ܛ ݕ ݑ ݛ ݇ ܲ ﷲ۴ ڰݗ݇ ܢ ڱݙ ۹ڰݏ݇۴ ﻞ ۵ ܾ : ۴ ݌ ݛ ܾ݇ڰ܂݇۴ ݉ ݃ ݚ ܺ ݀ ܕ ۵ۿ ݙڲݏ , ܔ ܏ݜ ۴ ݌ ݊ ܕ ۹ ݃ ۴ ۵ ݊ ݒ ܑ ܊ ۴ : ﺐ ۵۾ ݃ ۧ۵ ݊ڰܛ݇۴ ݌ ݊ ܑ ݕ ܑ ݊ ݊ ۴ ܥ ܕ ݢ ۴ ݗ݇ , ݗ ۾ ܕ ۿ ܲ ݕ ۴ ݙ ۾ ݛ ۹ ﻞ ݒ , ܥ ݕ ܋ ݇۴ ڰݙ ݇ ܲ ۴ ܑ ܕ ݛ ڰݗ۾ ܋ ۵ܾܕ ۾ ܺ ݛ ݌ ݇ ۵ ݋ ݓڰݎ ۴ ݕ ݗݏ ۴ܕ۹ܫ݇۴ ݐ۴ݕܕ 49 Ibid, hlm. 203 50 Cyril glasse ed, “Ahl Bait”, Ensikopledi Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1999, hlm. 14 51 Imam Jalaludin as-Suyuthi, 105 Hadist Keutamaan Ahl Bait terj., Indonesia Hasyimi Press, 2001, hlm. 11 Artinya: “Dari abu Sa‟id r.a. Rasulullah sw bersabda: sesungguhnya aku meninggalkan kepada kalian dua perkara yang stu lebih besar dari yang lainnya: yaitu kitab yang diturunkan dijulurkan dari langit ke bumi dan anak keturunanku, ahlul baitku, sesungguhnya keduanya tidak akan berpisah sampai keduanya menjumpaiku kembali ditelaga syurga. H.R. Thabrani” 52 Sedangkan diterangkan dalam kitab Riyaadusshaalihien mengenai untuk mencintai Ahli Bait. ݉ ݃ ۿ ݛ ۹ ﻞ ݒ ۴ ڲﺐ ܋ ݕ ݉ ݃ ݏ ݛ ܑ ڲﺐ ܋ ݕ ݉ ݃ڲݛ ۹ ݏ ڲﺐ ܋ ﻞ۵ ܣ ܎ ܁ ݣ ܂ ݗ݇ ܲ ݉ ݂ ܑ ݢ ݕ ۴ ۴ ݔ ݊ڲ݇ ܲ ݉ڰ݇ ܚ ݕ ݑ ݛ ݇ ܲ ﷲ۴ ڰݗ݇ ܣ ڱݙ ۹ڰݏ݇۴ ﻞ ۵ ܾ Artinya: “Bersabda Rasulullah saw, ajarkanlah anak-anak kamu, tiga perkara, yaitu cinta kepada nabimu, cinta kepada agamamu dan cinta kepada ahl baitnya”. Dalam kitab fathul mu‟in dikatakan: ݉ڰ݇ ܛ ݕ ݑ ݛ ݇ ܲ ﷲ۴ ڰݗ݇ ܢ ڱݙ ۹ڰݏ݇۴ ﻞ ۵ܾ : ݍ ܛ ܊ ݕ ݍ ݛ ܛ ܊ ݕ ݙ ݇ ܳ ݇ ݍ ۹ڰ݇݇۴ ݗ ܺ ۴ ܔ ݓ ݏ ۻڰݏ ܇݇ ۴ݗ ܺ ڰ ݍ ۴ Artinya: Bersabda rasulullah saw: “ sesungguhnya dalam surga ada telaga susu yang diperuntukkan bagi syyidina Ali dan anaknya Hasan dan Husein Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Bukhari adalah : ݈ڰ݇ ܚ ݕ ݑ ݛ ݇ ܲ ﷲ۴ ڰݗ݇ ܢ ڱﯥ ۹ڰݏ݇۴ ﻞ۵ܾ : ۴ ݘ ܐ ݇ ݕ ܐڲݛ ܚ ۵ ݏ ﭐ ܐ ݈ ܕ ܏ܺ ݢ ݕ Artinya: Bersabda Rasulullah saw: “ Aku adalah pemimpin anak Adam dan tidak membanggakan”. Dalam kitab Berzanji dikatakan: ۻڰݛ ݇ ݒ۵ ܇ ݇۴ ܈۵ܺ ܚ ݌ ݊ ﷲ۴ ݐܕݓ ܨ ﺐ ܚ ݏ ݌ ݊ ݑ ۹ ݉ ܕ ݃ ۪ ݕ Artinya: “Dan dimuliakan dengannya Muhammad saw atas keturunannya oleh Allah dibersihkan dari segala keburukan sifat- sifat yang jahiliyyah”. 52 Abdur Rauf bin Muhammad al-Manawi, Jaami‟u Al-Hadist, Beirut: Darul Fiqr, 1994, juz- 10, hadist no: 118330208, hlm. 199 Sedangkan Muhammad Abduh Yamani dalam bukunya mengatakan “Ahli Bait adalah terdiri dari pangkal keturunan, cabang, nasab hubungan darah dan hubungan perkawinan. Sedangkan pangkal keturunan mereka yang bangsawan dan keluhuran mereka yang tinggi adalah penghulu makhluk seluruh alam semesta yaitu Rasulullah Saw”. 53 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa habib menurut penulis adalah suatu gelar yang diberikan kepada keturunan melalui putrinya Fathimah dan Ali binAbi Thalib, akan tetapi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jakarta lebih familiar dengan panggilan Habib daripada Sayyid. 53 Muhammad Abduh Yamani, op.cit., hlm. 20

BAB III BIOGRAFI HABIB ABU BAKAR AS-SEGAF

GAMBARAN UMUM YAYASAN TSAQOFAH ISLAMIYAH, BUKIT DURI TEBET, JAKARTA SELATAN

A. Latar Belakang Kehidupan Dan Keluarga Habib Abu Bakar As-Segaf

Habib Abu Bakar Assegaf yang akrab disapa dengan Wan Bakar merupakan seorang da‟i keturunan Arab sekaligus akademisi yang sekarang masih aktif mengajar di Yayasan Tsaqofah Islamiyah Bukit Duri Tebet, Jakarta Selatan. Beliau dilahirkan di Jakarta, tepatnya didaerah Tebet yaitu pada hari Senin, tanggal 19 juni 1961. Beliau merupakan anak bungsu dari dua puluh satu bersaudara, ayahnya adalah seorang ulama besar bernama Habib Abdurrahman Assegaf almarhum yang akrab disapa dengan Sayyidil Walid dan ibunya bernama Hajjah Barkah almarhumah. 54 Latar belakang keluarga Habib Abu Bakar Assegaf berasal dari keluarga yang agamis, yaitu dari keluarga yang taat beribadah dan mengajarkan anak-anaknya dengan baik. Terlebih keluarganya sangat tegas dalam hal beribadah dan menuntut ilmu terutama ilmu agama, supaya kelak anak-anaknya menjadi anak yang sholeh-sholehah dan baik dari segi akhlak, sifat maupun kepribadiannya. 54 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Oktober 2010