Maudhu Materi Dakwah Pemikiran Dakwah Habib Abu Bakar Assegaf 1. Pengertian Dakwah

Klasifikasi obyek dakwah menurut letak geografis terdiri dari masyarakat desa dan masyarakat kota, yang masing-masing mempunyai sifat dan kebutuhan yang berbeda. f. Berdasarkan keadaan ekonomi. Obyek dakwah berdasarkan tingkat ekonomi, dapat dibagi pada tiga golongan; orang kaya yang standar kehidupan ekonominya kuat, golongan menengah, dan golongan fakir miskin. 87

4. Maudhu Materi Dakwah

Pada dasarnya materi dakwah itu adalah al- Qur‟an dan al-Hadits, yang mana kesemua materi yang akan disampaikan haruslah memperhatikan beberapa azas di dalam berdakwah, antara lain: a. Azas Filosofis: azas ini terutama membicarakan masalah yang erat hubungannya dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau dalam aktivitas dakwah. b. Azas Kemampuan dan Keahlian seorang Da‟i achievement and professional. c. Azas Sosiologis: azas ini membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. 87 Hamzah Ya‟qub, Etos Kerja Islami – Petunjuk Pekerjaan yang Halal dan yang Haram Dalam Syariat Islam, Bandung: Gramedia, 1981, hlm. 39 d. Azas Psikologis: azas ini membahas masalah yang erat hubungannya dengan kejiwaan manusia. e. Azas Efektivitas dan Efisiensi : asas ini maksudnya adalah di dalam aktivitas dakwah harus menyeimbangkan antara biaya, waktu maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya, bahkan kalau bisa waktu, biaya dan tenaga sedikit dapat memperoleh hasil yang semaksimal mungkin. Oleh karena itu, maka b agi seorang da‟i yang ingin dakwahnya berhasil harus memperhatikan kelima azas ini. 88 Menurut Habib Abu Bakar Assegaf, pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai, namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu: a. Masalah Keimanan Aqidah Aqidah dalam Islam adalah bersi fat I‟tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. Masalah aqidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: ܑ ܾ ݇ ۵۹ ݍ ݕ ݏ ݊ ۭ ۿ ݕ ܕ ܎ݜ۴ ݉ ݕ ݛ ݇۴ ݕ ݑ ݇ ܛ ܕ ݕ ݑ ۹ ۿ ݃ ݕ ݑ ۿ ݃ ۳ ݝ ݊ ݕ ﷲ ۵۹ ݍ ݊ ۭ ۿ ݍ ۴ ݍ ۵݊ ݛ ﻹ ۴ ﮦڲܕ ܞ ݕ ﮦ ܕ ݛ ܎ ܕ ۤ ݉݇ܚ݋ ۣ 88 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, tth, hlm. 164 Artinya: “Iman adalah engkau percaya kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, Hari akhir dan percaya adanya ketentuan- ketentuan Allah SWT yang baik maupun yang buruk”. HR. Imam Muslim. Dibidang aqidah ini bukan saja pembahasannya tertuju pada masalah- masalah yang wajib di-imani, akan tetapi materi dakwah meliputi juga masalah- masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya syirik menyekutukan Allah, Ingkar dengan adanya Tuhan dan sebagainya. b. Masalah Ke-Islaman Syari ‟ah Syari‟ah dalam Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir nyata dalam rangka mentaati semua peraturanhukum Allah guna mengatur hubungan antara tuhannya, mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia. Hal ini dijelaskan dalam sebuah Hadist Nabi SAW: ݉ ݣ ܚ ݢ ۴ ۴ ݌ ܑ ۹ ܳ ۿ ܕ ܟ ۿ ݢ ݔ ﷲ۴ ݀ ݉ ݛ ܾ ۿ ݕ ۵۳ ݛ ܟ ݑ ۹ ۺ ݣڰܢ݇۴ ۺ ۵݃ڰܗ݇۴ ݌ ݊ ۭ ۿ ݕ ۵ ܧ ݊ ܕ ݉ ݕ ܢ ۿ ݕ ۻ ܧ ݕ ܕ ܺ ݊ ݇۴ ۤ ݉݇ܛ݊ݕ ܕ۵܎۹ ۣ Artinya: “Islam adalah bahwasanya engkau menyembah kepada Allah SWT dan janganlah engkau mempersekutukanNya dengan sesuatu pun mengerjakan Sholat, membayar zakat yang wajib, berpuasa pada bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji di Mekkah Baitullah”. HR. Bukhari-Muslim Hadist tersebut mencerminkan hubungan antara manusia dengan Allah, akan tetapi masalah-masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia diperlukan juga. Seperti hukum jual beli, berumah-tangga, bertetangga, warisan, kepemimpinan dan amal-amal saleh lainnya. Demikian juga larangan- larangan Allah seperti minum Khamar, berzina, mencuri dan lain sebagainya termasuk pula masalah-masalah yang menjadi materi dakwah Islam Nahi „anil Munkar. c. Masalah Budi Pekerti Akhlaqul Karimah Masalah akhlak dalam aktivitas dakwah sebagai materi dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keIslaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keImanan dan keIslaman. Sebab Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda: ۽܂ ܳ ۹ ۵ ݊ڰݏ ۴ ݢ ݢ ۴ ݉ ܕ ۵݃ ݊ ۵݋ڲ݊ ۿ ݣ ܏ ܽ Artinya: “Aku Muhammad diutus oleh Allah SWT didunia ini hanyalah untuk menyempurnakan Akhlak”. HR. Bukhari. Keseluruhan materi dakwah pada dasarnya bersumber dari dua sumber, yaitu: Al- Qur‟an Hadist serta Rakyu Ulama ijma‟ ulama. 89

5. Wasilah Media Dakwah