Atsar Efek Dakwah Pemikiran Dakwah Habib Abu Bakar Assegaf 1. Pengertian Dakwah

Situasi seperti ini mencerminkan bahwa budaya masyarakat Indonesia lebih cenderung dalam menggali informasi tentang ajaran-ajaran Islam melalui lisan, ini disebabkan oleh budaya Indonesia itu sendiri, tetapi hal seperti ini hanya dari tingkat masyarakat yang menengah kebawah. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian seorang da‟i untuk memilih antara metode lisan atau tulisan sebelum dia benar-benar berhadapan dengan mad‟unya. 100 Dalam hal ini Habib Abu Bakar berpendapat bahwa, memang hampir semua aktifitas dakwah yang saya lakukan adalah melalui lisan dengan mengkaji kitab-kitab kuning dan kitab-kitab salaf seperti Nashaaihuddiiniyah, tidak hanya berceramah sendiri tetapi saya juga memberikan kesempatan kepada para jamaah untuk bertanya agar kegiatan dakwah ini tidak monoton. Selain itu tidak hanya dalam penagajian saja saya berceramah tetapi dakwah bilhal pun juga saya lakukan yaitu dengan selalu mendoakan para murid- murid, karena menurut saya seorang guru atau da‟i itu tidak hanya pandai mengajarkan kepada murid-muridnya bil lisan tetapi juga harus rajin mendoakan murid-muridnya agar ilmu yang diberikan dapat diamalkan. 101

7. Atsar Efek Dakwah

Adapun Prospek dakwah menurut pandangan Habib Abu Bakar Assegaf sangat tergantung kepada kondisi keumatan yang ditandai dengan adanya sikap jalinan kerja sama diantara masyarakat. Maka dakwah sebagai suatu ikhtiar untuk menyebarlusakan ajaran Islam ditengah masyarakat, mutlak diperlukan agar terciptanya individu, keluarga 100 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Oktober 2010 101 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Oktober 2010 dan masyarakat yang menjadikannya sebagai pola pikir way of thinking dan pola hidup way of life agar tercipta kehidupan bahagia dunia dan akherat. 102 Dakwah pada hakikatnya usaha orang beriman untuk mewujudkan Islam dalam semua segi kehidupan baik pada tataran individu, keluarga, masyarakat, maupun umat dan bangsa. Sebagai aktualisasi iman, dakwah merupakan keharusan dan menjadi tugas suci bagi setiap muslim muslimah setingkat dengan kapabilitas dan kapasitas yang dimiliki. Usaha mewujudkan iman dan Islam ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya melalui penyiaran Islam tabligh, pembudayaan nilai-nilai Islam al-amr bi al- ma‟ruf, kontrol sosial al-nahi „an al-munkar, keteladanan prilaku uswatun hasanah, serta melalui pengembangan pendidikan al-talim wa al-tarbiyah yang sesuai dengan visi misi dan cita-cita Islam. Efek dakwah yang disampaikan oleh Habib Abu Bakar Assegaf kepada mad‟unya lebih berpegaruh pada perubahan sikap atas apa yang diketahui, dipahami atau dipersepsi kalayak. Sedangkan efek behaviour merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola tindakan kegiatan atau kebiasaan berprilaku. 103 Adapun keberhasilan dakwah dapat diukur sampai sejauh mana kemampuan masyarakat menjadi sasaran objek dakwah mampu melaksanakan ajaran agama serta menjauhkan hal-hal yang munkar. Hal ini memerlukan aktivitas untuk mengadakan 102 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Oktober 2010 103 Jalaludin Rahmat, Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik Berpidato, Bandung: Akademika, 1982, hlm. 269 evaluasi dan memberikan penilaian apakah materi dakwah yang disampaikan oleh juru dakwah sudah benar-benar dipahami dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat. 104

B. Aktivitas Dakwah Habib Abu Bakar Assegaf