Bidang Kaderisasi Umat Aktivitas Dakwah Habib Abu Bakar Assegaf

Adapun tanggapan dari jama‟ah, mereka merespon dengan baik atas diselenggarakannya hari-hari besar Islam dan kegiatan-kegiatan dakwah yang sering beliau adakan. Karena menurut mereka ini sebagai moment silaturrahmi dan ini semua dapat terlaksana berkat adanya peran Habib Abu Bakar Assegaf ditengah-tengah mereka, agar tidak lupa terhadap peristiwa yang terjadi dalam Islam dan bahan pembelajaran agar peka terhadap nasib Islam kedepan. 119

3. Bidang Kaderisasi Umat

Proses kaderisasi umat perlu dilakukan mengingat banyaknya aliran sesat yang menjadi sempalan bagi agama Islam. Untuk itu, Habib Abu Bakar Assegaf merasa bertanggung jawab terhadap kelangsungan ajaran Islam dengan melakukan pengkaderan, oleh karena itu ulama yang berada ditengah umat secara aktif melakukan pencerahan atas suatu permasalahan kontemporer dan menyikapinya. 120 Ajaran Islam yang dibawa oleh para Habaib di Jakarta adalah suatu ajaran yang tidak terkontaminasi oleh kepentingan politik apapun. Bila NU Nahdatul Ulama yang didirikan pada tahun 1926 lebih banyak teribat politik praktis daripada mengurusi masalah ummat, maka di Yayasan Tsaqafah Islamiyah justru merespon umat dengan menerapkan konsep Islam ditinjau dari perspektif Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Bila Muhammadiyah adalah Ormas keagamaan yang moderat dengan aktifitas yang mengarah kepada kepentingan partai politik tertentu. Kaum Habaib sedari awal sudah ditanamkan untuk selalu memproteksi diri dari segala kepentingan yang tidak sejalan 119 Nur Laela Sari, Jama‟ah Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 17 Oktober 2010 120 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Oktober 2010 dengan agama. Dunia adalah talak tiga bagi pandangan Habib Abu Bakar Assegaf. Menurutnya pula, dakwah itu memang seharusnya mementingkan syiar Islam dengan tidak mencampuradukkan dengan politik. 121 Masa umat sekarang ini adalah pentingnya menjaga kader didaerah dan dusun terpencil untuk selalu berpedoman pada kemurnian Aqidah Islam. Kaderisasi adalah proses sistematis penyerahan estafet cita dan harapan dari generasi tua kepada generasi muda, senior kepada junior, pemimpin kepada yang dipimpin dan sebagainya. Pemuda sebagai orang yang disiapkan adalah asset tinggi bagi suatu umat bangsa. Maka mengkader pemuda untuk menjadi generasi tangguh adalah sebuah keharusan, agar kelak pemuda dapat berkontribusi nyata serta berkarya untuk kemajuan bangsa. 122 Adapun bentuk kaderisasi yang dilakukan Habib Abu Bakar Asssegaf adalah sebagai berikut: a. Pelatihan MuballighMuballighah yang diadakan setiap hari Sabtu pada jam 09.00-12.00 yang dibimbing oleh Ustadz Yahya untuk murid laki-laki dan Ustadzah Maryam untuk murid perempuan. b. Pembentukkan Qori‟Qori‟ah dan Hafidz Qur‟an Pelatihan Qori‟ dan qori‟ah diadakan setiap hari Rabu saja pada jam 15.00- 17.00 diaula lantai dua Yayasan Tsaqofah Islamiyah. Sedangkan tahfidz Q ur‟an diadakan setiap sebulan sekali dengan metode penyetoran surat persepuluh ayat atau lebih. c. Pemantapan ilmu pengetahuan agama 121 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Oktober 2010 122 Habib Abu Bakar Assegaf, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Oktober 2010 Adapun pemantapan ilmu pengetahuan agama meliputi; pembinaan akhlaq, pelatihan bahasa Arab yang diadakan setiap hari Senin dan Kamis pada pukul 15.30 hingga pukul 17.30. Selain itu juga mengadakan kerja lapangan dengan memberikan kesempatan kepada para murid untuk terjun langsung menjadi guru agama diMadrasah Tsaqofah Islamiyah. 123 Semua bentuk kaderisasi yang dilakukan Habib Abu Bakar Assegaf diatas bertempat di Yayasan Tsaqofah Islamiyah pimpinannya. Puncak dari pelatihan tersebut adalah dengan diadakannya acara Muhadhoroh setiap dua bulan satu kali. Dalam acara inilah Habib Abu Bakar dapat menilai langsung sampai dimana kemajuan para muridnya. 124 Adapun kaderisasi yang beliau lakukan selain di Yayasan Tsaqofah Islamiyah adalah di Majelis Taklim Albusyro didaerah kampung Wates Citayam yang sasarannya lebih dominan kepada kaum laki-laki yang terdiri dari remaja putra dan kaum bapak. Karena didaerah ini, kaum laki-laki yang sangat antusias dalam mengikuti dakwah Habib Abu Bakar Assegaf, serta di Majelis Taklim Ummahat Syarifah Khodijah didaerah kampung Lio Citayam yang sasarannya lebih dominan kepada kaum perempuan khususnya kaum ibu, karena di Majelis taklim ini justru kaum ibu-lah yang sangat antusias dibanding remaja putri yang ada. Adapun bentuk kaderisasi dari kedua Majelis Taklim ini hampir sama seperti bentuk kaderisasi yang diadakan oleh Yayasan 123 Dedy Rustamdi, Wakil Ketua Sekretariat Yayasan Tsaqofah Islamiyah, Wawancara Pribadi, Jakarta: 18 Desember 2010 124 Dedy Rustamdi, Wakil Ketua Sekretariat Yayasan Tsaqofah Islamiyah, Wawancara Pribadi, Jakarta: 18 Desember 2010 Tsaqofah Islamiyah hanya saja pada kedua Majelis Taklim ini belum mewajibkan pembentukkan kegiatan Hafidz Qur‟an dari pelatihan Qori‟Qori‟ah. 125

4. Bidang Sosial