Kerangka Berfikir Hipotesis KAJIAN TEORI

36 ☺ ☺ ☺ “Sekali-kali janganlah orang-orang yang kikir dengan harta benda yang dikaruniakan oleh Allah dari keutamaan-Nya itu menyangka bahwa yang demikian itu baik bagi mereka, bahkan hal itu amat buruk untuk mereka sendiri. Harta-harta yang mereka kikirkan itu nanti akan dikalungkan di leher mereka pada hari kiamat.” Q. S. Ali-Imran: 180 Sabda Rasulullah saw: ﻜ نﺎآ ﻚ هأ ﺎ ﺸ او آﺎ ا . ﺎ داﻮﻜ نأ ﻰ ﻬ ﻬ رﺎ اﻮ و هء “Jauhilah kamu semua akan sifat kikir, sebab itulah yang menyebabkan karusakan orang-orang yang sebelummu dahulu. Itulah pula yang membawa mereka suka mengalirkan darah sesamanya serta menghalalkan apa-apa yang dilarangkan kepada mereka.” H. R Muslim 62 Kekikiran tergolong satu dari sekian akhlak yang buruk, termasuk di antara hal-hal yang menunjukkan kekosongan agama dan moral. Dan termasuk perbuatan yang akan menyebabkan penderitaan bagi pelakunya di dunia maupun diakhirat. Orang yang kikir akan jauh dari Allah, jauh dari hamba Allah dan jauh dari surganya Allah.

D. Kerangka Berfikir

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengawasan orang tua merupakan pendorong untuk mencapai tujuan dalam pendidikan akhlak anak. Pengawasan orang tua besar sekali pengaruhnya terhadap pendidikan akhlak seseorang sebab dengan adanya pengawasan orang tua seseorang akan bersungguh-sungguh dalam melakukan usaha untuk mencapai akhlak yang baik. 62 Anwar Masy’ari, Akhlak Al-Qur’an, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990, Cet. Ke-1, h. 205 37 Anak yang mendapatkan pengawasan orang tua dengan baik, mempunyai akhlak yang baik terhadap orang lain. Sebaliknya anak memiliki akhlak yang buruk karena kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh orang tua. Pengawasan orang tua berperan penting dalam pendidikan akhlak karena pengawasan diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan atau peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh setiap orang. Dengan kata lain adanya pengawasan orang tua yang baik dalam kehidupan sehari-hari akan menghasilkan akhlak anak yang baik. Karena pengawasan orang tua adalah salah satu faktor keberhasilan pendidikan akhlak anak. Dengan adanya pengaruh pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak di lingkungan MTs Sa’adatudarain Mampang Jakarta Selatan, penulis mempunyai kerangka berfikir: “Jika ada pengawasan orang tua yang baik, efektif dan terus menerus berkesinambungan, maka seorang anak akan dapat melaksanakan pendidikan akhlak yang baik atau memiliki akhlak al-mahmudah”.

E. Hipotesis

Kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha: Ada pengaruh pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak Ho: Tidak ada pengaruh pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 November sampai 8 Desember 2009, yang bertempat di Madrasah Tsanawiyah Sa’adatuddarain Mampang Jakarta Selatan. Madrasah tersebut merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan pendidikan Islam Sa’adatudarain yang dipimpin oleh Bapak H. Ahmad Fahmi S. Ag. 1

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Menurut Hadari Nawawi yang dikutip oleh S. Margono, populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam penelitian. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas VII yang berjumlah sebanyak 146 orang, dengan perincian sebagai berikut: Kelas VII A: 38 orang Kelas VII B: 36 orang Kelas VII C: 38 orang Kelas VII D: 36 orang 2. Sampel Sampel merupakan wakil dari populasi yang diteliti dari populasi tersebut. Sampel diambil dari penelitian ini sebanyak 28 dari jumlah populasi yang ada, dan menggunakan cara rendum sampling, yaitu dengan mengambil sample dari populasi yang ada secara acak. 1 Ahmad Fahmi, Hasil Wawancara Kepala Mts. Sa’adatuddarain Mampang Jakarta Selatan, 23 November 2009 2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005, Cet- 5, h. 118 35