27
adalah pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap akan mempengaruhi oleh sesuatu yang telah dihayati itu.
43
Menerapkan akhlakul
mahmudah dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting bagi para pendidik, sebab apa yang mereka kerjakan, gerak-gerik mereka akan ditiru oleh anak didik dan lebih jauh akan mempengaruhi pembentukan dan
pembinaan akhlak. Maka dari itu sepatutnya setiap pendidik menyadari bahwa peranan dan pengaruhnya terhadap anak didiknya amat penting. Jika pengaruh
yang terjadi adalah yang tidak baik, maka kerusakan yang terjadi tidak hanya pada anak didik itu saja, akan tetapi mempengaruhi anak cucu dan keturunannya
serta anak didiknya bila kelak ia menjadi pendidik.
44
Akhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji sangat banyak jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan
manusia, akhlak yang terpuji itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Akhlak Terhadap Allah
Titik tolak akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Banyak alasan mengapa manusia harus berakhlak
baik terhadap Allah, diantaranya adalah hal-hal sebagai berikut: • Karena Allah telah menciptakan manusia dengan segala keistimewaan dan
kesempurnaannya. • Karena Allah telah memberikan perlengkapan panca indera, hati nurani
dan naluri kepada manusia. • Karena Allah menyediakan berbagai bahan dan sarana kehidupan yang
terdapat di bumi, seperti tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang dan lain sebagainya.
43
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: Ruhama, 1995, cet Ke- 2, h. 71
44
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: Ruhama, 1995, cet Ke- 2, h. 72
28
2. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Selaku individu, manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan segala kelengkapan jasmaniah dan rohaniahnya. Dengan kelengkapan rohani ini manusia
dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya secara konseptual dan terencana, dapat menimbang antara baik dan salah, dapat memberikan kasih
sayang, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi kebudayaan dan peradaban.
45
Berakhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya,
karena sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya.
Manusia yang berakhlak baik terhadap dirinya sendiri adalah manusia yang terbina sumber dayanya secara optimal. Sebaliknya manusia yang tidak
terbina sumber dayanya scara baik ia akan menjadi penonton dan dengan sendirinya akan tersisih.
3. Akhlak Terhadap Sesama Manusia
Manusia adalah sebagai makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lai. Untuk itu, ia
perlu bekerja sama dan saling tolong menolong dengan orang lain.
46
Islam menganjurkan berakhlak yang baim kepada saudara, karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita dan merupakan orang yang paling
dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan, menghargainya dan sebagainya.
b. Akhlak Al-mazmumah
45
Abu Bakar Jabir Al-Juzairy, Pedoman dan Program Hidup Manusia, Semarang: CV. Toha Putera, 1989, Cet. Ke-1, h. 27
46
Yunahar Ilyas, Lc, MA, Kuliah Akhlak, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam, 1970, Cet. Ke-1, h. 208
29
Akhlak yang tercela Akhlak Al-mazmumah secara umum adalah sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik sebagaimana tersebut di atas. Namun
ajaran Islam tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat dipahami dengan benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya.
Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak yang tercela, diantaranya:
1. Berbohong atau berdusta
Bohong atau dusta adalah kebalikan dari benar, dan ia termasuk sifat yang tercela. Dusta benar-benar merupakan suatu perbuatan yang rendah, yang akan
menimbulkan kerusakan pada dirinya dan menimbulkan kejahatan yang mendorong pada perbuatan dosa, yang dilakukan bukan karena terpaksa.
47
Bohong adalah penyakit yang paling buruk dari berbagai penyakit lidah. Ia juga bisa disebut penyakit jiwa bila kawannya tidak cepat mengobati, maka akan
menyeret dia ke api neraka, sebagai tempat yang paling buruk.
Bila kejujuran adalah syiar kaum mukminin, maka bohong adalah tanda kaum menafikin. Allah swt. Berfirman:
Q. S Al- Munafikin: 1.
48
⌧ ☺
☺
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: Kami mengakui, bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah. dan Allah
mengetahui bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah
47
Anwar Masy’ari, Akhlak Al-Qur’an, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990, Cet Ke- I, h. 167
48
Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al- Jarullah, Indahnya Shidiq Buruknya Bohong, Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1995, Cet Ke- I, h. 58
30
mengetahui bahwa Sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.”
Sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits yang berbunyi:
لﺎ ﷲا ﻰﺿر دﻮ ا و
: ﻰ ﷲا لﻮ ر لﺎ
و :
ﺮ ا ﻰ إ ىﺪﻬ قﺪ ا نإ ,
ﺔ ا ﻰ إ ىﺪﻬ ﺮ ا ناو ,
نإو ﺎ ﺪ ﷲا ﺪ ﻜ ﻰ قﺪ ﺮ ا
, ﻰ إ ىﺪﻬ بﺬﻜ ا نإو
رﻮ ا ,
رﺎ ا ﻰ إ ىﺪﻬ رﻮ ا نإو ,
ﻰ بﺬﻜ ﺮ ا ناو ﺎ اﺬآ ﷲا ﺪ ﻜ
. .
“Ibnu Mas’ud r.a berkata: Rasulullah saw. Bersabda: sesungguhnya berkata benar itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surge. Dan
seseorang membiasakan diri berkata dan berlaku benar hingga tercatat di sisi Allah seorang shidiq yang sungguh benar. Dan dusta itu membawa kepada
lacur durhaka, dan durhaka itu menuju ke neraka.Dan seorang selalu berdusta hingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta.” Bukhari Muslim
49
Seorang pembohong meski rapat menutupi kebohongannya, maka cepat atau lambat akan di buka oleh Allah swt. Di akan terhina karena dosa-dosanya,
maka tidak mengherankan bila di tidak banyak teman dan tidak disukai orang- orang sekitarnya.
Seorang muslim harus menjauhi segala macam bentuk kebohongan, baik dalam bentuk pengkhianatan, mungkir janji, kesaksian palsu, fitnah, gunjing
ataupun bentuk-bentuk lainnya. Berikut ini diuraikan beberapa bentuk kebohongan yang biasa terjadi di tengah masyarakat:
1. Khianat
Khianat adalah sejelek-jelek sifat bohong yang dimiliki seseorang. Mudaratnya langsung menimpa orang lain.
2. Mungkir Janji
Sifat mungkir janji menunjukkan pelakunya memiliki kepribadian yang lemah. Sifat itu mencabut kasih sayang dan mendatangkan kemudharatan.
49
Imam Abu Zakaria Yahya, Riyadhus Shalihin, Bandung: PT. Al- Ma’arif, 1987, Jilid.II h. 421
31
Mungkir janji menyebabkan waktu terbuang sia-sia dan menciptakan angan-angan kosong.
3. Kesaksian palsu
Kebohongan jenis ini mendatangkan kemudharatan besar bagi masyarakat. Orang yang tidak bersalah bias dijatuhi hukuman berat, nyawa bias
melayang, harta benda bisa hilang, semuanya karena kesaksian palsu. 4.
Fitnah Biasanya seseorang memfitnah orang lain dengan maksud menjatuhkan
nama baik atau menggagalkan usahanya 5.
Gunjing Sifat ini menunjukkan bahwa pelakunya memiliki jiwa yang sakit, tidak
ada yang menjadi keinginannya kecuali melihat orang bertengkar dan bermusuhan.
50
2. Takabur Atau Sombong