Pola Asuh Liberal Pola-Pola Pengawasan Orang Tua

20 • Suka bermusyawarah, saling memberi dan menerima pendapat, alasan atau hatikan atau mengontrol tingkah laku anak dalam mengasuhnya. • Tidak adanya peraturan-peraturan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercermin tidak disiplin usulan. • Memper 24

c. Pola Asuh Liberal

Yang dimaksud sikap liberal atau Leizes faire adalah sikap masa bodoh, membiarkan anak tanpa bimbingan orang tua sama sekali. Pola asuh liberal adalah cara mendidik orang tua dengan membiarkan anak mengambil keputusan dan bertindak menurut keinginannya sendiri. 25 Pada dasarnya yang lazim dianggap kebutuhan hanyalah kebutuhan jasmani. Mereka lupa bahwa anak tidak hanya memerlukan sandang, pangan dan papan saja, tetapi juga memerlukan pendidik yang tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan jasmani itu. Dengan demikian anak akan kehilangan pegangan dan tuntunan, sehingga hidupnya laksana tumbuh-tumbuhan yang menempel di tanah gersang. Anak yang hidup dengan kebebasan akan mudah terjatuh ke lembah kenistaan dan kejahatan. Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa pola asuh ini orang tua tidak menuntut anak mematuhi peraturan yang dibuat dan sedikit peraturan orang tua terhadap anak-anak. Dengan sedikit perhatian orang tua terhadap anak-anak, maka anak tidak akan mengetahui mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus ditinggalkan, sehingga perilakunya sering bertentangan dengan ketentuan agama. Karakteristik Pola Asuh Liberal • Tidak ada perhatian yang khusus dari orang tua kepada anak sehingga terkesan masa bodoh 24 Suhartini, Cara Mendidik Anak Dalam Keluarga Masa Kini, Jakarta: Brata Karya Aksara, 1986, h. 68 25 W. A. Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Refika Aditama, 2004, Ed. III, Cet Ke- I, h. 203 21 • Anak tidak mengetahui akan baik dan buruknya suatu perbuatan, karena tidak adanya kontrol dari orang tua. 26 ajian dan pemikiran tentang pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui sama bentuknya dan sering dipergunakan dalam dunia ngertian yang sederhana dan hingga terbentuklah es usaha sadar yang disengaja dalam membimbing, ngar rupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang

B. Pendidikan Akhlak

K dua istilah yang hampir pendidikan, yaitu: pedagogi dan paedagogic. Pedagogi berarti “pendidikan”, sedangkan paedagogic berarti “ ilmu pendidikan”. 27 Pendidikan menurut WJS. Poerwadarminta berasal dari kata didik yang berarti memelihara dan memberi latihan. Dalam pe umum, makna pendidikan sebagai “usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kebudayaan. 28 Hasan Hafidz memberikan devinisi bahwa pendidikan merupakan perubahan atau pengembangan diri anak dalam segala segi se suatu individu, dapat beradaptasi dan hidup dengan masyarakat luas dengan baik, tentunya ia juga mempunyai rasa tanggung jawab yang besar pada diri sendiri, orang lain dan tuhannya. 29 Berdasarkan uraian mengenai pengertian pendidikan tersebut, maka pendidikan merupakan pros me ahkan serta mengembangkan anak didik untuk kematangan pribadi yakni anak didik yang kelak dapat melaksanakan tugas hidupnya sebagai individu dan anggota masyarakat. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidpan manusia me 26 Suhartini, Cara Mendidik Anak Dalam Keluarga Masa Kini, Jakarta: Brata Karya Aksara, 1986, h. 70 27 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, Cet Ke- II, h. 1 28 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, Cet Ke- II, h. 2 29 Hasan Hafidz, Dasar-dasar Pendidikan dan Ilmu Jiwa, Solo: CV. Ramadhani, 1989, Cet Ke- II, h. 12