3. Multi merek Multi Brand Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan berbagai merek
tambahan dalam kategori produk yang sama. Tujuannya adalah untuk membuat kesan, fitur serta daya tarik yang lain kepada konsumen sehingga
lebih banyak pilihan. 4. Merek baru New Brand
Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki satu pun merek yang sesuai dengan produk yang akan dihasilkan atau citra dari merek
tersebut tidak membantu untuk produk baru tersebut. 5. Merek bersama Co-Brand
Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi co-branding kerjasama branding. Co-branding terjadi apabila dua merek terkenal atau
lebih digabung dalam satu penawaran dengan tujuan agar merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga dapat menarik minat konsumen.
Gambar 2.4 Brand Strategy Sumber : Kotler 2003
J. Perluasan Merek Brand Extension
Menurut Rangkuti 2002:11, perluasan merek adalah penggunaan sebuah merek yang telah mapan pada suatu kelas produk untuk memasuki kelas produk
lain. Perluasan merek merupakan strategi alamiah bagi perusahaan yang sedang
Exiting Product New Product Category
Exiting Brand
Line Extension Brand Extension
New Brand Multi Brand
New Brand
tumbuh dan mengeksploitasi asetnya. Perluasan merek dapat dilakukan dengan cara menggunakan asset tersebut untuk penetrasi pada kategori produk baru atau
memberi lisensinya kepada produk lain atau mengakuisisi sebuah perusahaan yang mempunyai merek yang bisa dijadikan landasan bagi perusahaan.
Menurut Rangkuti 2002:114, perluasan merek secara umum dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Perluasan lini line extension Perusahaan membuat produk baru dengan menggunakan merek lama yang
terdapat pada merek induk. Meskipun target pasar produk yang baru tersebut berbeda, tetapi kategori produknya sudah dilayani oleh merek induk.
2. Perluasan kategori category extension Perusahaan tetap menggunakan merek induk yang lama untuk memasuki
kategori produk yang sama sekali berbeda dari yang sedang dilayani oleh merek induk.
K. Strategi Perluasan Merek
Menurut Tauber dalam Rangkuti 2002:116, strategi yang digunakan untuk perluasan merek antara lain :
1. Memperkenalkan produk yang sama dengan bentuk yang berbeda. 2. Memperkenalkan produk yang mengandung rasa, campuran bahan kimia, atau
komponen yang berbeda. 3. Memperkenalkan produk-produk ikutan sebagai pelengkap produk dan merek
utama.
4. Memperkenalkan produk yang relevan dengan merek yang di-franchise-kan. 5. Memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan teknologi yang dikuasai
perusahaan. 6. Memperkenalkan produk baru yang merefleksikan keunggulan, atribut, fitur
dan produk utama. 7. Memperkenalkan produk baru yang menggunakan merek terkenal yang sudah
dimiliki perusahaan.
L. Keuntungan dan Kerugian Perluasan Merek
Keuntungan dari perluasan merek menurut Rangkuti 2002:121 adalah: 1. Memfasilitasi penerimaan produk
a. Mengurangi resiko yang dirasakan konsumen b. Meningkatkan kemampuan memperoleh distribusi dan trial
c. Meningkatkan efisiensi pengeluaran promosi d. Mengurangi biaya perkenalan dan program pemasaran lanjutan
e. Menghindari biaya pengembangan merek baru untuk melakukan riset konsumen yang diperlukan dan mempekerjakan personal yang
berketrampilan untuk mendesain nama merek yang berkualitas, logo, simbol, pengemasan, ciri, dan slogan yang bisa sangat mahal dan tidak ada
jaminan sukses f. Efisiensi pengemasan dan pelabelan
g. Mengijinkan konsumen untuk mencari variasi
2. Menyediakan manfaat timbal balik pada merek asal a. Memperjelas arti merek
b. Meningkatkan citra merek c. Membawa pelanggan baru ke dalam brand franchise
d. Mengaktifkan kembali merek e. Mengijinkan perluasan merek berikutnya
Menurut Rangkuti 2002:121, kerugian dari perluasan merek adalah: 1. Membingungkan atau menyebabkan konsumen frustasi
2. Mengancam ketahanan retailer 3. Merusak citra merek
4. Memperoleh kesuksesan tetapi mengkanibalisasi penjualan merek asal 5. Memperoleh kesuksesan tapi mengurangi identifikasi dengan satu kategori
lain 6. Memperoleh kesuksesan tapi merusak citra merek asal
7. Merusak arti merek 8. Membatalkan kesempatan mengembangkan merek baru
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Faber-Castell merupakan kelompok perusahaan yang beroperasi secara internasional dan berpusat di Jerman. Saat ini, memiliki 16 pabrik dan 19 sales
unit di dunia serta memproduksi lebih dari 2.000 jenis produk alat tulis yang telah didistribusikan di lebih dari 100 negara. Faber-Castell juga mempunyai sekitar
5.500 karyawan yang tersebar di kelompok perusahaannya yang berada di seluruh dunia.
Faber-Castell didirikan pada tahun 1761 di Jerman, Faber-Castell merupakan salah satu perusahaan produsen pensil tertua di dunia. Berawal dari
pabrik pensil yang didirikan oleh Kaspar Faber di Nuremberg dekat Stein, Jerman dan sampai saat ini Faber-Castell masih berada di bawah pucuk kepemimpinan
turun temurun. Sekarang, kelompok perusahaan ini dipimpin oleh generasi ke-8 keluarga Faber-Castell, Count Anton Wolfgang von Faber-Castell.
Kapasitas produksi Faber-Castell mencapai lebih dari dua milyar batang pensil per tahun. Jika semua pensil tersebut disambung satu sama lainnya,
panjangnya akan sama dengan jarak bumi ke bulan, atau delapan kali mengelilingi putaran bumi. Proses produksi pensil Faber-Castell menggunakan kayu secara
ekslusif dari persediaan pohon hutan sendiri. Pada tahun 1990 Faber-Castell mendirikan pabrik modern penghasil lid
dan pinsil warna di Indonesia. Faber-Castell yang masuk ke Indonesia pada tahun