Bahan yang Digunakan 1.Bahan Baku

6. Extruder Filling Meratakan permukaan ban yaitu menutup bekas luka dengan karet extruder Filling Gum. 7. Building Pada stasiun kerja ini, dilakukan pemasangan liner baru pada ban dengan mesin building. 8. Envolving Adapun tahapan pada envolving adalah sebagai berikut: a. Ban yang telah dipasangi liner, dilapisi dengan plastik dan diberi skip gum b. Memasang ban dalam dan velg pada ban 8. Chambering Proses pemasakan ban pada mesin chamber pada suhu 110 ⁰C. 9. Finishing Finishing adalah proses pengecatan ban yang telah dimasak pada mesin chamber. 10. Inspeksi Akhir Inspeksi Akhir adalah proses pemeriksaan ban yang telah divulkanisir, apakah ada yang retak atau tidak, jika terjadi kecacatan maka akan dipertimbangkan masih dapat dijual atau tidak.

2.5. Utilitas

Utilitas merupakan fasilitas pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir yaitu : 1. Energi listrik sekitar 30.000 kWH per bulannya yang diperoleh dari PLN. 2. Genset sebanyak 2 unit dengan daya sebesar masing-masing sebesar 500 kVa yang menggunakan solar sebagai penggeraknya

2.6. Safety and Fire Protection

Safety and Fire Protection pada PT. Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir telah didukung dengan kegiatan keselamatan kerja yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri APD seperti kacamata, sarung tangan, sepatu boot, handuk kecil, baju kerja dan masker dan untuk mengatasi bahaya kebakaran perusahaan juga dilengkapi dengan menggunakan alat pemadam api protector.

2.7. Limbah

Limbah yang dihasilkan oleh PT. Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir dalam proses produksiya relatif kecil karena residu dari proses masih dapat digunakan kembali. Limbah yang berasal dari bagian produksi yang ada pada umumnya berupa limbah padat yaitu sisa parutan ban pada proses buffing.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Lintasan Produksi

Lini produksi adalah penempatan area-area kerja dimana operasi-operasi diatur secara berurutan dan material bergerak secara kontinu melalui operasi yang terangkai seimbang. 3 3. Pembagian tugas terbagi secara seimbang yang disesuaikan dengan keahlian masing-masing pekerja sehingga pemanfaatan tenaga kerja lebih efisien. Menurut karakteristik proses produksinya, lini produksi dibagi menjadi dua yaitu : 1. Lini pabrikasi, yaitu lintasan produksi yang terdiri dari sejumlah operasi yang bersifat membentuk atau mengubah bentuk benda kerja. 2. Lini perakitan, yaitu lintasan produksi yang terdiri dari sejumlah operasi perakitan yang dikerjakan pada beberapa stasiun kerja dan digabungkan menjadi benda assembly atau subassembly. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari perencanaan lini produksi yang baik adalah sebagai berikut: 1. Jarak perpindahan material yang minim diperoleh dengan mengatur susunan dan tempat kerja. 2. Aliran benda kerja material, mencakup gerakan dari benda kerja yang kontinu. Alirannya diukur dengan kecepatan produksi dan bukan jumlah spesifik. 3 Teguh Baroto. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002 h.192