� ��
� �=1
= � ��
� �=1
k elemen juga dibatasi oleh hubungan precedence yang biasa diberikan oleh diagram precedence. Simbol di dalam lingkaran menyatakan elemen kerja
dan nomor di luar lingkaran menyatakan waktu pengerjaan elemen. Elemen kerja i merupakan predecessor dari elemen kerja j jika proses perakitan menghendaki
elemen kerja i lebih dulu sebelum elemen j.
3.5. Terminologi lintasan
a. Elemen Kerja Adalah pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu kegiatan perakitan.
b. Stasiun Kerja Adalah lokasi-lokasi tempat elemen kerja dikerjakan.
c. Waktu Siklus Cycle Time Adalah waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit produk pada satu
stasiun kerja. Apabila waktu produksi dan target produksi telah ditentukan, maka waktu siklus dapat diketahui dari hasil bagi waktu produksi dan target
produksi. Dalam mendesain keseimbangan lintasan produksi untuk sejumlah produksi tertentu, waktu siklus harus sama atau lebih besar dari waktu operasi
terbesar dan waktu siklus juga harus sama atau lebih kecil dari jam kerja efektif per hari dibagi dari jumlah produksi per hari.
d. Waktu Stasiun Kerja WSK Adalah waktu yang dibutuhkan sebuah stasiun kerja untuk mengerjakan
semua elemen kerja yang didistribusikan pada staiun kerja tersebut. e. Waktu Operasi
Adalah waktu standar untuk menyelesaikan suatu operasi. f.
Waktu menganggur idle time Idle time adalah selisih atau perbedaan antara waktu siklus dan stasiun kerja.
g. Balance Delay Merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dari waktu
mengganggur sebenarnya yang disebabkan karena pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-stasiun kerja. Balance Delay dapat dirumuskan
sebagai berikut: D =
nx timax ∑ ti
n i-1
n x timax
x 100 dimana : n = jumlah stasiun kerja
ti
max
= waktu stasiun kerja terbesar ∑ �� = jumlah waktu semua elemen kerja
h. Precedence Diagram Adalah diagram yang menggambarkan urutan dan keterkaitan antar elemen
kerja perakitan sebuah produk. Pendistribusian elemen kerja yang dilakukan untuk setiap stasiun kerja harus memperhatikan precedence diagram.
i. Zoning Constraint
Pengalokasian dari elemen-elemen kerja pada stasiun kerja juga dibatasi oleh zoning constraint. Zoning constraint mengharuskan pengelompokkan elemen
kerja tertentu pada stasiun kerja tertentu.
Untuk mengukur performans sebelum dan sesudah dilakukan proses keseimbangan lintasan dilakukan perhitungan kriteria-kriteria berikut ini :
1. Efisiensi Lini Line Efficiency Adalah rasio antara waktu yang digunakan dengan waktu yang tersedia.
Berkaitan dengan waktu yang tersedia, lini akan mencapai keseimbangan apabila setiap daerah pada lini mempunyai waktu yang sama. Adapun rumus
untuk menentukan efisiensi lini adalah sebagai berikut : LE=
∑ ti n x CT
×100 dimana:
∑ti = jumlah waktu elemen kerja n
= jumlah total stasiun kerja CT
= cycle time atau waktu siklus 2.
Indeks Penghalusan Smoothness Index SI Adalah suatu indeks yang menunjukkan kelancaran relatif dari penyeimbang
lini produksi tertentu. Suatu smoothness index sempurna jika nilainya 0 atau disebut perfect balance.
Formula yang digunakan untuk menentukan besarnya SI adalah sebagai berikut :
SI = �∑ CT − ���
� �
�=1 2
CT = waktu siklus
WSK
i
= Waktu stasiun kerja yang terbentuk N
= Jumlah stasiun kerja yang terbentuk