Safety and Fire Protection Limbah

3. Waktu siklus harus lebih besar atau sama dengan waktu stasiun kerja yang paling besar dan waktu siklus juga harus lebih kecil atau sama dengan total seluruh waktu elemen kerja atau dapat dinyatakan sebagai berikut : ti max ≤ CT ≤ ∑ti Dimana : ti max : waktu stasiun kerja terbesar pada lintasan CT : waktu siklus ∑ti : jumlah waktu elemen kerja pada lintasan Kriteria umum keseimbangan lintasan produksi adalah memaksimumkan efisiensi atau meminimumkan balance delay. Tujuan pokok dari penggunaan metode ini adalah untuk meminimumkan waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lambat. Tujuan perencanaan keseimbangan lintasan adalah mendistribusikan unit- unit kerja atau elemen-elemen kerja pada setiap stasiun kerja agar waktu menganggur dari stasiun kerja pada suatu lintasan produksi dapat ditekan seminimal mungkin sehingga pemanfaatan peralatan maupun operator semaksimal mungkin. Pengaturan kerja sepanjang lini produksi akan bervariasi sesuai ukuran produk yang akan diproduksi, kebutuhan proses pendahuluan, ketersediaan ruang, elemen pengerjaan dan kondisi pengerjaan yang akan dikenakan pada job. Adapun dua permasalahan penting dalam penyeimbangan lini adalah penyeimbangan antara stasiun kerja dan menjaga kelangsungan produksi di dalam lini.

3.3. Permasalahan Keseimbangan Lintasan

Permasalahan pada lintasan produksi banyak terjadi pada proses perakitan dibandingkan dengan proses pabrikasi. 5 Dalam lintasan produksi satu unit produk, biasanya ada sejumlah k elemen kerja. Untuk masing-masing elemen kerja dibutuhkan waktu proses selama tk k = 1, 2, 3, … k dan total waktu yang dibutuhkan untuk merakit satu unit produk adalah : Dalam pabrikasi, part-part biasanya membutuhkan mesin-mesin berat dengan waktu siklus yang panjang. Bila beberapa operasi dengan peralatan yang berbeda dibutuhkan secara proses seri, maka akan sulit untuk menyeimbangkan panjangnya waktu siklus mesin yang pada akhirnya akan menghasilkan rendahnya penggunaan kapasitas. Gerakan kontinu lebih dapat dicapai dengan operasi yang dilakukan secara manual jika operasi tersebut dapat dibagi-bagi menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil dengan waktu yang sangat pendek. Semakin besar fleksibilitas dalam mengkombinasikan tugas-tugas tersebut, semakin tinggi pula derajat keseimbangan yang dapat dicapai. Pengelompokan tugas-tugas yang akan dihasilkan pada lintasan produksi yang seimbang membutuhkan informasi tentang waktu pelaksanaan tugas, kebutuhan precedence tingkat ketergantungan yang menentukan urutan yang feasible, tingkat output dan waktu siklus yang diinginkan.

3.4. Pendefinisian Masalah Keseimbangan

5 Arman Hakim Nasution. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Surabaya: Guna Widya, 1999 h. 328