71
Hak atas tanah mempunyai peran yang amat penting dalam kehidupan manusia oleh karenanya di dalam UUPA telah ditentukan bahwa tanah-tanah
diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia harus di inventarisasikan sedemikian rupa sehingga benar-benar membantu usaha meningkatkan kesejahteran rakyat dalam
rangka mewujudkan keadilan sosial.
61
Untuk usaha investarisasi tersebut telah diupayakan penyelenggaraan pendaftaran tanah. Untuk itu telah terbit Peraturan Pemerintah No.101961. Peraturan
Pemerintah tersebut di Undangkan dalam Lembaga Negara Republik Indonesia No.57 tahun 1997 sedang penjelasannya dalam tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3696.
1. Pengertian Pendaftaran Tanah
Pendaftaran berasal dari kata cadastre bahasa Belanda Kaadaster suatu istilah teknis untuk suatu rekod rekaman, menunjukkan kepada luas, nilai dan
kemilikan atau lain-lain atas hak terhadap suatu bidang tanah.
62
Syamsul Bahri telah mengutip pendapat dari: a. Sotendik mulder, kadaster is een seen instellingdie door middel van plans of
kaarten en register, opgemaaks naar aanleiding van maiting en schatting, ons een beeld eneenb schrijving van her grondheir van saat in all zine onder delen
en greensgeeh. Kadaster berasal dari kata capirastrum yang berarti suatu daftar umum dimana berisi nilai-nilai serta sifat-sifat bahasa Prancis disebut
cadaster, italia disebut kadaster.
b. Jaarsma, mengatakan kadaster is een instelling diery door middel kaarten en register eneen omchjuring gurf van alle stkuken her gebide van ded staar
gelegen kadaster adalah suatu badan dengan peta-peta dan daftar-daftar
61
Harun Al Rashid, 1986, Sekilas Tentang Jual Beli Tanah Berikan Peraturan-Peraturan, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal 82.
62
A.P. Parlindungan, Op-Cit, hal. 18
Universitas Sumatera Utara
72
memberikan uraian semua bidang tanah yang terletak dalam suatu wilayah negara.
c. Van huls
merumuskan kadaster
is een
boekhouding op
netground wijverbaardiging waaven deland meetkunden toepassing vindtkadaster itu
sebagai seperti pembukuan mengenai pemilikan tanah yang diselenggarakan dengan daftar-daftar dan peta-peta yag diperbuat menggunakan ilmu ukur.
63
Dengan demikian Cadaster merupakan alat yang tepat memberikan uraian dan identifikasi dari lahan tersebut dan juga continueous recording rekaman yang
berkesinambungan dari pada hak atas tanah. Dalam pasal 1 ayat 1 PP 241997 disebutkan pengertian pendaftaran tanah
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus berkesinambungan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan- satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-
bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
Pendaftaran tanah meliputi pendaftaran tanah untuk pertama kali dan kegiatan pemeliharaan data yang tersedia. Pendaftraan tanah pertama kali dapat dilakukan
melalui dua cara yaitu secara Sistematik dan secara Sporadik. Pendaftaran tanah secara Sistematik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang
dilakukan secara serentak, yang meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu Desa atau Kelurahan. Umumnya
prakarsanya datang dari Pemerintah. Pendaftaran secara Sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama
kali mengenai satu atau untuk beberapa objek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu Desa atau Kelurahan secara individual
63
Syamsul Bahri, Op.Cit, Hl 119-120
Universitas Sumatera Utara
73
Penyempurnaan yang diadakan melipui penegasan berbagai hal yang belum jelas dari peraturan yang lama, antara lain pengertian pendaftaran tanah itu sendiri,
azas-azas dan tujuan penyelenggaraanya yang disamping untuk menghimpun dan menyajikan informasi yang lengkap mengenai data fisik dan data yuridis mengenai
tanah yang bersangkutan.
64
S. Rowton Simpson mengemukakan maksud pendaftran tanah paling tidak dapat dibedakan untuk mencapai dua tujuan yaitu :
a. Tujuan yang bersifat Fiskal, diantaranya diperlukan untuk perencanaan pembangunan dan perpajakan.
b. Tujuan yang bersifat hukum, antara lain untuk menjamin kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah.
65
Pendaftaran tanah dengan tujuan yang bersifat Fiscal mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kepentingan Negara yaitu untuk keperluan pemungutan pajak
tanah. Sedangkan tujuan pendaftaran tanah yang kedua menginginkan kepastian mengenai siapa pemegang hak milik atau hak-hak lain atau sebidang tanah. Ini
dipandang dari segi hukum. Selanjutnya oleh Simpson dikemukakan agar kedua fungsi pendaftaran tanah tersebut dibedakan secara jelas.
Mengenai hal ini A.P. Parlindungan mengatakan bahwa pendaftaran tanah ini adalah pendaftaran hukum rechts cadaster bukan fiscal cadaster.
66
Dalam hukum inggris istilah cadaster masih tetap dipergunakan, dan dibedakan sama sekali dari pendaftara tanah yang bersifat hukum yang disebut
dengan istilah “land registration”.
64
A.P. Parlindungan, Op. Cit, hal 17
65
S. Rowton Simpson, 1976, Land And Regristation, Cambridge University Press, London, hal 3
66
A.P. Parlindungan, 1991, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Mandar Maju, Bandung 111
Universitas Sumatera Utara
74
Objek pendaftaran tanah meliputi pasal 9 PP No. 24 tahun 1997 : a. Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak
guna bangunan dan hak pakai. b. Tanah hak pengelolaan
c. Tanah wakaf d. Hak milik atas satuan rumah susun
e. Hak tanggungan f. Tanah Negara
2. Kegiatan Pendaftaran Tanah Untuk Pertama Kali Meliputi Pasal 12 PP No.