Hukum Adat Tanah Suku Pakpak

58 4. Alam Ujung 5. Kaman Ujung 6. Mahrim Ujung 7. Potan Ujung

3. Hukum Adat Tanah Suku Pakpak

Tanah merupakan satu kesatuan dengan kehidupan masyarakat Pakpak atau menunjukkan identitas tentang keberadaan anggota masyarakat tersebut sehingga tanah menentukan hidup matinya masyarakat tersebut. Tanah dikuasai oleh marga sebagai pemilik ulayat tanah tersebut. Adapun bentuk-bentuk tanah sebagai berikut : a. Tanah tidak diusahai, yaitu “ Tanah Karangan Longo-Longoan” hutan dan tidak pernah dikunjungi orang, “Tanah Kayu Ntua” tanah yang luas penuh dengan pohon-pohon tua yang besar, “Tanah Talin Tua” tanah pekuburan untuk selama- lamanya, “Tanah Balik Batang” tanah bekas ladang yang tidak diusahai lagi dan “Rambah Keddep” lapangan luas yang subur tempat kerbau dan kuda makan. b. Tanah yang diusahai yaitu “Tahuma Pargadongen” ladang ubi, “Perkemenjemen ladang kemenyan, dan “Bangus” tanah luas dan banyak terdapat tanaman-tanmana tua. c. Tanah Perpulungen yaitu Embal-Embal warisan Jampalan tanah yang subur biasanya menjadi tempat makan ternak dari masyarakat sekitar. Universitas Sumatera Utara 59 d. Tanah Sembahen, yaitu tanah-tanah yang mempunyai sifat magis keramat terdiri dari tanah Sembahen Kuta tidak dapat diperladangi dan tanah Sembahen Balillon dapat diperladangi e. Tanah Pendebaan yaitu tanah yang diperuntukkan bagi perkuburan. f. Tanah Persediaan yaitu tanah cadangan dimana tanah ini tetap hak marga, tanah yang dijaga oleh Permangmang orang yang sangat dihormati dan tidak boleh diganggu. Menyangkut pergeseranpengalihan tanah tidak ada dalam hukum adat Pakpak, kecuali tanah Rading Berru tanah yang diberikan kepada anak perempuanmenantu sepanjang masih dipakai dan bila tidak dipakai lagi harus dikembalikan kepada kula-kulanya atau yang memberikan tanah Rading Berru. Tetapi dalam hal perkembangan sidikalang yang berkembang dengan pesat serta kebutuhan akan tanah dan kepentingan akan uang pergeseranpengalihan tanah yang dikatakan tidak ada tersebut dapat dikesampingkan asal sesuai dengan tata cara adat dan telah mendapat izin dari Sulang Silima. Disinilah peran serta dan pentingnya Sulang Silima sebagai Kepala Adat.

4. Kondisi Sulang Silima Marga Suku Pakpak