BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemanasan Global dan Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan uasaha dan menghasilkan panas. Ada bermacam-macam sumber energi yang terdapat dialam ini. Pada hakekatnya
sumber energi ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu fosil, renewable dan nuklir fissile. Bahan bakar fosil terbentuk secara geologi dan tak dapat dengan
cepat terpebarukan non renewable contohnya minyak bumi, batubara, bitumen, gas alam, oil shale dan tar sands. Sumber energi renewable seperti biomasa,
tenaga air, angin, matahari, panas bumi dan energi laut. Sumber energi nuklir terutama adalah uranium dan thorium. Sejak lama manusia telah menggunakan
sumber energi renewable seperti kayu bakar, maupun air namun energinya tidak efisien. Sampai saat ini minyak bumi masih merupakan sumber energi utama bagi
dunia. Pada penggunaan bahan tipe hidrokarban sebagai energi maka timbul energi disertai reaksi kimia. Secara umum reaksi dapat dituliskan:
C
x
H
y
+ x+ 0,25y O
2
x CO
2
+ 0,5 H
2
O + ∆H
c
∆Hc adalah panas pembakaran, nilainya tergantung pada perbandingan jumlah karbon dengan hidrogen. Bahan hidrokarbon yang mengandung sedikit hidrogen
menghasilkan CO
2
yang lebih besar jika dibandingkan dengan bahan lain yang kaya hidrogen untuk menghasilkan energi. Jadi gas alam merupakan bahan bakar
yang paling bersih sedangkan bahan yang berlignin paling kotor. Saat ini emisi CO
2
global hasil bahan bakar fosil , diperkirakan 30-40 berasal dari batu bara. Emisi CO
2
sudah lama terakumulasi diudara dan konsentrasinya menaik terus dan ini menimbulkan pemanasan global global warming. Berdasarkan pengukuran
lebih dari satu abad maka telah tercatat bahwa terdapat kenaikan suhu global 0,56
o
C. Kenaikan ini disebut perubahan cuaca global atau pemanasan global. Karena kenaikan emisi CO
2
maka terjadi mekanisme pemanasan kembali secara sendiri auto-feedback mechanism of heating dan akibat ini maka suhu global
diperkirakan naik 1,5
o
C sampai 5,8
o
C pada abad yang berikut. Kenaikan suhu
11
Universitas Sumatera Utara
12
yang demikian tajam dapat mengakibatkan beberapa perubahan seperti daerah pertanian, perpindahan daerah penyakit tropis, pencairan es dikutub maupun
naiknya pemukaan laut sebesar 9-88cm. Karena isu perubahan cuaca global maka telah dibuat kesepakatan Kyoto yang dipatuhi oleh semua negara.
Untuk menurunkan jumlah emisi CO
2
dan pencemar lain sebaiknya dilakukan dengan penghematan pemakaian bahan bakar fosil atau dengan menggunakan
sumber energi bebas karbon seperti energi nuklir, energi matahari, angin, panas bumi. Penggunaan sumber energi biomasa sebagai bahan bakar akan
menghasilkan CO
2
, tapi jumlah emisi yang sama dari udara akan dilepaskan kepada tumbuh tumbuhan sehingga membentuk siklus dengan total karbon
menjadi nol. Untuk mengurangi pemakaian ini perlu cara pemakaian energi fosil yang efisien. Karena kebutuhan energi terus meningkat dan menurut laporan,
lebih dari 88 total energi yang dibutuhkan diambil dari bahan fosil. Ada kekhawatiran tentang kecepatan pengurangan cadangan akan melampaui
kecepatan penemuan cadangan baru sementara ketergantungan pada pemakaian bahan bakar fosil belum dapat diselesaikan maka akan timbul krisis energi dan
berbahaya pada masa mendatang Gupta, R. B dan Demirbas, A 2010. Kebijaksanaan penggunaan energi pada sektor transportasi telah mendapat
perhatian di United Kingdom UK sebagai tindak lanjut kesepakatan Kyoto. Pada 2004 sektor transportasi telah mengkonsumsi bahan bakar paling tinggi dan sektor
ini menimbulkan emisi gas CO
2
sebesar 30. Untuk mencegah kenaikan laju emisi gas CO2 ini maka pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penggunaan
bahan bakar pada sektor transport. Penggantian sebagian bahan bakar fosil akan dengan biofuel telah dikaji dari sumber bahan baku, metode produksi hingga
pengembangan kepada tipe bahan bakar yang lain. Ada dua jenis biofuel dapat dihasilkan di dalam negeri dari sumber tumbuh-tumbuhan melalui berbagai
teknologi proses yaitu biodiesel dan bioetanol. Biofuel umumnya dijual dalam bentuk campuran berkadar 5 namun pada beberapa daerah, campuran dapat
digunakan lebih dari 5. Keberhasilan program itu telah ditunjang oleh sarana lahan perkebunan yang sesuai untuk memperoleh kebutuhan yang cukup. Selain
dari biodiesel dan bioetanol telah dibuat bahan bakar generasi kedua yaitu tipe
Universitas Sumatera Utara
13
minyak biodiesel FT dan bioetanol hasil dari selulosa dan lignin. FT biodiesel ini mempunyai bilangan cetan tinggi dan kandungan kalor yang tinggi. Pemerintah
Inggris UK telah memperhitungkan ketersediaan suplai biofuel kadar 5 pada tahun 2014 cukup untuk sektor transportasi Hammond, G.P 2008. Pencemaran
lingkungan dan aspek pemanasan global terutama oleh emisi gas CO2 hasil pembakaran menyebabkan perlu inovasi mengurangi pemakaian petroleum
sebagai sumber energi. Energi alternatif yang digunakan terutama dari bahan yang terpebarukan.
2.2 Energi Terpebarukan Bahan bakar bersumber dari fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas alam