7
Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa peran CuCl
2
untuk mengoksidasi Pd0 kembali ke PdII sangat penting. H
2
O yang dihasilkan dari reaksi diatas dapat menghambat oksidasi CuI menjadi CuII sehingga perlu bahan pengikat air
dalam sistim reaksi karbonilasi tersebut dan salah satu bahan yang baik untuk maksud tersebut adlah aerosil SiO
2
. Metil risinoleat, CH
3
CH
2 5
CHOHCH=CHCH
2 7
COOCH
3
adalah suatu komponen minyak nabati yang dengan karbonilasi dapat menghasilkan dimetil
ester bercabang yang mengandung 5 atom oksigen, berbeda dengan asam oleat yang mengandung 4 atom oksigen. Namun adanya gugus OH pada atom C12,
ada kecenderungan terjadi proses eliminasi ß-hidrogen sehingga terjadi suatu keton sedangkan metil linoleat, CH
3
CH
2 7
CH=CHCH
2
CH=CHCH
2 7
COOCH
3
berbeda dengan metil oleat berbeda dengan metil oleat dan metil risinoleat. Metil linoleat mempunjai dua ikatan rangkap yang berpotensi terkarbonilsi
membentuk 6 atom oksigen. Posisi ikatan rangkap yang terkonjugasi menyebabkan lebih setabil sehingga lebih sulit mengadakan adisi, dan tentu
menjadi problem dalam proses karbonilasi. Jika senyawa ini dapat terkarbonilasi maka akan dihasilkan trimetil ester rantai panjang yang akan berbeda sifat
aditifnya dari pada dua senyawa yang lainya. Dimetil ester bercabang DMEB beratom oksigen 4 ataupun 5 serta senyawa trimetil ester bercabang beratom
oksigen 6 dapat memperbaiki mutu bahan bakar biosolar karena kandungan oksigen terikat lebih tinggi McCormick, R. L 1997. Karena itu pemakaian
DMEB dan trimetil ester bercabang memiliki prospek yang cerah.
1.2 Rumusan Masalah
Reaksi karbonilasi asam oleat dikatalisis oleh PdCl
2
CuCl
2
berlangsung lambat diduga karena pengaruh air dan karbonilasi risinoleat mengandung gugus alkohol
mungkin terjadi eliminasi ß-hidrogen pada C
12
. Karbonilasi linoleat dengan ikatan terkonjugasi mungkin sulit terjadi karena lebih stabil. Penambahan
senyawa dimetil ester bercabang ataupun trimetil ester bercabang pada bahan bakar biosolar dapat mempertinggi sinergi kerja campuran tersebut sehingga
Universitas Sumatera Utara
8
bahan ini dapat digunakan sebagai bahan aditif pada biosolar. Karena itu
permasalahan yang diangkat adalah.
• Apakah penambahan bahan aditif aerosil untuk menyerap air dapat
mempercepat reaksi karbonilasi asam oleat? •
Apakah kondisi reaksi karbonilasi asam oleat dapat diterapkan pada metil risinoleat dan metil linoleat?
• Apakah produk karbonilasi asam oleat dapat berfungsi sebagai bahan
aditif biosolar?
1.3 Tujuan Penelitian
Kekayaan sumber daya alam pada kelapa sawit maupun minyak jarak risinus perlu dieksplorasi. Kedua minyak nabati ini dipandang perlu berhubungan dengan
cadangan, daya jual dan keampuhannya sebagai energi ramah lingkungan. Pandangan dari segi ilmu kimia, bahwa dari minyak kelapa sawit dapat diturunkan
berbagai bahan kimia dan cadangan ini tak terbatas karena dapat terpebaharukan. Demikian juga tanaman risinus dapat tumbuh didaerah margin hara dan lembah
sehingga turunannya perlu dikaji penggunaanya sehingga bernilai jual pada masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini telah dilakukan penelitian dengan pemanfaatan kompenen kimia minyak CPO yaitu isolasi asam oleat sedangkan isolasi risinoleat
diturunkan dai minyak jarak risinus curacas Castor Oil. Asam oleat setelah dikarbonilasi, hasilnya dilanjutkan untuk digunakan sebagai bahan aditif energi
biodiesel. Kondisi reaksi karbonilasi asam oleat ini kemudian diterapkan pada metil linoleat
dan risinoleat. Penelitian ini bertujuan untuk mendayagunakan, komponen kimia CPO dan
minyak jarak risinus curacas untuk bahan energi. 1.4 Manfaat Penelitian
CPO mengandung asam oleat yang dapat ditansformasi menjadi senyawa dikarboksilat. Proses memerlukan suatu seni yang dalam hal ini menerapkan
filosofi ilmu kimia, pendekatan teori yang kemudian dapat diterapkan
Universitas Sumatera Utara
9
menghasilkan produk. Dengan demikian penelitian ini dapat berdampak pada pengembangan ilmu kimia. Produk berupa dimetil ester kemudian diterapkan
sebagai energy biofuel yang ramah lingkungan, sehingga penelitian ini berguna pada industri bahan bakar.
1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Pembuatan bahan aditif dan uji performance mesin.