Strategi Pemasaran Politik Bonaran Situmeang dan Sukran Tanjung

• Mendorong lahir dan berkembangnya LSM 8. Pembinaann Mental Masyarakat. Sadar atau tidak mental masyarakat yang tadinya bersatu, “Sahata Saoloan” – sebagaimana semboyan Kabupaten Tapanuli Tengah untuk menggambarkan kebersamaan- mulai terkikis dalam tahun-tahun terakhir akibat perpolitikan nasional, terutama politik lokal. Mesti ada upaya-upaya untuk memulihkan kebersamaan agar pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah bisa berjalan dengan baik, sebagaimana diharapkan. Kebhinekaan Tapanuli Tengah yang unik, didiami beragam etnis dan penganut agama dan mempunyai sifat keterbukaan dan toleransi yang tinggi, hidup rukun, harmonis, toleran, dan kooperatif harus dikembalikan, searif mungkin. Untuk itulah semua pihak terkait harus bekerja keras merapatkan barisan, “rekonsiliasi”, mempertautkan semua potensi sosial, ekonomi, dan politik yang ada di daerah yang kaya sumber daya alam. Selain memprioritaskan pembangunan infrastuktur, pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan iman spritual masyarakat Tapanuli Tengah. Masyarakat juga mesti diberi motivasi untuk bekerja keras dan menerapkan disiplin dalam hidup sehari-hari, sehingga memiliki etos kerja yang akan mampu mengangkat mereka menjadi masyarakat yang maju, sejahtera, dan bermartabat.

3.6. Strategi Pemasaran Politik Bonaran Situmeang dan Sukran Tanjung

Penggunaan Metode Marketing dalam bidang politik dikenal sebagai Pemasaran Politik. Dalam pemasaran Politik, yang ditekankan adalah penggunaan metode pendekatan dan metode marketing untuk membantu politikus dan partai politik agar lebih efisen serta efektif dalam membangun hubungan dua arah dengan konstituen dan masyarakat. Hubungan Universitas Sumatera Utara ini diartikan secara luas, dari konteks fisik selama periode kampanye sampai dengan komunikasi tidak langsung melalui pemberitaan di media massa. Levy Kotler 1979 menganggap bahwa marketing berperan dalam membangun tatanan sosial, dan KotlerLevy 1969 beragumen bahwa penggunaan konsep pemasaran tidak hanya terbatas pada institusi bisnis saja. Kenyataan ini telah menarik perhatian banyak pihak untuk menerapkan ilmu pemasaran di luar konteks organisasi bisnis. Ilmu pemasaran tidak hanya terbatas pada cara menjual produk. Lebih dari itu, pemasaran seharusnya dipahami jiga sebagai cara organisasi dalam memuaskan stakeholder pengambil keputusan. Dalam penulisan ini, penulis memfokuskan pada pengembangan pemasaran politik dan strategi pemasaran yang dilakukan Team Pemenangan Bonaran Situmeang dan Sukran Jamilan Tanjung dalam hal penggunaan dan pengembangan melalui pendekatan Produk Politik, Push Marketing, Pass Marketing, full marketig pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2011. Dimana setiap team pemenangan saling berkoordinasi dalam memasarkan calon yang dilakukan sesuai dengan keinginan yakni dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Seperti yang dikatakan oleh Patricius Rajagukguk dimana beliau mengatakan bahwasannya untuk menjalannkan itu semua harus membutuhkan kematangan dalam pencapaian pemasaran politik hingga tititk tolak keinginan dari pada pemasaran politik it benar-benar terwujudkan. 45 45 Wawancara Sekretaris tim kampanye BOSUR yang juga Wakil Ketua Bidang politik dan Pemilu di DPC PDI Perjuangan Tapteng pada tanggal 3 Mei 2012 Maka oleh karena itu tampak bahwasannya peran pemasaran politik dalam pencapaian kemenangan dan kesuksusan Team BOSUR dalam memenagkan pasangan Bonaran Situmeang dan Sukran Tanjung sangat berperan dan berfungsi serta manfaat penggunaan pemasaran politik. Dan oleh karena itu pulalah pemasaran politik memiliki peran yang ikut menentukan dalam proses demokratisasi. Universitas Sumatera Utara Di negara-negara maju, partai-partai politik mengerahkan kemampuan pemasaran untuk merebut sebanyak mungkin konstituen. Berbagai teknik yang sebelumnya hanya dipakai dalam dunia bisnis, sekarang ini telah dicangkokkan kedalam kehidupan politi. Semakin canggih teman sukses berusaha memasarkan jagoan mereka dengan berbagai yang seringkali kita rasakan tak ada bedanya dengan mengiklankan produk dimedia, mempromosikan outdoor maupun indoor segala taktik dipakai agar rating jago mereka tinggi dan rakyat memilihnya dibilik suara. Selain itu, pemasara politik dapat memperbaiki kualitas hubungan antara kontestan dengan pemilih. Pemilih adalah pihak yang harus dimengerti, dipahami dan dicarikan jalan pemecahan dari setiap permasalahan yang dihadapi. Pemasaran politik meletakkan bahwa pemilih adalah subjek, bukan objek manipulasi dan eksploitasi. Di kebanyakan di negara berkembang, peran dan fungsi politik dilakukan oleh sekelompok kecil elite politik, karena itu, seringkali mekanisme politiknya sangat ditentukan oleh elit-elit politik. Pemasaran politik hanyalah sebuah metode dan peralatan partai politik atau calon untuk melakukan pendekatan kepada publik. Sistematisasi pendekatan yang dilakukan oleh kandidat perlu dilakukan mengingat selalu terhadap keterbatasan sumber daya yang dimiliki setiap kandidat.

3.7. Marketing Politik Bonaran Situmeang dan Syukran Tanjung