Permasalahan Pokok Di Kabupaten Tapanuli Tengah

memilih partai politik serta produk politik Bila masyarakatkonsumen telah menjatuhkan pilihannya pada suatu produk politik tertentu, secara otomatis konsumen itu telah menjatuhkan pilihan pada pembuat produk partai politik. Oleh karena itu, produk yang ditawarkan tidak hanya produk politik yang berupa progamprogam partai saja namun juga “merk” partai itu sendiri. Sehingga partai itu diasumsikan sebagai sebuah produk barang yang harus “dijual”. Kondisi persaingan terbuka antar partai politik dalam menjual “produkproduknya” ini jelas memberikan peluang yang sama kepada setiap partai politik, meskipun merupakan partai kecil dan memiliki nomor urut jauh di bawah. Kunci agar memiliki peluang yang lebih besar adalah melalui penciptaan konsep branding. Dalam hal ini, marketing harus bisa diterapkan untuk menciptakan hal-hal yang bisa membedakannya dari produk lain. Produk yang diciptakan harus sesuatu yang berbeda dan lebih dibandingkan dengan produk lain. Tujuannya tidak lain adalah agar bisa menempati posisi tertentu di pasar positioning. Dengan demikian pada bab ini akan membahas politik pemasaran political marketing yang dilakukan Bonaran Situmeang dan H.Sukran Jamilan yang lebih terfokuskan pada cara menciptakan brand dan menanamkannya dengan mendalam di benak konsumen. Juga konsumen-konsumen mana saja yang dijangkau oleh masing-masing partai tersebut segmenting dan menguraikan pula melalui saluranmedia apakah marketing partai- partai tersebut dijalankan

3.1. Permasalahan Pokok Di Kabupaten Tapanuli Tengah

Ada sejumlah permasalahan krusial yang dihadapi Kabupaten Tapanuli Tengah yang dicatat oleh Team Pemenangan Bonaran Situmeang dalam Pilkada Tapanuli Tengah dan memerlukan pemecahan cepat, yaitu infrastruktur yang buruk, kemiskinan, dan pengangguran.keadaan ini saling berkaitan diakibatkan beragam faktor, antara lain desain Universitas Sumatera Utara pembangunan yang salah, kepemimpinan yang tidak mengayomi tidak melayani tetapi dilayani, rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan, dan lain-lain. Berikut ini adalah tujuh permasalahan pokok yang diamati oleh Team Kampanye Bonaran Situmang dan Sukran Tanjung dalam beberapa tahun terakhir di Kabupaten Tapanuli Tengah: 1. Infrastruktur Yang Buruk Infrakstuktur sering disebut sebagai bangunan fisik berupa jalan, jembatan, drainase, irigasi, pelabuhan, terminal, badara, air bersih, jaringan komunikasi, serta bangunan-bangunan gedung dan fasilitas lain yang dibutuhkan untuk memenuhi hajat manusia dalam lingkup kegiatan sosial dan ekonomi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, permasalahan infrastruktur di Kabupaten Tapanuli Tengah mencakpu: 1. Kondisi jalan banyak yang rusak, baik jalan negara, jalan provinsi, terutama jalan kabupaten, jalan pemukiman, dan jalan pedesaan 2. Terbatasnya sarana jalan untuk terjangkau daerah-daerah pedesaan dan daerah terpencil, seperti desa yang belum bisa dilewati kendaraan roda empat 3. Kualitas jembatan yang rusak dan tidak memadai di sejumlah kawasan, ada yang terbuat dari kayu, pohon kelapa, dan masih ada desa yang dihubungkan dengan jembatan gantung atau rambing 4. Jaringan irigasi yang sangat terbatas, juga tidak terawat 5. Pembangunan drainase dan pemeliharaannya belum dilaksanakan dengan baik. 6. Terbatasnya jaringan listrik untuk daerah terpencil 7. Minimnya sarana air bersih. Ada saluran air bersih yang sia-sia karena tidak terawat Universitas Sumatera Utara 8. Terbatasnya jaringan telekomunikasi ke pelosok-pelosok. 2. Pemerintahan Yang Bersih dan Beribawa Belum Terpenuhi. Syarat mutlak pelayanan publik adalah penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan beribawa. Kepala daerah, staf, dan jajarannya mesti bebas dari KKN. Setiap aparatur negara dituntut bekerja maksimal sesuai dengan bidang dan kompetensi yang dimiliki. Berdasarkan pengamatan, ada beberapa masalah yang dihadapi Kabupaten Tapanuli Tengah terkait penyelenggaraan pemerintahan, yaitu: 1. Penyelenggaraan pemerintahan belum dilaksanakan secara transparan dan akuntabel 2. Kepemimpinan yang tidak mengayomi dan melayani, tetapi cenderung mengintimidasi dan ingin dilayani. 3. \banyak terjadi masalah hukum seperti dugaan korupsi berupa pengadaan proyek fiktif, mark up proyek, termasuk melalui proyek mercu suar, dan siasat lainnya yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. 4. Perijinan yang masih berbelit-belit 5. Kantor pelayanan masih menerapkan cara berpikir komersial, mengejar pendapatan. 6. Tingkat kesejahteraan aparatur pemerintahan relatif masih rendah. 7. Minimnya pelatihan untuk meningkatkan kualitas pegawai negeri. 8. Pengangkatan jabatan pegawai yang asal jadi, sesuka hati tanpa mengabaikan konsep the right man on the right place, menimbulkan preden buruk dan berbagai benturan di lapangan 9. Rekruitmen pegawai yang tidak bersih dari praktik KKN Universitas Sumatera Utara 3. Mutu Pendidikan dan Kualitas SDM Rendah. Mutu pendidikan dan SDM merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan dalam program pembangunan. Sembari menata dan membenahi daerah, pemerintah daerah harus lebih serius meningkatan mutu pendidikan dan SDM. Saat ini ditemukan beberapa permasalahan pendidikan dan peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Tapanuli Tengah, antara lain: 1. Penyebaran tingkat pendidikan belum merata 2. Rendahnya managemen pengelolaan pendidikan 3. Buruknya fasilitas pendidikan, bahkan ada murid Sekolah Dasar yang harus belajar di lantai di salah satu kecamatan dekat ibukota kabupaten 4. Rendahnya tingkat kesejahteraan tenaga pengajar 5. Kualitas guru relatif masih rendah. 6. Terbatasnya kualitas bangunan dan pemeliharaan yang kurang serius. 7. Terbatasnya balai pelatihan menciptakan angkatan kerja yang terampil 4. Rendahnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Pembangunan sektor kesehatan mutlak mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Peningkatan kesadaran pola hidup sehat dan pengelolaan lingkungan dianggap penting sebagai upaya prefentif. Permasalahan pelayanan kesehatan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah: 1. Terbatasnya obat-obatan dan alat-alat kesehatan. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan terutama di sejumlah pelosok. 3. Terbatasnya sumberdaya medis dan penempatan yang tidak merata. Universitas Sumatera Utara 4. Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan keluarga berencana KB 5. Rendahnya Perekonomian Masyarakat Pembangunan bidang perekonomian diarahkan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin. Percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tapanuli Tengah hingga saat ini masih dianggap seret. Permasalahannya antara lain: • Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian, perindustrian, perdagangan dan jasa. • Struktur ekonomi beberapa sektor belum berimbang. Sektor perkebunan dan pertanian khususnya tanaman pangan masih lebih dominan dan menjadi penyumbang utama, sedangkan sektor-sektor lain relatif masih kecil. • Minimnya fasilitas permodalan pengembangan usaha • Lemahnya optimalisasi peran koperasan dan UKM • Pertumbuhan lapangan kerja sangat kecil dibanding pertambahan angkatan kerja, sehingga semakin meningkatkan angka pengangguran carry over • Rendahnya produktivitas dan lapangan kerja yang tersedia. 6. Terbatasnya Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kabupaten Tapanuli Tengah diberikan berkah berupa sumber data alam yang melimpah. Lahan-lahan pertaniannya sangat subur dan cukup luas. Berbagai komoditi khas ditemukan di daerah ini. Begitu juga kekayaan perairan laut yang menggiurkan, termasuk Universitas Sumatera Utara potensi wisata bahari. Kekayaan alam Tapanuli Tengah belum dikelola secara optimal untuk menjadi sumber pendapatan asli daerah PAD dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Berdasarkan pengamatan, terdapat beberapa permasalahan terkait lemahnya pemanfaatan SDA di Kabupaten Tapanuli Tengah, yakni: • Belum adanya pemetaan di setiap kawasam untuk menentukan jenis-jenis komoditi pertanian untuk ditanami masyarakat • Terbatasnya ketersediaan sarana perhubungan membuat penggalian potensi yang ada tidak dapat berjalan lancar dan maksimal • Lemahnya promosi dan minimnya data potensi SDA. 7. Lemahnya Pemahaman dan Penegakkan Hukum serta Instabilitas Kehidupan Masyarakat. Stabilitas keamanan di Kabupaten Tapanuli Tengah relatif kondusif. Hanya saja, dalam hal pemahaman dan penegakkan hukum di Kabupaten Tapanuli Tengah masih mengalami masalah, termasuk stabilitas kehidupan masyarakat yang rentan gejolak akibat eskalasi politik lokal. Berdasarkan kondiski tersebut maka permasalahan hukum dan stabilitas kehidupan sosial di Tapanuli Tengah adalah sebagai berikut: • Minimnya pemahaman hukum di tengah masyarakat sehingga sering hak-hak mereka terabaikan, bahkan dengan sengaja diabaikan. • Kurangnya penyuluhan hukum di tengah masyarakat, termasuk penyuluhan tentang Peraturan Daerah Perda, Peraturan Bupati, dan Undang-undang yang berlaku. Universitas Sumatera Utara • Terbitnya kebijakan pemerintah daerah seperti Perda yang mengangkangi peraturan perundang-undangan di atasnya, untuk kepentingan pembuat kebijakan dan koleganya. • Penegakkan hukum yang kurang tegas terhdap aparatur pemerintahan, eksekutif dan legislatif atas dasar dugaan mafia hukum. • Keberpihakan terhadap investor besar dengan mengabaikan jaminan hukum bagi hak adat. • Pelemahan demokrasi secara sistematis dan massif oleh kekuatan tertentu untuk mengamankan berbagai kepentingan.

3.2. Peluang dan Potensi Kabupaten Tapanuli Tengah