kemewahan para raja dan bangsawan Yunani, Romawi, Mesir, Persia, dan lainnya pada saat itu. Kedudukan Barus kurang lebih seperti Paris saat ini, yang terkenal dengan inovasi
parfum mewahnya. Selain Barus, dua daerah lainnya di Tapanuli Tengah, yaitu Sorkam dan Mungkur
sejak 3.000 tahun lalu juga dikenal karena ekspor kemenyan dunia yang sangat digemari di Timur Tengah dan Mesir Kuno. Barus menjadi sangat penting dalam sejarah peradaban di
Indonesia karena dipercaya sebagai tempat masuknya ajaran Islam pertama dan Katolik di Nusantara. Yang jelas, dalam sejarah Pekabaran Injil di Tanah Batak, IL Nomensen
sebelumnya pernah berpos di Barus pada 1862. Pamor Barus sebagai pelabuhan besar lambat laun surut seiring peradaban waktu. Pelabuhan utama di jazirah Tapanuli kemudian berpindah
ke Teluk Tapianauli, persisnya Kota Sibolga. Keresidenan Tapanuli beberapa kali mengalami perubahan teritorial atau pembagian
wilayah seiring proses pendudukan kolonia Belanda di kawasan Tapanuli. Kawasan Tapanuli Tengah sebagai Daerah Tingkat II baru tercermin melalui Staadblad No.563 tahun 1937.
Berdasarkan staadblad tersebut kawasan Tapanuli Tengah masuk dalam Afdeling Sibolga yang terdiri dari dari Onder Distrik Sibolga, Lumut dan Barus. Adapun afdeling lainnya
selain Sibolga di Keresidenan Tapanuli adalah Afdeling Nias, Sidempuan, dan Tanah Batak. Setelah kemerdekaan, Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai daerah otonom dipertegas oleh
pemerintah dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan daerah Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 24 Agustus 1945.
2.1.2. Kondisi Alam
Universitas Sumatera Utara
Secara geografis, Kabupaten Tapanuli Tengah berada di antara 980 07’ 980 12 Bujur Timur dan 10 11’- 2022’ Lintang Utara. Daerah ini terletak di pesisir pantai barat
Pulau Sumatera dan sebagian lainnya d pulau-pulau kecil. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah sekitar 2.194,98 km2. Kolang merupakan kecamatan terluas yaitu 400,65 km2,
sedangkan kecamatan paling sempit luas wilayahnya adalah Barus seluas 21,81 km2 setelah mengalami pemekaran dengan terbentuknya Kecamatan Barus Utara dan Kecamatan Andan
Dewi. Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit dengan ketinggian 0-1.266 meter
di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90 berbukit dan bergelombang. Klimatologi Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagian besar wilayah kecamatan
di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong tropis.
Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam di sebelah utara, Kabupaten Tapanuli Selatan di sebelah selatan,
Kota Sibolga dan Samudra Indonesia di sebelah barat, serta Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasudutan, dan Kabupaten Pakpak Bharat di sebelah timur.
2.1.3. Pemerintahan
Kabupaten Tapauli Tengah pertama kalinya terdiri atas 4 kecamatan, yaitu Sibolga, Lumut, Barus, dan Sorkam. Saat ini jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
mencapai 20 kecamatan, yaitu: 1.
Kecamatan Pandan sebagai ibukota 2.
Kecamatan Andan Dewi
Universitas Sumatera Utara
3. Kecamatan Badiri
4. Kecamatan Barus
5. Kecamatan Barus Utara
6. Kecamatan Kolang
7. Kecamatan Lumut.
8. Kecamatan Manduamas
9. Kecamatan PasaribuTobing
10. Kecamatan Pinangsori
11. Kecamatan Sarudik
12. Kecamatan Sirandorung
13. Kecamatan Sibabangun
14. Kecamatan Sitahuis
15. Kecamatan Sorkam
16. Kecamatan Sorkam Barat
17. Kecamatan Sosorgadong
18. Kecamatan Suka Bangun
19. Kecamatan Tapianauli
20. Kecamatan Tukka.
Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki 30 kelurahan dan 147 desa. Sedangkan di lembaga legislatif 30 anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah hasil pemulu legislatif
2009. Tercatat 16 bupati yang memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah sejak 1945, dengan Drs.Tuani Lumbantobing sebagai bupati terlama, yakni sejak 2001. Jumlah pegawai negeri
sipil PNS di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2009 sebanyak 5.959 orang, terdiri dari golongan I sebanyak 69 orang 1, golongan II sebanyak 1.929 orang 33, golongan
III sebanyak 2.989 orang 33, dan golongan IV sebanyak 972 orang 16
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Kondisi Masyarakat