Tipe Insentif Kriteria Pemberian Insentif

b. Bagi karyawan Dengan adanya pemberiaan insentif karyawan akan mendapat keuntungan: 1. Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif 2. Standar prestasi diatas dapat dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang. 3. Karyawan harus lebih giat karena menerima jumlah uang yang besar.

2.2.4 Tipe Insentif

Menurut Manullang 1981, tipe insentif ada dua yaitu : a. Finansial insentif Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi gaji-gaji yang pantas, tetapi juga termasuk di dalamnya kemungkinan memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan jaminan hari tua, rekreasi, kesehatan dan lain-lain. b. Non Finansial insentif. Ada dua elemen utama dari non finansial insentif adalah : 1. Keadaan pekerja yang memuaskan yang meliputi tempat kerja, jam kerja, tugas dan rekan kerja. 2. Sikap pimpinan terhadap keinginan masing-masing karyawan seperti jaminan pekerjaan, promosi, keluhan-keluhan, hiburan-hiburan dan hubungan dengan atasan. Universitas Sumatera Utara Menurut Gary Dessler jenis rencana insentif secara umum adalah : a. Program individual memberikan pemasukan lebih dan diatas gaji pokok kepada karyawan individual yang memenuhi satu standar kinerja individual spesifik. Bonus di tempat diberikan, umumnya untuk karyawan individual atas prestasi yang belum diukur oleh standar seperti mengakui jam kerja yang lama yang digunakan karyawan tersebut bulan lalu. b. Program insentif kelompok adalah seperti rencana individual namun memberi upah lebih dan diatas gaji pokok kepada semua anggota tim ketika kelompok atau tim secara kolegtif mencapai satu standar yang khusus kinerja, produktifitas atau perilaku kerja lain sehubungan dengan lainnya. c. Rencana pembagian laba secara umum merupakan program insentif diseluruh organisasi yang memberikan kepada karyawan satu bagian share dari laba organisasi dalam satu periode khusus. d. Program pembagian perolehan gain sharing adalah rencana upah diseluruh organisasi yang dirancang untuk memberi imbalan kepada karyawan atas perbaikan dalam produktivitas organisasi.

2.2.5 Kriteria Pemberian Insentif

Menurut Penggabean 2002 pemberian insentif terhadap kelompok dapat diberikan dengan cara : a. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan yang diterima oleh mareka yang paling tinggi prestasi kerjanya Universitas Sumatera Utara b. Semua anggota kelompok menerima pembayaran yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh karyawan yang paling rendah prestasinya. c. Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata-rata pembayaran yang diterima kelompok. Sebuah sistem insentif biasanya akan memiliki kesempatan sukses yang lebih besar jika semua karyawan di dalam organisasi diberi kesempatan berpartisipasi. Jika beberapa karyawan dikucilkan, mareka mungkin akan menjadi iri dan benci kepada orang-orang yang memiliki kesempatan memperoleh bayaran insentif esktra, dan akibatnya akan kurang mau bekerja sama sampai maksimal. Program insentif yang dirancang dengan baik akan berjalan karena program tersebut didasarkan pada dua prinsip psikologis yang diterima dengan baik, yaitu: 1 Motivasi meningkat menyebabkan melejitnya kinerja, dan 2 pengakuan merupakan faktor utama dalam motivasi. Sayangnya banyak program insentif yang dirancang secara tidak tepat dan program tersebut akhirnya tersendat-sendat. Menurut Penggabean 2002 bahwa syarat program insentif yang baik tersebut adalah : a. Sederhana, peraturan dari sistem insentif harus singkat, jelas dan dapat dimengerti. b. Spesifik, karyawan harus mengetahui dengan tepat apa yang diharapkan untuk mareka lakukan. c. Dapat dicapai, setiap karyawan mempunyai yang masuk akal untuk memperoleh sesuatu Universitas Sumatera Utara d. Dapat diukur, sasaran yang dapat diukur merupakan dasar untuk menentukan rencana insentif. Program dolar akan sia-sia dan program evaluasi akan terhambat jika prestasi tertentu tidak dapat dikaitkan dengan dolar yang dibelanjakan. Sebuah program insentif perangsang harus dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan dan situasi tertentu yang spesifik. Program insentif yang baik memang cenderung meningkatkan prestasi individu dan produktivitas.

2.3 Teori tentang Kinerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kesejahteraan Dan Kinerja Guru Di Smp Swasta Dharma Patra Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

1 55 150

Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU

12 95 104

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan)

2 44 105

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi pada Perawat di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.

9 66 88

Pengaruh Dukungan Organisasi Dan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Berprestasi Karyawan PT. Trakindo Utama Di Medan

25 398 139

Pengaruh Struktur Audit Kepabeanan dan Prinsip-Prinsip Organisasi Terhadap Keputusan Auditor (Studi Kasus pada Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Medan)

0 29 105

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

6 92 18

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 5