Data Primer dan Data Sekunder Uji Validitas dan Reliabilitas

Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d 2 Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel n sebagai berikut : = presesi yang ditetapkan d = 10 1 1 , 86 86 2 + = n 1 01 , 86 86 + = n = 86 . 1 86 = 46,23 ≈ 47 responden Besar sampel dalam penelitian ini adalah 47 orang. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak, dimana tenaga keperawatan diambil secara acak dengan cara undian nama pada seluruh tenaga keperawatan yang dijadikan populasi di seluruh ruangan yang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer dan Data Sekunder

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Daftar pertanyaan questionnaire yang diberikan kepada tenaga keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur sebagai responden. Universitas Sumatera Utara b. Wawancara interview dilakukan kepada yang berhak atau berwenang dalam memberikan data dan informasi sehubungan dengan penelitian ini dari Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Timur. c. Studi dokumentasi adalah data cetak yang diperoleh dari rumah sakit berupa aturan-aturan, laporan kegiatan dan data yang relevan dengan penelitian ini. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer, data yang diperoleh dari daftar pertanyaan questionnaire dan wawancara interview b. Data sekunder, data yang diperoleh dari dokumentasi seperti laporan kegiatan, aturan-aturan yang dibuat dan berlaku di rumah sakit, dan data rekam medik.

3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen akan dilakukan pada 30 tenaga keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur yang tidak dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan untuk membuktikan bahwa alat yang dibuat untuk mengukur adalah benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Riduwan, 2008. Pengujian validitas menggunakan koefisien korelasi pearson Pearson’s product moment coefficient of correlation. Dasar keputusan uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan p-value kurang dari alpha 0,05 maka Universitas Sumatera Utara item pernyataan dikatakan valid, sebaliknya jika p-value lebih besar dari alpha 0,05 maka item pernyataan tidak valid. Dasar pengambilan keputusan uji validitas juga dilakukan dengan membandingkan koefisien korelasi dengan angka kritis r- tabel=0,361. Jika koefisien korelasi lebih besar dari r-tabel maka item pernyataan valid, sebaliknya jika koefisien korelasi kurang dari r-tabel maka item pernyataan tidak valid. Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach untuk mengetahui konsistensi internal antar variabel dalam instrumen. Dengan kata lain, uji reliabilitas akan mengindikasikan apakah instrumen-instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dan berkaitan atau tidak. Dalam metode Alpha Cronbach telah ditentukan bahwa jika nilai Alpha Cronbach mendekati 1, maka hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik reliable atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada responden tersebut dalam bentuk pertanyaan yang berbeda konsisten, sedangkan jika berada di atas 0.8 adalah baik, tetapi bila berada di bawah nilai 0.6 tidak baik atau tidak reliable Riduwan, 2008. Hasil pengujian instrumen yang dilakukan terhadap 30 responden diperoleh bahwa instrumen yang dipakai untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen budaya organisasi terdiri dari 34 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,436, nilai r maksimum 0,902, dan nilai alpha cronbach= 0,980. Instrumen insentif terdiri dari 5 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,640, nilai r maksimum 0,752, dan nilai alpha Universitas Sumatera Utara cronbach= 0,841. Instrumen kinerja tenaga keperawatan dari 12 item pertanyaan, didapatkan nilai koefisien korelasi r minimum 0,695, r maksimum 0,883, dan nilai alpha cronbach= 0,959.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kesejahteraan Dan Kinerja Guru Di Smp Swasta Dharma Patra Rantau Kabupaten Aceh Tamiang

1 55 150

Pengaruh Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Medan USU

12 95 104

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan)

2 44 105

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi pada Perawat di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.

9 66 88

Pengaruh Dukungan Organisasi Dan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Berprestasi Karyawan PT. Trakindo Utama Di Medan

25 398 139

Pengaruh Struktur Audit Kepabeanan dan Prinsip-Prinsip Organisasi Terhadap Keputusan Auditor (Studi Kasus pada Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Medan)

0 29 105

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN

6 92 18

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 5