Responden dalam penelitian ini didominsai oleh laki-laki yang berusia 51 tahun berlatar belakang pendidikan S1 telah bekerja selama 21-30 tahun.
5.1.5 Uji faktor konfirmatori
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah seluruh indikator merupakan variabel pembentuk faktor karateristik tujuan anggaran.
Tabel 5.5 Hasil Uji Faktor Konfirmatori Awal
Partisipasi Kejelasan
Evaluasi Umpanbalik
Kesulitan
Anti-image Covariance
Partisipasi .297
-.095 .105
-.192 -.247
Kejelasan -.095
.567 -.199
-.156 -.050
Evaluasi .105
-.199 .836
-.133 -.021
Umpanbalik -.192
-.156 -.133
.572 .167
Kesulitan -.247
-.050 -.021
.167 .406
Anti-image Correlation
Partisipasi .568
a
-.232 .210
-.465 -.709
Kejelasan -.232
.782
a
-.289 -.274
-.104 Evaluasi
.210 -.289
.476
a
-.192 -.035
Umpanbalik -.465
-.274 -.192
.569
a
.345 Kesulitan
-.709 -.104
-.035 .345
.533
a
Sumber : Lampiran 8
Tabel 5.6 Komponen Matrix Awal
Component
1 2
Partisipasi .879
-.326
Kejelasan .804
.237
Evaluasi
.256 .820
Umpanbalik .691
.360
Kesulitan .723
-.502 Sumber : Lampiran 8
Dengan memperhatikan tabel Componen Matrix pada hasil output SPSS, terlihat bahwa terbentuk 2 komponen padahal yang diharapkan terbentuk hanya 1
komponen. Artinya dari kelima indikator tersebut ada yang tidak valid. Logikanya, jika indikator-indikator tersebut valid maka hanya membentuk 1
faktor yakni karateristik tujuan anggaran. Oleh karena itu proses harus diulang dengan mengeluarkan indikator yang dianggap tidak valid. Indikator yang
dikeluarkan adalah indikator yang memiliki nilai MSA Measure of Sampling
Universitas Sumatera Utara
Adequacy di bawah 0.5. Dengan memperhatikan tabel Anti-images Matrices, terlihat bahwa indikator evaluasi memiliki MSA=0.476, dengan demikian
indikator tersebut dikeluarkan dari analisis, dan dilakukan pengujian ulang. Tabel 5.7 Hasil Uji Faktor Konfirmatori Akhir
Partisipasi Kejelasan Umpanbalik Kesulitan
Anti-image Covariance
Partisipasi .311
-.080 -.190
-.256 Kejelasan
-.080 .618
-.213 -.060
Umpanbalik -.190
-.213 .594
.170 Kesulitan
-.256 -.060
.170 .407
Anti-image Correlation
Partisipasi .591
a
-.183 -.442
-.718 Kejelasan
-.183 .806
a
-.351 -.120
Umpanbalik -.442
-.351 .548
a
.345 Kesulitan
-.718 -.120
.345 .527
a
Sumber : Lampiran 8
Tabel 5.8 Komponen Matrix Akhir
Component 1
Partisipasi .904
Kejelasan
.783
Umpanbalik .671
Kesulitan .752
Sumber : Lampiran 8 Setelah dilakukan pengujian ulang, terbentukalah satu buah komponen
dengan nilai MSA 0,5 artinya indikator partisipasi anggaran, kejelasan anggaran, umpan balik anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran telah valid dan
mampu menjelaskan karakteristik tujuan anggaran. Setelah dilakukan uji faktor konfirmatori adapun indikator yang menjadi
faktor pembentuk karakteristik tujuan anggaran adalah partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, dan kesulitan tujuan anggaran.
Model ini menjelaskan pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja dengan sikap aparat sebagai variabel intervening. Dari uji faktor konfirmatori
yang dilakukan dapat dilihat bahwa variabel evaluasi anggaran tidak termasuk sebagai indikator pembentuk faktor. Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
aparat pemerintah daerah kabupaten nias tidak mengginginkan adanya evaluasi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan terkait dengan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan anggaran.
Gambar 5.2 Kerangka Konseptual setelah uji faktor
Keterangan : PA
= Partisipasi Anggaran K
j
UBA = Umpan balik anggaran
TA = Kejelasan tujuan anggaran
K
s
KTA = Karakteristik tujuan anggaran
TA = Kesulitan tujuan anggaran
S = Sikap
K = Kinerja
5.1.6 Analisis deskriptif