, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dependen. Nilai R 2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R 2 Nilai R Square pada Tabel 5.20 di atas sebesar 0,238. Hal ini menunjukkan bahwa 23,80 variabel karakteristik tujuan anggaran partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran dan sikap berpengaruh terhadap kinerja aparat pemerintah daerah atau 23,80 variabel kinerja aparat pemerintah daerah mampu dijelaskan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran dan sikap sedangkan sisanya 76,20 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini. yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 5.20 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,015 berada di bawah 0,05 dan nilai F hitung adalah 4,850 dengan tingkat signifikansi 0,015. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 5 adalah 2,64. Oleh karena pada kedua perhitungan F hitung F tabel Berdasarkan Tabel 5.20 di atas maka coefficient persamaan regresi yang dapat dibentuk : 4,850 2,46. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen karakteristik tujuan anggaran partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran terhadap kinerja dengan sikap aparat pemerintah daerah dapat diterima secara keseluruhan. Y = 20,685 + 1,017XX 1.1 , X

1.2 ,

X 1.4, X 1.5 +0,163Z+ ε Universitas Sumatera Utara Nilai konstanta sebesar 20,685 sedangkan nilai koefisien regresi karaktristik tujuan anggaran bernilai 1,017 dan koefisien sikap sebesar 0,163 yang bermakna bahwa kinerja mempunyai hubungan positif terhadap karakteristik tujuan anggaran dan sikap aparat pemerintah daerah kabupaten nias atau berdasarkan persamaan itu dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa kinerja aparat pemerintah daerah kabupaten nias akan meningkat apabila terjadi peningkatan karakteristik tujuan anggaran dan sikap aparat pemerintah daerah. 5.1.9 Besarnya pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan sikap sebagai variabel intervening Menurut Ghozali 2005 untuk melihat pengaruh variabel intervening sikap Z tersebut digunakan analisis jalur path analysis. Path analysis mengestimasi hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Analisis jalur menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel. Adapun koefisien jalur diperoleh dari hasil uji t dengan melihat nilai standardized coefficients beta Ghozali, 2005. Koefisien path dapat disimbolkan dengan p dimana nilainya diperoleh dari uji t hitung. Terdapat dua indikator validitas model di dalam analisis jalur, yaitu koefisien determinan total dan Triming Theory. Koefisien determinan total merupakan total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model yang diukur dengan : R 2 M = 1 −PE 1 2 PE 2 Dimana : 2 R 2 M : Total Keragaman data Universitas Sumatera Utara PE 1 2 PE : Nilai kuadrat residual pada variabel intervening sikap 2 2 Untuk mengukur besarnya nilai R : Nilai kuadrat residual pada variabel dependen kinerja pemerintah daerah 2 PE M dapat diukur dari hasil uji hipotesis yang terdapat pada tabel 5.19 dan tabel 5.20 dengan hasil sebagai berikut : 1 = 0,925 = �1 − 0,145 PE 2 = 0,873 = √1 − 0,238 R 2 M = 1 −PE 1 2 PE 2 R 2 2 M = 1 − 0,925 2 0,873 R 2 2 Berdasarkan perhitungan hasil koefisien determinan di atas, menunjukkan bahwa 34,80 kinerja aparat pemerintah daerah mampu dijelaskan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran dengan sikap sebagai variabel intervening. Sedangkan sisanya sebesar 65,30 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini. M = 0,348 atau 34,80 Untuk menghitung besarnya nilai pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung berdasarkan Triming Theory, dapat diukur dari hasil penelitian yang menguji karakteristik tujuan anggaran partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran dengan sikap sebagai variabel intervening yang terdapat pada tabel 5.19 dan 5.20, maka besarnya pengaruh langsung Dirrect effect setiap variabel adalah : Universitas Sumatera Utara a. Pengaruh karakteristik tujuan anggaran X terhadap kinerja Y sebesar 0,423 Hasil analisis yang terdapat pada tabel 5.19 yang menguji karakteristik tujuan anggaran partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran terhadap sikap aparat pemerintah daerah yaitu : a. Pengaruh indikator variabel karakteristik tujuan anggaran X terhadap sikap Z sebesar 0,381 Dan besarnya pengaruh tidak langsung indirect effect adalah sebagai berikut : a. Pengaruh Karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja melalui sikap : 0,381 X 0,131 = 0,049911 Dari pengaruh langsung dan tidak langsung di atas, total pengaruh karakteristik tujuan anggaran partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, evaluasi anggaran, umpan balik anggaran, kesulitan tujuan anggaran terhadap kinerja aparat pemerintah daerah dengan sikap sebagai variabel intervening berdasarkan Triming Theory adalah : 0,423 + 0,049911 = 0,472911

5.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

ENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

0 3 21

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH

0 6 124

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAPKINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT.

0 4 12

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA.

0 3 17

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 6 19

PENGAR Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karanganyar.

0 5 18

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Boyolali.

0 1 16

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Di Kabupaten Boyolali.

0 2 18

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 6

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 13