b. Propaganda Horisontal Propaganda horisontal adalah propaganda yang dilakukan seorang
pemimpin suatu organisasi atau kelompok pada anggota oganisasi atau kelompok itu melalui tatap muka ataukomunikasi antar personal
dan biasanya tidak mengandalkan media massa.
B. Semiotika
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari
jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memaknai to sinify dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan
mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak
berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.
26
Kata “semiotika” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang bearti “tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda”. Semiotika berakar dari studi
klasik dan skolastik atas seni logika, retorika dan peotika. “tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.
27
Secara sigkat kita dapat menyatakan bahwa analisis semiotika merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap
lambang-lambang yang terdapat suatu paket lambang-lambang pesan atau teks.
26
Alex Sobur, Semiot ika Komunikasi Bandung: PT Rem aja Rosdakarya, 2009. H. 15.
27
Alex Sobur, Semiot ika Komunikasi, H. 16-17.
Teks yang dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bentuk serta sistem lambang sign baik terdapat pada media massa seperti berbagai paket tayangan
televisi, karikatur, media cetak, film, sandiwara radio, dan berbagai bentuk iklan maupun yang terdapat di luar media massa seperti karya tulis, patung, candi,
monumen, fashion show, dan menu masakan pada suatu food festival. Urusan analisis semoitik adalah melacak makna-makna yang diangkat dengan teks berupa
lambang-lambang signs. Dengan kata lain, pemaknaan terhadap lambang- lambang dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis.
Kendati sebagai suatu metode ilmiah, analisis semiotik dapat dikatakan relatif baru, namun ia memiliki akar sejarah yang panjang. Kata semiotik semiotics
berasal ari bahasa yunani semion yang lazim diartikan sebagai a sign by which something is known suatu tanda dimana sesuatu dapat diketahui. John Locke
mengembangkan pemahaman demikian untuk menguraikan tentang bagaimana manusia memahami sesuatu melalui lambang-lambang, seperti muncul dalam
karyanya yang berjudul Essay Conserning Human Understanding. Pemikiran Locke sampai sekarang masih dinilai sebagai sebagian dari doktrin filsafat
mengenai lambang. Dalam konteks akademik modern, istilah semiotik digunakan Margareth
Mead pada tanggal 19 Mei 1962 di Univeritas Indiana AS ketika diselenggarakan Seminar tentang Paralinguistik dan Kinesis. Mead, dalam hal ini, menggunakan
istilah semiotik untuk menunjuk patterned communication in all modalities komunikasi yang terpolakan dalam segala bentuk modalitas.
28
28
Pawit o, Penelitian Komunikasi Kualit at if Yogyakart a: LkiS Yogyakart a, 2007 h. 163-164.